Timbunan Sampah Menyebabkan Pendangkalan Situ Rawa Gede, Banjir Mengancam di Musim Hujan
Situ Rawa Gede, Bekasi mengalami pendangkalan karena menjadi tempat buangan limbah dan sampah.
Penulis: Rangga Baskoro |
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Sebelum disulap jadi lokasi destinasi wisata, Situ Rawa Gede yang berlokasi di RT 005/002 Kelurahan Bojong Menteng, Rawalumbu, Bekasi, telah lama dijadikan lokasi pembuangan limbah dan sampah.
Hal itu menyebabkan kedalaman danau alami tersebut menjadi dangkal meski Kelompok Pemuda Peduli Lingkungan (KPPL) Situ Rawa Gede telah membersihkannya pada 2018 lalu.
"Dulu banyak sampah terus dikeruk agar bisa menampung debit air. Sebenarnya ini danau alami, tapi karena dijadikan tempat buang sampah, jadinya dangkal," kata Ketua KPPL Situ Rawa Gede, Krisdayadi saat ditemui di lokasi, Sabtu (31/10/2020).
Baca juga: Pasca Diterpa Angin Puting Beliung Situ Rawa Gede Tetap Didatangi Pengunjung Meski Masih Berantakan
Kedalaman air di tengah-tengah danau bahkan hanya berkisar 1 meter saja. Lokasi yang telah dikeruk di pinggirannya bisa mencapai 2 meter.
Oleh sebab itu, pengelola hingga kini masih membersihkan danau dari sampah yang tertimbun di dasar danau.
"Sampai sekarang kalau kita bersihin banyak sampah di bawahnya," ucapnya.
Meski jadi destinasi wisata, kepengelolaan kawasan Situ Rawa Gede ditangani secara mandiri oleh masyarakat sekitar dan KPPL.
Baca juga: Wisata Situ Rawa Gede Berantakan Diterpa Angin Puting Beliung, Dimana Pemkot Bekasi?
Mereka pun harus merogoh kocek pribadi untuk biaya pengangkutan sampah.
"Sampah dibuang di Bantar Gebang, tapi kami bayar Rp 400 ribu per bulan, sampai sekarang," ujar Krisda.

Walaupun masih banyak timbunan sampah, namun Krisda memastikan bahwa kualitas air di situ semakin membaik sejak sebuah pabrik tak lagi membuang limbah dan mencemari air danau.
"Pabriknya sekarang sudah enggak buang lagi ke danau. Dulu ikan banyak yang mati karena tercemar, sekarang banyak ikannya, karena dulu kami sebar bibit ikan patin," katanya.