Breaking News

Viral Setelah Diposting Anies, Segini Harga Buku 'Bagaimana Demokrasi Mati', dan Cara Membelinya

Lewat status instagramnya, @aniesbaswedan Anies mengunggah sebuah potret dirinya membaca sebuah buku 'How Democracies die'.

Editor: Mohamad Yusuf
instagram @aniesbaswedan
Anies Baswedan terlihat serius membaca sebuah buku berjudul 'How Democracies die' 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendadak menjadi perbincangan warganet.

Di mana lewat status instagramnya, @aniesbaswedan pada Minggu (22/11/2020) pagi, Anies mengunggah sebuah potret dirinya tengah bersantai.

Dirinya terlihat serius membaca sebuah buku berjudul 'How Democracies die' atau Bagaimana Demokrasi Mati, yang dipegangnya.

Buku 'How Democracies die' itu pun mendadak viral.

Baca juga: Kisah Wanita Berjuang Bangun Rumah di Tanah Mertua dari Nol, Malah Berakhir Diusir 

Baca juga: Viral Mobil Dinas Komisioner KPU NTB Parkir di Jalan hingga Dirikan Kanopi

Baca juga: Pernah Copot Kapolsek yang Tidur saat Rapat, ini Profil Irjen Fadil Imran Kapolda Metro yang Baru

Banyak yang mencari tahu tentang buku tersebut.

Di marketplace pun buku itu tersedia untuk dijual.

Salah satunya di Tokopedia.

Buku 'How Democracies die' dijual seharga Rp 100.000 hingga Rp 300.00.

Bahkan beberapa toko harus pre order atau melakukan pemesanan terlebih dahulu.

Diberitakan sebelumnya, lewat status instagramnya, @aniesbaswedan; pada Minggu (22/11/2020) pagi, Anies mengunggah sebuah potret dirinya tengah bersantai.

Dirinya yang mengenakan kemeja dan sarung bermotif kotak warna merah itu terlihat santai menikmati hari liburnya pada Minggu pagi.

Di marketplace pun buku itu tersedia untuk dijual. Salah satunya di Tokopedia. Buku 'How Democracies die' dijual seharga Rp 100.000 hingga Rp 300.00.
Di marketplace pun buku itu tersedia untuk dijual. Salah satunya di Tokopedia. Buku 'How Democracies die' dijual seharga Rp 100.000 hingga Rp 300.00. (Tokopedia)

Walau terlihat santai tanpa kesibukan berarti, kening wajahnya terlihat mengerut.

Dirinya terlihat serius membaca sebuah buku berjudul 'How Democracies die' yang dipegangnya.

Tidak banyak berkata-kata dalam kolom statusnya, Anies hanya menuliskan dua buah kalimat penyemangat.

Anies pun tidak menyoroti lebih jauh tentang gejolak yang timbul pasca kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air pada Selasa (10/11/2020).

"Selamat pagi semua. Selamat menikmati Minggu pagi", tulis Anies Baswedan.

Baca juga: Penumpang Melahirkan di Pesawat Lion Air Bikin Heboh, Begini Kronologinya

Baca juga: Pihak Istana Pastikan Pencopotan Kapolda Metro atas Perintah Jokowi, ini Penjelasannya

Baca juga: Fadli Zon Ingatkan Bahwa Gubernur Membawahi Kapolda dan Pangdam

Habib Rizieq Ditolak Banser

Aksi penolakan Habib Rizieq yang dilakukan di alun-alun Serang, Banten, berbuntut panjang.

Sejumlah pondok pesantren, perkumpulan ormas Islam bahkan para jawara Banten mengecam keras aksi tersebut.

Pasalnya, selain menolak, massa aksi dianggap melakukan penghinaan terhadap Habib Rizieq.

Salah satunya dari spanduk yang dipampang yang menyebut Rizieq Shihab bukan habib dan bukan keturunan rasul.

Baca juga: Andre Rosiade Kritik TNI Copot Baliho, Denny Siregar Meledek: Ndre, Mending Grebek PSK Aja Yuk

Seperti diketahui, seperti dikutip dari Tribunbanten, sekitar 150 orang dari tiga organisasi masyarakat (ormas), yakni Laskar Pendekar Banten Sejati (Lapbas), Jalak Banten dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU Banten melakukan aksi unjuk rasa penolakan kedatangan pimpinan ormas Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq di Banten.

Ratusan anggota dari ketiga ormas dengan seragam khas masing-masing menggelar aksi unjuk rasa di Alun-alun Kota Serang, Jumat (20/11/2020).

Baca juga: Datangi Balai Kota, Demonstran Desak Anies Mundur, Tuding Habib Rizieq Sebabkan Kasus Covid-19 Naik

Tampak tiga spanduk besar dibentangkan pengunjuk rasa berisi penolakan untuk Rizieq Shihab.

Siti Komariah, salah satu peserta aksi, mengatakan ketiga ormas yang melakukan aksi damai ini akan melakukan penolakan jika Rizieq Shihab nekat datang ke tanah jawara.

"Kami deklarasi di alun-alun Serang untuk menolak adanya kedatangan Rizieq Shihab, karena membuat resah di Banten. Kami dari Banten bersiap menolak Rizieq Shihab yang telah membuat resah di wilayah Banten," ujarnya di lokasi unjuk rasa.

Baca juga: Baliho HRS dari Pemuda Pancasila Dipasang di Gang Kecil, Azhar: Kamu Nggak Bisa Bawa Tank Kemari

Menurutnya, Rizieq Shihab selaku pimpinan ormas Islam justru telah membuat kegaduhan dan keresehan di masyarakat sepulang dari Arab Saudi bersamaan masih adanya pandemi Covid-19.

Menurutnya, ketiga ormas terpanggil untuk bertanggung jawab menjaga NKRI di Banten.

"Kami tidak ingin dengar ujaran kebencian terhadap ulama, TNI, Polri, dan pemerintah, apalagi mencoba mengganggu pemerintah yang sah," tegasnya.

Baca juga: Punya Anggota Ratusan Ribu Orang, Karang Taruna DKI Ultimatum Pihak yang Ganggu Gubernur Anies

Aksi itu pun mendapatkan kecaman keras.

Bahkan, sejumlah santri, ulama dan jawara di berbagai lokasi di Banten membuat aksi susulan dengan mendeklasikan sumpah bahwa mereka mengakui Rizieq Shihab sebagai habib dan keturunan nabi dan akan selalu mendukung Habib Rizieq dalam menegakkan amar maruf nahi munkar.

Lapbas minta maaf

Menyusul ramainya respon masyarakat Banten terhadap aksi itu, Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Laskar Pendekar Banten Sejati (Lapbas) menyampaikan klarifikasi terkait keberadaan mereka di lokasi aksi.

Mereka mengaku 'telah dijebak' lantaran tidak mengetahui bahwa aksi tersebut untuk menolak kedatangan Habib Rizieq Shihab ke Banten.

Rombongan pengurus Lapbas pun bertandang ke kediaman ketua FPI Banten, KH.Buya Qurthubi Jaelani, untuk meminta maaf.

Mereka juga tidak tahu menahu asal-usul spanduk yang dibentangkan dalam aksi.

Mereka juga menyebut, ormas mereka dicaatut oleh Ansor Banten dalam surat pemberitahuan Ke Polda Banten.

"Demi Allah kami tidak tahu menahu kalau aksi itu akan ada spanduk penolakan IB HRS ke Banten karena kami hanya diminta pengamanan oleh Banser-Ansor Banten," demikian bunyi pernyataan yang beredar.

Sementara itu, dalam video yang beredar, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lapbas menyampaikan permintaan maafnya.

Baca juga: Denny Siregar Rela Kepalanya Dipenggal, Iyut: Gegayaan! Alamatnya Kesebar Aja Terkencing-kencing

Baca juga: Puspen TNI Benarkan Kendaraan Tempur Berhenti di Dekat Markas FPI, Fadli Zon: Merusak Nama Baik TNI

"Saya atas nama pribadi, Haji Sunjana selaku Sekjen DPP Lapbas dan disamping kanan saya Ketua DPD Lapbas Provinsi Banten Bapak Agus dan disamping kiri saya Sekjen DPD Lapbas Banten Bapak Amar mengucapkan permohonan maaf kepada Habib Rizieq dan para ulama, para kiyai yang ada di Provinsi Banten, umumnya di Indonesia," ucap pria dalam video yang diterima awak media, Jumat (20/11/2020) malam.

Bahkan dalam video itu, pria yang mengaku Ketua DPP Lapbas, H Sunjana mengaku jika pihaknya tidak mengetahui terkait aksi deklarasi penolakan kedatangan Habib Rizieq Shihab ke wilayah Provinsi Banten.

"Sekaligus kami memberitahukan bahwa aksi yang tadi dilakukan, kami tidak tahu sama sekali," lanjutnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved