Berita Daerah
Nenek Muadah Hidup Sebatang Kara dan Miskin Tidak Lagi Dapat Bansos Covid-19, Namanya Dicoret: Yowis
Nenek Muadah tidak lagi dapat bansos Covid-19 dari pemerintah, padahal hidupnya sebatang kara dan miskin.
Derita Ibu di Depok, Tak Pernah Dapat Bansos, Kini Suami Positif Covid-19
Malang nian nasib Yarti (42) seorang ibu dua anak yang tinggal Kampung Sengon RT09/10, Pancoranmas, Depok.
Yarti yang dihidup serba kekurangan kini harus menghadapi kenyataan pahit.
Sebab, suaminya Pajery (47) harus dirawat di RSUD Depok sejak tanggal 16 September 2020.
Kini sang suami dinyatakan positif Covid-19.
Artinya selama 14 hari Pajery harus jalani isolasi selama 14 hari plus penyembuhan penyakit yang dideritanya.
Kondisi tersebut praktis membuat Yarti harus menjadi kepala rumah tangga.
Dia harus menghidupi anak bungsunya Cika yang berusia tiga tahun.
Namun, hal itu membuatnya bingung. Sebab, Yarti tak punya kemampuan untuk berusaha.
Selama ini ibu dua anak tersebut mengandalkan penghasilan suaminya yang bekerja sebagai tukang sayur keliling,
"Saya bingung mau kerja apa. Mengharapkan bantuan dari Pemerintah Kota Depok sulit. Bantuan sosial terdampak Covid-19 pun tak pernah di dapatnya," kata Yarti di rumah kontrakannya bernama Wisma Sengon, Rabu (23/9/2020).
Menurut Yarti, selama ini ia hidup dengan mengandalkan utang dari saudara-saudara suaminya. Namun, hal itu tak bisa diandalkannya.
Anaknya yang pertama juga membantu.
Namun, gajinya sebagai karyawan pengiriman barang di Jakarta Utara hanya cukup untuk bayar kontrakan dan biaya hidup.
"Saudara suami pada bantuin. Tapi, kan tidak bisa terus-terusan diandelin. Anak saya kalao punya uang lebih suka kasih Rp 350.000"