Diperingati Setiap 1 Desember, ini Arti Pita Merah di Hari AIDS Sedunia

Simbol ini digunakan untuk memberikan dukungan pada orang-orang dengan HIV dan mengenang mereka yang meninggal karena penyakti terkait AIDS.

Editor: Mohamad Yusuf
(Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy)
Atiqah Hasiholan mengenakan simbol pita merah di dadanya. Dia dipilih sebagai UNAIDS National Goodwill Ambassador untuk Indonesia, di kawasan Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Hari AIDS Sedunia diperingati setiap 1 Desember 2020.

Namun setiap peringatan Hari AIDS Sedunia itu kerap ditandai atribut pita merah

Di mana atribut pita merah di setiap peringatan Hari AIDS Sedunia itu disematkan di baju.

Lalu apa makna dari penggunaan pita merah tersebut?

Baca juga: Akankah Habib Rizieq Hadir dalam Pemeriksaan Polisi 1 Desember Nanti? ini Kata FPI

Baca juga: Diisukan akan Menjabat Menteri KKP, Fadli Zon: Sebaiknya Seorang Profesional Tidak Harus dari Parpol

Baca juga: Tiket Kereta Api Natal dan Tahun Baru sudah dapat Dipesan, ini Daftar 43 Keretanya

Dilansir dari Banjarmasin Post, pada tanggal 1 Desember ini diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Biasanya ditandai dengan atribut pita merah yang disematkan di baju.

Ternyata ada makna khusus dari penggunaan pita merah ini.

Seperti diketahui, pita merah ini sudah menjadi simbol kesadaran terhadap AIDS yang diakui secara internasional.

Simbol ini digunakan untuk memberikan dukungan pada orang-orang dengan HIV dan mengenang mereka yang meninggal karena penyakti terkait AIDS.

Bagaimana asalnya penggunaan pita merah tersebut?

Pada 1988, sebuah kelompok bernama Visual AIDS didirikan oleh para profesional seni sebagai respons terhadap pengaruh AIDS pada komunitas seni sekaligus cara untuk mengajak para pelaku dan penikmat seni untuk berkontribusi memerangi AIDS.

Tiga tahun kemudian pada 1991, para seniman Visual AIDS bersama-sama merancang simbol visual sebagai wujud belas kasih bagi orang-orang dengan HIV dan orang-orang yang merawat mereka.

Pita itu ternyata terinspirasi dari pita kuning untuk menghormati para tentara Amerika yang bertugas dalam perang Teluk.

Namun, para seniman memilih pita merah sebagai lambang dukungan dan solidaritas mereka untuk orang-orang dengan HIV dan untuk mengenang mereka yang meninggal karena penyakit terkait AIDS.

Warna merah sendiri dipilih karena dianggap berhubungan dengan darah dan gagasan dari sebuah gairah (passion).

Baca juga: Isi Surat Pemanggilan Habib Rizieq dan Menantunya, akan Diperiksa di Polda Metro Jaya 1 Desember

Baca juga: Kisah Andhiko, Positif Covid-19 Bersama dengan Istri dan Anak-anaknya, Dirawat di RLC Kota Tangsel

Baca juga: Viral Video Polisi Kejar-kejaran dengan Geng Motor yang Bawa Celurit, hingga Pelaku Ditabrak Jatuh

"Tidak hanya dalam hal kemarahan tetapi juga cinta," demikian diungkapkan oleh pendiri Red Ribbon Porject (Proyek Pita Merah), seperti dilansir situs UNAIDS.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved