Tak Tanggung-tanggung, Pendukung Trump Bawa Pistol, Protes Penghitungan Suara KPU
Beberapa orang di antara massa tersebut tampak ada yang menenteng senapan dan pistol. Sebagian di antara mereka meneriakkan "Hentikan pencurian!".
Dia menginginkan jaminan bahwa penghitungan dilakukan "secara etis dan legal."
Sebuah rumor menyebar di Facebook pada Selasa (3/11/2020) malam bahwa beberapa suara Maricopa tidak dihitung karena pemilih menggunakan pena Sharpie untuk menandai surat suara mereka.
Pejabat pemilihan lokal berkeras bahwa rumor tersebut tidak benar.
Dengan penghitungan yang masih berlangsung di beberapa negara, Trump menuduh Partai Demokrat mencoba mencuri pemilu dan mengajukan tuntutan hukum di beberapa negara bagian.
Adegan serupa terjadi pada Rabu sore di pusat kota Detroit, di mana pejabat pemilihan kota mencegah sekitar 30 orang yang merupakan simpatisan Partai Republik.
Mereka memasuki ruang penghitungan suara di tengah klaim yang tidak berdasar bahwa penghitungan suara itu telah dicurangi.
Rusuh di Portland
Sementara itu diberitakan, ratusan polisi negara bagian Oregon dan massa anti-Trump terlibat bentrok di Portland pada Rabu (4/11/2020), saat berlangsungnya pilpres AS (pemilihan presiden Amerika Serikat).
Massa melempari kaca jendela toko-toko dan memecahkannya, lalu Gubernur Oregon memanggil Garda Nasional untuk meredam kerusuhan.
Kantor Sheriff Multnomah mengumumkan adanya kerusuhan dan menangkap setidaknya sembilan orang.
Ia menyebut kekerasan meluas di pusat kota, dan memperingatkan pihaknya bisa saja mengerahkan pasukan bersenjata dan menembakkan gas air mata.
Sementara itu reporter AFP di lokasi melaporkan, polisi bersenjata mendekati para demonstran tapi tidak ada bentrok.
Baca juga: Meski Pilpres AS Lakukan Pemungutan Suara, tapi Pemenang Ditentukan oleh Electoral College, Apa Itu?
Baca juga: Video Umumkan Tanggal Kembali ke Indonesia, Habib Rizieq: Saya Pulang tak Sembunyi-sembunyi
Baca juga: Salah Ketik Draf UU Cipta Kerja, Pejabat Kemensesneg Diberikan Sanksi
Massa sebelumnya berunjuk rasa secara damai di taman pusat kota, dihadiri oleh koalisi kelompok sayap kiri anti-kapitalis yang berorasi disertai musik.
"Pertemuan massal di pusat kota Portland masih rusuh. Tinggalkan daerah itu sekarang," tulis kantor sheriff di Twitter sebelum pukul 20.30.
Sebelumnya dikatakan bahwa aparat keamanan menjadi sasaran pelemparan benda-benda seperti botol kaca.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/donald-trump-tuding-china-sebarkan-virus-corona.jpg)