Omnibus Law

Unjuk Rasa Berakhir Ricuh, Puluhan MCB di Jakarta Pusat Kembali Rusak

Movable Concrete Barrier (MCB) kembali menjadi korban dalam aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh Selasa (13/10/2020).

Penulis: Desy Selviany |
dok.Sudin Bina Marga Jakarta Pusat
Petugas Bina Marga Jakarta Pusat perbaiki MCB yang dirusak massa Kamis (8/10/2020) di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. 

Sebelumnya aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law juga ricuh Kamis (8/10/2020).

Demo FPI, PA 212 dan GNPF Ulama Berujung Kerusuhan, Denny Siregar: Bagian dari Proposal Supaya Cair

Aksi unjuk rasa yang digelar sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam terkait penolakan pengesahan Undang-undang (UU) Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (13/10/2020) berujung kerusuhan. 

Peristiwa tersebut terjadi sesaat ribuan ormas Islam yang terdiri dari Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) UIama dan sejumlah ormas lainnya itu membubarkan diri jelang petang hari. 

Baca juga: Polisi Berondong Ambulans dengan Tembakan Gas Air Mata, Fadli Zon : Mirip di Israel

Hal tersebut pun menggelitik pegiat media sosial, Denny Siregar untuk berkomentar. 

Lewat akun twitternya @Dennysiregar7 pada Selasa (13/10/2020) malam, Denny menegaskan aksi penyerangan yang dilakukan oleh kelompok yang disebut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana sebagai Anarko itu sengaja dilakukan.

Menurutnya, aksi pembakaran yang dilakukan oleh Kelompok Anarko itu termasuk dalam perjanjian antara pemodal dengan pendemo.

Baca juga: Penjelasan Prabowo Soal Kontroversi UU Ciptaker, Dalang Kerusuhan, Hingga Tudingan Tak Lagi Lantang

Sebab, apabila tidak dilakukan, perusuh katanya tidak akan mendapatkan bayaran.

"Harus ada bakar2nya, karena itu bagian dr proposal supaya cair bayaran," tulis Denny Siregar pada Selasa (13/10/2020). 

Dalam aksi unjuk rasa yang turut menuntut pengunduran diri Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) itu, Denny Siregar menyebutkan pihak yang paling merugi. 

Mereka disebutkannya adalah pemodal yang berada dibalik aksi unjuk rasa. 

Baca juga: TERUNGKAP, Rahasia Shin Tae-yong Bikin Timnas U-19 Indonesia Bermain Ganas di Lapangan

Sebab menurutnya, anggaran dana sudah dibagikan kepada pendemo, akan tetapi tujuan dari aksi unjuk rasa itu tidak tercapai.

"Dalam demo seperti ini sebenarnya yang paling rugi adalah bohir. Uangnya kepake, tapi tujuannya gak kecapai..," ungkap Denny.

Tidak hanya itu, pihak yang merugi adalah para pendemo.

Mereka katanya mendapatkan bayaran sedikit, tetapi memiliki resiko besar selama berjibaku di lapangan. 

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved