Berita Daerah

Nenek Muadah Hidup Sebatang Kara dan Miskin Tidak Lagi Dapat Bansos Covid-19, Namanya Dicoret: Yowis

Nenek Muadah tidak lagi dapat bansos Covid-19 dari pemerintah, padahal hidupnya sebatang kara dan miskin.

Editor: PanjiBaskhara
KOMPAS.com/Tresno Setiadi
Nenek Muadah (65) yang hidup sebatang kara justru tercoret dari daftar penerima bansos Covid-19 dari Pemerintah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin (2/11/2020). 

"Dia juga butuh untuk hidupnya di sana. Saya jadi bingung kalau begini," ujarnya.

Yanti mengontrak di Wisma Sengon sudah tiga bulan. Rumah kontrakan yang ditinggalinya itu sangat kecil.

Dia tinggal bersama suami dan seorang anaknya dalam satu ruangan yang terdiri dari ruang tidur dan dapur.

Ruang tidur menyatu dengan ruang tamu.

"Saya tinggal di Kampung Sengon sudah tiga tahun. Pindah-pindah kontrakan. Terakhir yah ngontrak di sini"

"Biaya kontrak sebulan Rp 500.000," tuturnya.

Yarti menambahkan bahwa ia sempat memberikan Kartu Keluarga kepada pengurus RT.

Namun bansos tak jua diperolehnya.

Alasannya ia tak memiliki KTP Depok. 

"Bikin KTP Depok harus ada surat pindah dari kampungnya di Jawa. Mau ke sana uangnya pas-pasan," katanya.

Ada Benjolan di Leher

Yarti menceritakan awal mulanya suaminya sakit.

Sebelum tanggal 16 September 2020, Pajery mengalami demam.

Saat itu terlihat ada benjolan di lehernya. Benjolannya lembek.

Selain demam, suaminya tersebut juga batuk-batuk dan buang air besar.

Kemudian Yarti membawa suaminya ke Klinik Dokter Bahar di Pasar Depok Lama.

Pajery kemudian di rapid test dan hasilnya nonreaktif. Setelah itu diperiksa.

"Darah suamiku diambil. Terus dibilang negatif. Dokter bilang suami saya gejala tipes"

"Kemudian dikasih obat dan dirawat di rumah," tutur Yarti.

Meski sudah ke dokter, penyakit suaminya tak kunjung sembuh. Lalu, di bawa ke RS Citama di Bojonggede.

Oleh pihak rumah sakit dirujuk ke RSUD Depok dengan alasan peralatan tak lengkap.

Tanggal 16 September Pajery dibawa ke RSUD. Kemudian dilakukan Swab Test dan hasilnya positif Covid-19.

"Selasa (22/9/2020) malam suami saya dibilang positif Covid-19. Tapi, saya tidak diperlihatkan surat keterangannya"

"Lalu, suami dibawa ke lantai tujuh untuk di isolasi," tutur Yarti.

(Kompas.com/Wartakotalive.com/Dodi Hasanuddin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hidup Sebatang Kara dan Tidak Mampu, Nama Nenek Muadah Dicoret dari Penerima Bantuan Covid-19"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved