Berita Daerah
Nenek Muadah Hidup Sebatang Kara dan Miskin Tidak Lagi Dapat Bansos Covid-19, Namanya Dicoret: Yowis
Nenek Muadah tidak lagi dapat bansos Covid-19 dari pemerintah, padahal hidupnya sebatang kara dan miskin.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kini, Nenek Muadah tidak dapat bansos Covid-19 dari pemerintah.
Sebab, ujug-ujug nama Nenek Muadah dicoret sehingga tidak lagi mendapatkan bansos Covid-19 itu.
Diketahui, Nenek Muadah berusia 65 tahun itu hidup sebatang kara dan miskin alias tidak mampu.
Ia yang tinggal di Kelurahan Pasar Batang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, kini hanya bisa pasrah.
Baca juga: Pemprov Jabar Mulai Distribusikan Bansos Tahap Ketiga
Baca juga: 1.659 Paket Bansos Pemprov DKI Tahap Delapan Didistribusikan di Kelurahan Pulau Panggang
Baca juga: JADWAL Lengkap Pembagian Bansos Tahap 8 di Jakarta dan Kepulauan Seribu dari 6-20 Oktober
Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Brebes sebesar Rp 200 ribu per bulan juga tak lagi ia terima.
Ia hanya menerima bantuan sekali saja pada awal pandemi Covid-19 atau sekitar April 2020.
"Pernah dapat bantuan sekali saja bulan April," kata Muadah, kepada wartawan, di kediamannya di RT 02, RW 04, Kelurahan Pasar Batang, Senin (2/11/2020).
Muadah awalnya sempat merasa iri.
Pasalnya, tetangga di sekitar rumahnya yang secara ekonomi lebih mampu justru menerima bantuan.
Tak hanya bantuan Covid-19, ia juga mengaku tak menerima bantuan apapun sejenisnya termasuk Program Keluarga Harapan (PKH).
"Masa temennya dapat bantuan nyong ora (saya tidak?). Yawislah (ya sudahlah). Wis ora olih ndean (sudah tidak dapat lagi mungkin)," ujarnya.
Untuk bertahan hidup, Muadah mengandalkan sebatang pohon buah sawo di halaman rumahnya yang hanya panen setahun sekali dengan mendapatkan uang Rp 800.000.

Nenek Muadah (65) yang hidup sebatang kara justru tercoret dari daftar penerima bansos Covid-19 dari Pemkab. Brebes, Jawa Tengah, Senin (2/11/2020)(KOMPAS.com/Tresno Setiadi)
Tentu dengan uang sebesar itu tak cukup.