Virus Corona

Sampai Memohon, Satgas Covid-19 Minta Anies Baswedan Tegas Tindak Pelanggar Protokol Kesehatan

DKI menjadi sorotan karena dalam satu pekan terakhir menjadi provinsi yang paling tinggi menyumbang kasus Covid-19 di Indonesia.

Biro Pers Setpres/Lukas
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menjawab pertanyaan media dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Selasa (8/9/2020). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menindak tegas pelanggar protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Hal itu dikatakan Wiku dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/11/2020).

"Saya mohon kepada Gubernur DKI dengan aparat penegak hukum."

Baca juga: Pekan Ini Kasus Covid-19 Naik 3,9 Persen, Jakarta Sudah 3 Minggu Masuk 5 Besar Penyumbang Tertinggi

"Untuk melakukan penindakan bagi pelanggaran protokol kesehatan sesuai dengan peraturan yang berlaku," pinta Wiku.

DKI menjadi sorotan karena dalam satu pekan terakhir menjadi provinsi yang paling tinggi menyumbang kasus Covid-19 di Indonesia.

Pada pekan sebelumnya terdapat temuan 6.600 kasus positif di DKI, pada pekan ini jumlahnya naik 1.937 kasus menjadi 8.537.

Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia 24 November 2020: Pasien Positif Melonjak 4.192 Jadi 506.302 Orang

"Khususnya DKI Jakarta sudah 3 minggu berturut-turut di 5 besar penambahan kasus positif mingguan tertinggi."

"Bahkan di pekan ini berada di peringkat pertama," kata Wiku.

Menurut Koordinator Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 tersebut, ada banyak langkah yang bisa ditempuh Pemprov DKI untuk menekan kasus Covid-19.

Baca juga: Segera Perpanjang PSBB Pra AKB, Pemkab Bogor Bakal Perketat Izin Keramaian

Di antaranya, dengan meningkatkan kapasitas pemeriksaan Covid-19.

Terutama, pada orang-orang dengan riwayat perjalanan, serta penelusuran kontak erat dengan masif untuk mendeteksi kasus.

Hal itu harus menjadi perhatian, karena akan ada libur panjang pada akhir tahun yang dapat memicu kenaikan kasus.

Baca juga: Selain di Dunia Nyata, Konten Provokatif Seperti Baliho Rizieq Shihab di Media Sosial Bakal Dicopot

"Kami meminta agar jangan sampai kerja keras selama delapan bulan ini menjadi rusak karena ketidaksabaran."

"Karena ketidakhati-hatian dan ketidakpedulian baik pemerintah daerah maupun masyarakat," tuturnya.

Wiku kembali mengingatkan agar masyarakat patuh terhadap protkol kesehatan.

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Jabodetabek 24 November 2020: Cakung Hingga Cisauk Berpotensi Hujan Lebat

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved