Virus Corona Jabodetabek

Liburan Panjang Berakhir, 69 Wisatawan di Puncak Bogor Reaktif Covid-19

Selama lima hari liburan, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor melakukan rapid test kepada para wisatawan di kawasan Puncak Bogor.

Penulis: Hironimus Rama |
ISTIMEWA
Pemerintah Kabupaten Bogor menggelar rapid test massal bagi wisatawan di Puncak, Kamis (29/10/2020). 

WARTAKOTALIVE, CIAWI - Liburan panjang akhir pekan berakhir pada Minggu (1/11/2020) kemarin. 

Selama lima hari liburan yang dimulai pada Rabu (28/10/2020), Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor melakukan rapid test kepada para wisatawan di kawasan Puncak Bogor. 

Rapid test digelar selama 4 hari sejak Kamis (29/10/2020) sampai Minggu (1/11/2020). 

Baca juga: Masih Ada Perawat yang Tangani Covid-19 Kerja 8 Jam per Sif, Pemerintah Diminta Ketatkan Waktu Tugas

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, total rapid test selama libur panjang dan cuti bersama sebanyak 1.405, dengan hasil reaktif sebanyak 69 atau 4, 91 persen. 

“Hasil rapid test sebanyak 69 wisatawan dinyatakan reaktif,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bogor sekaligus Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor R Irwan Purnawan, Senin (2/11/2020). 

Rinciannya, pada Kamis ada 918 sampel dan ditemukan 50 wisatawan reaktif.

Baca juga: Dugaan Aparat Terlibat Pembunuhan Pendeta di Papua Simpang Siur, Komisi I Bakal Tanya Panglima TNI

Kemudian pada Jumat, dari 177 orang ditemukan 2 orang reaktif. 

Lalu, pada Sabtu dari 110 orang didapat reaktif 12 orang.

Sedangkan pada Hari Minggu, ada 5 orang yang reaktif dari 200 orang yang dites.

Baca juga: Kabupaten Bogor Makin Membara, 37 Kecamatan Kini Masuk Zona Merah Covid-19

Pelaksanaan rapid test dilakukan di sejumlah destinasi wisata tujuan wisatawan di kawasan Puncak

"Rapid test dilakukan secara acak. Apabila ada yang reaktif, maka akan berlanjut dengan swab test," tambahnya. 

Petugas langsung melakukan swab test bagi wisatawan yang reaktif saat rapid test.

Baca juga: Tersinggung Suara Klakson Motor, Dua Pemuda Palmerah Aniaya Warga Pakistan 

Mereka kemudian diminta langsung pulang untuk melakukan isolasi mandiri sambil menunggu hasil swab keluar. 

“Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor akan menyampaikan data wisatawan tersebut ke instansi pemerintah sesuai domisilinya masing-masing,” jelas Irwan. 

Operasi gabungan ini, lanjut dia, bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19 ketika libur panjang dan cuti bersama.

Baca juga: 141 Dokter Indonesia Gugur Akibat Covid-19, Paling Banyak pada Juli-Agustus 2020 

Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor mengimbau warga yang akan berwisata selalu menerapkan protokol kesehatan, terutama memakai masker. 

“Penerapan protokol kesehatan yang ketat menjadi pelindung cegah Covid-19, terutama saat berada pada tempat yang menimbulkan kerumunan,” paparnya. 

Selain itu, menurut Irwan, Pemerintah Kabupaten Bogor pun melakukan pembatasan kapasitas pengunjung di semua objek wisata dan restoran di tempat wisata. 

Baca juga: Mantan Kepala BNPT Setuju TNI Dilibatkan Tangani Terorisme, tapi 3 Hal Ini Harus Dilakukan

"Kita batasi untuk pengunjungnya sekitar 50 persen, karena bila ada kerumunan akan sangat berbahaya," ungkapnya.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 1 November 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 106.205 (25.7%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 52.718 (12.8%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 36.583 (8.9%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 34.370 (8.3%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 18.370 (4.5%)

RIAU

Jumlah Kasus: 14.830 (3.6%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 14.762 (3.6%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 14.259 (3.5%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 13.198 (3.2%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 11.881 (2.9%)

BALI

Jumlah Kasus: 11.821 (2.9%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 9.580 (2.3%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 9.037 (2.2%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 7.903 (1.9%)

ACEH

Jumlah Kasus: 7.426 (1.8%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 5.428 (1.3%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 5.070 (1.2%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 4.344 (1.1%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 4.189 (1.0%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 4.025 (1.0%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 3.996 (1.0%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 3.863 (0.9%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 3.851 (0.9%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 3.021 (0.7%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 2.199 (0.5%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 1.851 (0.4%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 1.677 (0.4%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 1.230 (0.3%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 1.082 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 1.036 (0.3%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 876 (0.2%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 826 (0.2%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 690 (0.2%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 587 (0.1%). (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved