Pembantaian Sigi
Buru Teroris MIT di Sigi, Pasukan Elite Mulai Diterjunkan, Mulai Densus 88, Kopassus hingga Marinir
Tingkat kesulitan geografis yang tinggi karena berupa pegunungan dan hutan di Sigi menjadi kendala tersendiri dalam memburu kelompok MIT itu.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Feryanto Hadi
Sementara umat agama lain tersinggung perasaannya oleh perbuatan yang seolah-olah didasarkan kepada ajaran Islam.
Padahal, Islam mengajarkan kedamaian dan perlindungan terhadap nyawa sesama manusia.
Sebab itu, Ketua Umum PBB mendukung langkah tegas POLRI dan TNI untuk menangkapi anggota MIT yang telah menyebarkan teror dan mengganggu bukan saja kerukunan umat beragama, tetapi juga keutuhan bangsa dan negara.
Baca juga: Pambantaian di Sigi Trending Lagi, Netizen Berharap Tanggapan Jokowi yang Muncul dari Menkopolhukam
"Mereka yang ditangkap harus diadili karena hukum wajib kita tegakkan" kata Yusril di Jakarta, Senin (30/11/2020).
Ketua Umum PBB yang menjadi Menteri Kehakiman dan HAM di awal Reformasi tahun 1999 itu sangat prihatin dengan situasi di Sulawesi Tengah.
"Saya salah seorang yang ikut menangani penghentian konflik di Ambon dan Poso saat itu, berharap betul agar konflik tidak akan terulang untuk selama-lamanya".
Yusril beranggapan, pembunuhan satu keluarga di Sigi ini kalau tidak ditangani hati-hati, berpotensi meluas kemana-mana.
Baca juga: Mengutuk Aksi Pembantaian di Sigi, PBNU Desak Polisi Bertindak Cepat Tangkap Aktor Intelektualnya
Karena itu, Yusril mendesak agar POLRI, TNI dan masyarakat setempat segera mengamankan wilayah tersebut.
Kepada umat Islam, Yusril menyerukan untuk sabar menahan diri dalam menghadapi situasi kurang menyenangkan di Kabupaten Sigi itu.
Umat Islam harus didorong ke tengah, ke posisi moderat, bukan berada di posisi ekstrim.
Umat Islam, tambahnya, wajib menjadikan dirinya sebagai "ummatan wasatan" umat yang moderat dan berada di tengah dalam berbagai konflik yang terjadi dalam masyarakat.
Baca juga: Kerumunan Acara Haul di Pesantren Abuya Uci, Bupati Tangerang sebut Sudah Berupaya Mencegah
Presiden Jokowi kutuk keras
Presiden Joko Widodo mengutuk keras segala bentuk tindak teror dan di luar batas kemanusiaan yang terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Presiden juga menegaskan bahwa tak ada satu pun tempat di Tanah Air bagi tindak terorisme tersebut.
Hal itu disampaikan Presiden dalam keterangan resminya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 30 November 2020.
Baca juga: YUSRIL Ihza Mahendra Ingatkan Tito Karnavian, Instruksi Mendagri Bukan Peraturan Perundang-undangan!