Aksi Terorisme
Sarankan Ada Reward Bagi Aparat yang Tumpas Teroris MIT, Neta S Pane: Jangan Kosong-kosong Bae
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, setelah melakukan aksi teror, kelompok Ali Kalora kembali bersembunyi di hutan lebat Sulteng.
Penulis: Budi Sam Law Malau |
Pada tahun 2017 jumlah mereka yang ditangkap Polri mencapai 37 orang dari berbagai daerah, mulai dari Aceh, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, dan lainnya.
Beberapa di antaranya sempat ditahan di Nusakambangan, Gunung Sindur Bogor, dan lapas lainnya.
"Namun kini mereka sudah bebas dan tidak terlacak keberadaannya," katanya.
Baca juga: Antarkan Surat Kedua Panggilan untuk Rizieq Shihab, Polisi Disuruh Tunggu 30 Menit oleh Laskar FPI
Neta mengatakan, keterlibatan mereka dalam aksi terorisme mulai dari menyembunyikan buronan terorisme, hingga melakukan aksi teror itu sendiri.
Dikhawatirkan dengan meluasnya aksi-aksi kerumunan massa dan gerakan intoleransi belakangan ini, membuat mereka kembali bermanuver dan melakukan aksi teror.
"Saat ini jumlah narapidana terorisme yang tersebar di sejumlah lembaga pemasyarakat lebih dari 500 orang."
Baca juga: JADWAL Terbaru Cuti Bersama Natal dan Tahun Baru Setelah Dikurangi 3 Hari, Tak Ada Libur Pengganti
"Napi terorisme yang sudah bebas dan selesai menjalani hukuman dibina pemerintah melalui program deradikalisasi."
"Namun para mantan napi yang tidak terlacak keberadaannya memang perlu diwaspadai, agar tidak bermanuver untuk melakukan aksi teror kembali," papar Neta.
Kabaintelkam Polri, imbuh Neta, perlu bekerja ekstra keras mencermati hal ini, agar jajaran kepolisian tidak kecolongan.
Baca juga: Aparat Polresta Bogor Kota Bekuk 21 Pengedar Narkoba Sepanjang November 2020, Terbanyak Lewat Online
Sebab, dalam kerumunan massa akhir akhir ini, terutama menjelang kedatangan Rizieq Shihab, Baintelkam Polri seperti kecolongan karena tidak membuat pemetaan komprehensif, seperti apa antisipasi yang perlu dilakukan Polri.
Aksi aksi kerumunan massa seperti terbiarkan dan tidak terantisipasi oleh Baintelkam, sehingga tidak hanya melanggar protokol kesehatan.
Tapi, aksi kerumunan massa itu sempat mengganggu jadwal penerbangan di Bandara Soetta dan kemacetan para di berbagai tempat.
"Menjelang akhir tahun ini Baintelkam Polri perlu memetakan situasi dan kondisi yang ada, sehingga situasi Kamtibmas benar-benar terkendali," ulasnya. (*)