Omnibus Law
Polisi Kembali Menangkap 10 Pelajar Penggerak Siswa SMK Demo Rusuh Tolak UU Omnibus Law
Pembuatan WAG kata Nana berawal karena semuanya merupakan anggota akun facebook STM Sejabodetabek.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Feryanto Hadi
Lewat akun media sosial itulah mereka memprovokasi, menghasut, dan mengundang pelajar STM dan kelompok anarko agar melakukan kerusuhan dalam setiap aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja.
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan dari penyelidikan diketahui tersangka MI dan WH mengundang pelajar SMK Sejabodetabek lewat akun Facebooknya untuk melakukan aksi demonstrasi menolak UU Ciptaker di Istana Negara pada 8 Oktober, 13 Oktober dan 20 Oktober.
"Kemudian seruannya dan ajakannya apa? Mereka memposting tujuan demonya adalah 'Harus Rusuh dan Ricuh'," papar Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa (20/10/2020).
Kemudian kata dia di akun Facebook 'STM Sejabodetabek itu, mereka juga mengingatkan dan mengajak kembali semua pelajar untuk rusuh dalam demo UU Ciptaker Selasa (20/10/2020) di Jakarta dengan sasaran utama adalah aparat kepolisian yang mengamankan.
"Dimana mereka memposting 'buat kawan-kawan ogut, tanggal 20 Oktober, jangan lupa bawa Oli supaya polisinya jatuh'," kata Argo.
Selain itu mereka juga memberi petunjuk ke para pelajar yang akan demo rusuh, agar membawa perlengkapan jika terjadi chaos, lewat akun facebooknya.
"Disuruh bawa masker, kacamata renang, odol dan juga raket. Kenapa bawa raket? Supaya kalau nanti dilempar gas air mata oleh petugas, maka gas air mata dipukul pakai raket agar kembali ke petugas," papar Argo.
"Juga mereka menyuruh membawa kantong karet, air mineral dan sarung tangan," tambah Argo.
Semua itu kata Argo menurut mereka adalah perlengkapan untuk menghadapi unjuk rasa rusuh.
Bahkan mereka juga mengatakan bahwa aparat adalah anjing lewat postingannya.
"Postingannya tertulis 'Jangan gentar anak anak anjing semua itu'," kata Argo.
Lalu kata Argo ada juga postingan berbunyi provokasi lainnya. Yakni 'Dia aparat keamanan negara malah pakai senjata buat lukai kita. Besok tanggal 20 jangan diam saja bawa batu yang tajam biar mampus mereka,'.
'Kalai bawa sajam nanti keciduk. Bawa saja gir motor tapi jangan dikat, biar barbar'.
Selain itu kata Argo para pelajar yang akan hadir dalam aksi demonstrasi pada 20 Oktober diminta untuk masuk ke dalam WhatsApp Group (WAG), dengan link WAG yang disematkan para pelaku di akun Facebook tersebut.
"Tujuannya agar lewat WAG itulah, arahan dan instruksi rusuh semakin jelas, saat para pelajar berada di lapangan," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa (20/10/2020).