Pilpres 2024

Hasil Survei Elektabilitas PDIP dan Gerindra Naik tapi Sejumlah Parpol Menurun, Ada Apa ya?

Hasil survei yang dilakukan Indometer menunjukkan, elektabilitas sejumlah partai politik mengalami penurunan.

Tangkap layar Antaranews.com
Data dan angka elektabilitas sejumlah parpol yang menurun, PDIP dan Gerindra naik, hasil survei Indometer. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Hasil survei yang dilakukan Indometer menunjukkan, elektabilitas sejumlah partai politik mengalami penurunan.

Sebaliknya survei tersebut menunjukkan elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra justru mengalami peningkatan.

"Elektabilitas partai politik mengalami penurunan.

"Hanya empat parpol yang naik yaitu PDIP, Gerindra, PKS, dan PSI," kata Direktur Eksekutif Survei Indometer Leonard SB dalam siaran persnya, di Jakarta, Jumat (16/10/2020).

PDIP masih tetap unggul dengan elektabilitas 31,6 persen, naik dari 26,8 persen pada survei Juli 2020.

Gerindra menyusul di urutan kedua, dengan kenaikan dari 14,1 persen menjadi 14,4 persen.

Koalisi strategis yang dibangun oleh PDIP dan Gerindra meraup posisi dominan, belum tergoyahkan oleh parpol-parpol lain maupun yang ada di luar pemerintahan.

Baca juga: Begini Kondisi Terkini Tanaman Suweg yang Sempat Viral di Bojonggede, Mulai Layu & Mengering

Menurut Leonard, di antara parpol oposisi hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang naik elektabilitasnya, dari 4,9 persen menjadi 5,7 persen.

Sementara itu Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang belum memiliki keterwakilan di Senayan bergerak naik dari 4,4 persen menjadi 4,8 persen.

"Hampir semua parpol lainnya di kubu pemerintah menurun elektabilitasnya," kata Leonard.

Baca juga: Jelang Musim Penghujan, Wakil Wali Kota Imbau Warga Periuk Tangerang Antisipasi Banjir

Pada peringkat ketiga Golkar turun dari 8,2 persen menjadi 8,0 persen.

Lalu ada PKB (5,4 persen menjadi 5,1 persen), Nasdem (4,2 persen menjadi 3,6 persen), dan PPP (2,1 persen menjadi 1,9 persen).

Sementara parpol di luar pemerintah lainnya, kata dia, juga menurun, yaitu Demokrat (3,9 persen menjadi 3,2 persen) dan PAN (2,3 persen menjadi 1,1 persen).

Baca juga: Mahasiswi Putus Kuliah Nekad Mencuri untuk Biaya Hidup Bersama Pasangan Gelapnya

"PAN makin anjlok setelah pendirinya Amien Rais resmi keluar dan membentuk parpol baru, Partai Ummat," jelasnya.

Penurunan selebihnya terjadi pada parpol-parpol papan bawah, yaitu Perindo (0,7 persen menjadi 0,5 persen), Hanura (0,3 persen menjadi 0,4 persen), dan Berkarya (0,4 persen menjadi 0,3 persen). PKPI, PBB, dan Garuda masing-masing 0 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak menjawab (22,2 persen/19,4 persen).

Survei Indometer dilakukan pada 25 September-5 Oktober 2020 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019.

Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (dok. Humas Pemprov Jateng)

Prabowo dan Ganjar Bersaing Ketat

Sementara itu elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam kurun waktu tiga bulan masih belum terkalahkan.

Namun elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo makin mendekati Prabowo.

Temuan survei Indometer menunjukkan, elektabilitas Prabowo bertengger di angka 16,8 persen, melemah dari survei pada bulan Juli 2020 sebesar 17,6 persen.

Baca juga: Amankan Demo Tolak UU Ciptaker, Polda Metro Siagakan 18 Ribu Personel Gabungan, Ini Sebarannya

"Sementara, Ganjar naik dari 15,4 persen menjadi 16,5 persen, menyisakan selisih tipis 0,3 persen saja dengan Prabowo," kata Direktur Eksekutif Survei Indometer Leonard SB dalam siaran persnya, di Jakarta, Jumat (16/10/2020).

Pada posisi berikutnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sama-sama mengalami penurunan elektabilitas.

Kang Emil turun dari 11,3 persen menjadi 10,6 persen, sedangkan Anies lebih dalam turunnya dari 10,1 persen menjadi hanya 8,9 persen.

Baca juga: Massa Demo Buruh Minta Bupati Bogor Tolak UU Omnibus Law

"Prabowo dan Ganjar Pranowo bersaing ketat sebagai capres 2024, sementara Ridwan Kamil dan Anies berpotensi kuat menjadi calon wakil presiden," katanya.

Menurut Leonard, figur Prabowo dan Ganjar merepresentasikan koalisi dua partai politik besar yang sedang berkuasa saat ini, yaitu PDIP dan Gerindra.

Masalahnya, apakah PDIP akan mengusung Ganjar ataukah mendorong Puan Maharani pada 2024.

Baca juga: Ritual Kuda Lumping Mandi di Festival Kembul Sewu Dhulur Tak Lagi Berlangsung Meriah, Ini Alasannya

Kenaikan elektabilitas Ganjar tidak bisa dilepaskan dari posisinya sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Di tengah masa pandemik Covid-19 dan ancaman resesi, kepala-kepala daerah menjadi berperan lebih strategis dibanding figur-figur yang menjabat di pemerintahan pusat.

Hal ini pula yang membuat Kang Emil dan Anies tetap mantap pada peringkat ketiga dan keempat, meskipun sedikit melemah.

Baca juga: Polisi: Hati-hati Kendaraan Melintas di Sekitar Kantor Bupati Bogor Ada Demo Ribuan Buruh

Sementara itu, lanjut Leonard, mantan cawapres Sandiaga Uno juga terus menurun, dari 8,8 persen menjadi hanya 7,7 persen.

Gubernur Jawa Timur Khofidah Indar Parawansa turun sedikit dari 4,1 persen menjadi 3,8 persen, demikian pula dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini turun dari 2,9 persen menjadi 2,1 persen.

Di antara pejabat pemerintah pusat, Menteri BUMN Erick Thohir mengalami kenaikan dari 1,8 persen menjadi 2,3 persen.

Baca juga: Covid-19 Serang Pondok Pesantren, Begini Penanganan Pemkab Tangerang

Sedangkan Menko Polhukam Mahfud MD turun sedikit dari 1,4 persen menjadi 1,3 persen,

Lalu ada pula ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang turun dari 3,3 persen menjadi 2,9 persen.

Sementara petinggi PDIP yang juga Ketua DPR Puan Maharani turun dari 1,2 persen menjadi 1,1 persen.

Baca juga: Pemuda Ngaku Fotografer Bikin Heboh Remas Payudara Belasan Gadis yang Berniat Jadi Model Distro

"Tokoh baru yang muncul adalah Plt ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti," katanya seraya menambahkan di antara keduanya, yang paling menarik adalah figur Giring.

Nama Giring belum masuk dalam daftar pertanyaan tertutup pada survei bulan Juli 2020.

Menurut Leonard, dalam tiga bulan terakhir popularitas Giring terdongkrak sejak deklarasi sebagai calon presiden mewakili aspirasi politik anak-anak muda.

Baca juga: Pemkab Tangerang akan Percantik TPA Jatiwaringin, Apakah hanya Wacana?

Elektabilitas Giring menyodok ke angka 1,9 persen, sehingga berhasil menyalip tokoh-tokoh seperti Puan dan Mahfud MD.

Sedangkan Susi Pudjiastuti dari sebelumnya hanya 0,6 persen bergerak naik menjadi 1,0 persen.

Masih ada nama-nama yang elektabilitasnya di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 16,4 persen.

Baca juga: Bupati Bekasi Didesak Isikan Jabatan Kosong di Sejumlah OPD, DPRD: Ganggu Jalannya Pemerintahan

Artinya masih ada peluang bagi tokoh-tokoh lain untuk muncul dan ceruk suara yang bisa diperebutkan dalam waktu yang masih cukup lama menuju 2024.

Survei Indometer dilakukan pada 25 September-5 Oktober 2020 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019.

Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Pilpres 2024, Giring Ganesha Terapkan Belajar Gratis: Pasti akan Luar Biasa

Dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Giring Ganesha akui sudah memiliki program.

Diketahui, salah satu program Giring Ganesha dalam Pilpres 2024 tersebut, yakni menjalankan program belajar gratis.

Adanya program belajar gratis, kata Giring Ganesha, semua bisa menikmati pendidikan secara gratis atau tanpa pungutan biaya.

"Saya yakin bahwa negara ini dan anak mudanya itu punya potensi, asal kita bisa belajar dengan gratis bukan hanya pendidikan gratis," kata Giring dikutip dari vlog Helmy Yahya Bicara, Kamis (17/9/2020).

 Giring Ganesha: Jakob Oetama Jurnalis Hebat!

 Giring Ganesha Semakin Sibuk Setelah Jadi Calon Presiden, Cynthia Riza: Kami Akan Terus Bersama

 Temui Giring Ganesha di Kantor PSI, Pasha Minta Dukungan Maju Sebagai Calon Wakil Gubernur Sulteng

Hal ini untuk meningkatkan bakat dan minat seseorang yang bisa dicetak dengan pembelajaran gratis.

Contohnya mulai dari ahli IT, desainer, fashion stylist, dan sebagainya.

Menurut dia, untuk belajar di industri kreatif seharusnya digratiskan.

"Mencetak sarjana lebih banyak lagi, itu harusnya belajarnya gratis, akses belajar itu harusnya gratis, karena dinsaat momentum seperti ini apalagi di era terbuka. Anak saya saja bisa belajar apa aja dari YouTube gratis," ujar Giring.

Jadi menurutnya, pendidikan gratis tidak hanya untuk pendidikan formal, tapi juga pendidikan informal.

"Menurut saya kalau semua pendidikan itu belajarnya bisa gratis, tapi informal yang lain bisa gratis juga, pasti akan luar biasa," kata jebolan Universitas Paramadina itu.

Cynthia Riza: Kami Akan Terus Bersama

Giring Ganesha (37) mendeklarasikan diri sebagai calon presiden di Pemilu 2024, Senin (24/8/2020).

Saat ini Giring Ganesha diberi kepercayaan menjadi Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Ketua Umum PSI Grace Natalie sedang menyelesaikan kuliahnya di Singapura.

Meski sedang mencalonkan diri sebagai calon presiden, tidak ada yang berubah dari Giring Ganesha.

"Nggak ada yang berubah. Paling cuma candaan saja," kata Cynthia Riza, istri Giring Ganesha, dalam jumpa pers virtual, Rabu (26/8/2020).

Menurut Cynthia Riza, sejak keluar dari Band Nidji dan gagal menjadi anggota DPR RI pada 2019, Giring Ganesha tetap seperti yang dulu.

"Dari dulu sampai sekarang tetap menjadi Mas Giring yang mencintai keluarganya, selalu memberikan yang terbaik, dan selalu ada buat keluarga," ucap Cynthia Riza.

Bedanya, sejak jadi pelaksana tugas ketua umum di partai, kesibukan Giring Ganesha semakin banyak.

Cynthia Riza memaklumi dan tidak mempermasalahkan kesibukan Giring Ganesha.

"Saya siap diduakan karena tujuan Mas Giring sangat mulia," ujarnya.

Saat ini Cynthia Riza sudah mengikhlaskan atas pilihan politik Giring Ganesha itu.

"Sebisa mungkin aku akan mendampingi Mas Giring. Kami akan tetap bersama-sama," ujar Cynthia Riza.

Sekjen PDIP: Kata Megawati, Apakah Sudah Pernah Keliling Indonesia?

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto merespons langkah Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mencalonkan diri sebagai presiden.

Hasto mengatakan, untuk mencalonkan diri sebagai presiden di Pilpres 2024, harus melalui tahapan yang telah diatur undang-undang.

"Tentang pencalonan presiden di Pemilu 2024, bagi kita itu ada tahapannya."

"Dan setiap warga negara yang telah memenuhi syarat, tentu saja sesuai dengan konstitusi bisa mencalonkan bisa dicalonkan."

"Itu adalah hak konstitusional kita," kata Hasto saat konferensi pers daring, usai pembukaan sekolah cakada gelombang II, Rabu (26/8/2020).

Hasto teringat dengan pesan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri, terkait seseorang yang ingin mencalonkan diri sebagai presiden.

Bagi Megawati, kata Hasto, seorang capres harus memiliki pengalaman berkeliling Indonesia, melihat dan menyatu dengan seluruh rakyat.

"Ibu ketua umum selalu mengingatkan secara humor, apakah yang mendeklarasikan diri sebagai calon presiden itu sudah pernah keliling Indonesia?"

"Itu sebenernya sederhana, tetapi sebenarnya penuh dengan falsafah bagaimna seorang pemimpin harus mengenal Indonesia dari sisi kebudayaan, sistem politiknya."

"Mengenal dan memahami apa itu amanat penderitaan rakyat," tuturnya.

Hasto mengatakan, pemimpin lahir dari sebuah proses, bukan tiba-tiba tampil lalu mencalonkan diri sebagai presiden.

"Jadi pemimpin itu tidak otomatis mencalonkan lalu menjadi peminpin."

"Pemimpin itu melalui sebuah proses, melalui gemblengan dan juga bagaimana pemimpin itu merespons tanggung jawabnya bagi bangsa dan negara," beber Hasto.

Sebelumnya, Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mencalonkan diri sebagai presiden di Pilpres 2024.

"Ya saya memang mencalonkan diri menjadi calon presiden Republik Indonesia di 2024," ujar Giring, dalam diskusi virtual, Senin (24/8/2020).

Giring mengaku yakin dapat melewati tiap tantangan dalam pencalonan presiden, berbekal dukungan keluarga dan etos kerja dirinya, yakni kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas.

"Saya tahu bahwa pencalonan ini memang tidak gampang."

"Tapi saya yakin insyaallah dengan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas, saya bisa melewati ini semua."

"Saya tahu ini juga akan berat buat keluarga saya."

"Tapi setelah diskusi panjang lebar dengan Cyntia, ibu saya, mereka memberikan dukungan yang luar biasa," imbuh mantan vokalis Nidji itu.

Giring mengaku pencalonan dirinya sebagai presiden tak lepas dari keinginan PSI mewujudkan tahun 2024 sebagai tahunnya anak muda.

Apalagi, setengah pemilih di kontestasi politik 2024 merupakan anak muda.

"Oleh karena itu, bagaimana kalau yang memimpin bukan anak muda?"

"Siapa yang lebih mengerti tentang kebutuhan anak muda itu ya selain anak muda itu sendiri dan Partai Solidaritas Indonesia?"

"Kita ingin mengisi ruang-ruang politik di 2024 dengan anak-anak muda Indonesia yang mengerti tantangan global."

"Yang mengerti tantangan setiap keluarga Indonesia, mengerti tantangan setiap komunitas yang ada dan juga tantangan di setiap daerah masing-masing," paparnya.

Giring mengklaim sudah mendapat dukungan dari beberapa parpol, meski dia tak menyebutkan nama parpol yang dimaksud.

"Saya tidak akan menyebutkan nama, tapi dari beberapa partai politik lain sudah memberikan dukungan dan semangatnya."

"Ada yang dari partai merah, ada yang dari partai kuning, ada juga yang dari partai biru dan lainnya," ungkap Giring dalam diskusi virtual, Senin (24/8/2020).

Mantan vokalis Nidji itu mengatakan, parpol lain menyambut baik pencalonan dirinya pada Pilpres 2024.

"Inilah yang saya suka dari silaturahmi politik di Indonesia, bahwa walaupun berbeda partai apa pun yang kita lakukan pasti banyak yang kasih dukungan juga," cetus Giring.

Sementara, Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni menjelaskan dukungan yang diberikan parpol lain terhadap pencapresan Giring, masih sebatas komunikasi informal.

"Tapi tentu secara formal kami belum melakukan komunikasi politik yang formal dan intens ke kawan-kawan politik, partai-partai politik lain."

"Nanti saya kira seiring dengan waktu pada saatnya nanti tentu komunikasi politik itu akan kami lebih intensifkan lagi," kata Raja Juli.

Raja Juli mengatakan, pengumuman Giring yang berniat mencalonkan diri sebagai calon presiden dilakukan saat ini, dengan tujuan meningkatkan popularitas dan elektabilitas yang bersangkutan.

"Kami berharap dengan meningkatnya popularitas dan elektabilitas Bro Giring, ini akan memudahkan kami berkomunikasi dan bernegosiasi dengan partai politik lain," paparnya.

(Antaranews.com/Kompas.com/Wartakotalive.com/Arie Puji Waluyo/Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved