Trending Topic

Wapres Trending karena Setuju Bertemu HRS, Denny Siregar Protes, Fadli Doakan Kesehatan Maruf Amin

Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menjadi trending topic menyusul rencana pertemuan dengan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS).

KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Dokumentasi: Pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab tiba di Kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/1/2017). Rizieq akan diperiksa lagi oleh Polri terkait kerumunan massa, sementara saat bersamaan ia dikabarkan akan menemui Wapres Maruf AMin 

Bila hasil gelar perkara berdasarkan keterangan sejumlah saksi menunjukkan perlunya meminta keterangan dari Rizieq Shihab, maka Polda Metro Jaya Akan memanggil Rizieq Shihab.

Baca juga: Golkar Depok Sebut Mohammad Idris Bohongi Warga Depok Tentang Program Wifi Gratis Depok

"Kalau dibutuhkan keterangan dari yang bersangkutan dari hasil gelar perkara, ya di undang," kata Tubagus.

"Kalau dengan tidak dipanggil saja sudah cukup untuk bisa menentukan, ya gak perlu," sambung dia.

Tubagus menjelaskan, proses penyelidikan oleh kepolisian bersifat dinamis.

Ultimatum Pangdam Jaya

Sementara itu  Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengingatkan Front Pembela Islam untuk tidak menggangu persatuan di Jakarta.

Hal ini disampaikan Dudung menjawab usai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

Baca juga: Pemkab Tangerang Buka Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Setara Eselon II

Awalnya, Dudung menjawab pertanyaan wartawan soal video viral yang menunjukkan pasukan TNI berpatroli dengan kendaraan taktis di Petamburan III, dekat markas FPI.

Video itu salah satunya diunggah oleh akun Twitter @ariefnoviandi_ pada Kamis (19/11/2020) kemarin.

Dudung menjawab bahwa giat pasukan TNI di Petamburan itu memang kegiatan patroli rutin untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

Dudung lalu mengingatkan Rizieq Shihab dan FPI akan ada konsekuensi jika mencoba mengganggu persatuan di wilayah Kodam Jaya.

"Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan di Jakarta. Saya panglimanya. Kalau coba-coba akan saya hajar nanti," kata Dudung.

Baca juga: Awas, Belanja Online Akhir Tahun Rawan Penipuan dan Kejahatan Siber, Ini Penjelasan dan Tips McAfee

Mendengar pernyataan Dudung itu, prajurit TNI yang berada di Monas langsung bertepuk tangan. Dudung kemudian merespon itu.

"Semua prajurit mendukung. Siap kalian ya?" kata Dudung.

"Siaaap," jawab para prajurit TNI kompak.

Dudung dalam kesempatan itu juga mengakui memerintahkan jajarannya untuk mencopot spanduk Rizieq Shihab.

Seperti diketahui, spanduk Rizieq Shihab terpasang di berbagai wilayah di Jakarta dan kota sekitarnya.

Dudung menjelaskan, awalnya petugas satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu.

Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut. Oleh karena itu, TNI turun tangan.

"Ini negara negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho itu udah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentunkan, jangan seenaknya sendiri, seakan akan dia paling benar, enggak ada itu," kata Dudung.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dan Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat menjelaskan update penyelidikan dugaan pelanggaran Prokes saat acara akad nikah putri Habib Rizieq Shihab.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dan Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat menjelaskan update penyelidikan dugaan pelanggaran Prokes saat acara akad nikah putri Habib Rizieq Shihab. (Wartakotalive.com/Budi Sam Law Malau)

Baca juga: Persita Rilis Jersey Limited Edition, Hasilnya Disumbangkan kepada Masyarakat Terdampak Pandemi

Rizieq Shihab menjadi sorotan setelah pulang dari Arab Saudi pada Selasa pekan lalu. Kepulangan Rizieq juga disorot karena menimbulan kerumunan massa.

Padahal kerumunan massa dalam jumlah besar dilarang saat ini karena ada pandemi Covid-19.

Kerumunan massa yang melibat Rizieq dan para simpatisannya itu kini berbuntut panjang.

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi dicopot dari jabatannya karena dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Polda Metro Jaya juga tengah mengusut kasus pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan kelompok Rizieq.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved