Cuaca Jakarta

Presiden Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas La Nina yang Berpotensi Curah Hujan TInggi dan Banjir

Presiden Joko Widodo mengadakan ratas membahas potensi bencana Hidrometeorologi atau curah hujan tinggi dan banjir akibat La Nina

Biro Pers/Setpres - Muchlis Jr
memimpin rapat terbatas mengenai Antisipasi Bencana Hidrometeorologi melalui konferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/10/2020) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk bersiap mengantisipasi peningkatan curah hujan di Indonesia akibat fenomena anomali iklim La Nina.

Data menunjukkan bahwa La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi curah hujan bulanan di Indonesia sebesar 20 hingga 40 persen di atas normal.

"Laporan yang saya terima dari BMKG, fenomena La Nina diprediksi akan menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia akan naik 20-40 persen di atas normal," ujar Presiden saat memimpin rapat terbatas mengenai Antisipasi Bencana Hidrometeorologi melalui konferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (13/10/2020).

Baca juga: Antisipasi Banjir di Ibu Kota, Ini Jenis Pompa yang Disiagakan Dinas SDA DKI Jakarta

Baca juga: Jakarta Terus kebanjiran, Dinas SDA DKI Siapkan Tiga Jenis Pompa untuk Pengendalian Banjir

Secara khusus, Kepala Negara menginstruksikan jajarannya untuk segera menghitung potensi dampak yang ditimbulkan kepada sejumlah sektor seperti pertanian, perikanan, dan perhubungan.

"Karena (peningkatan curah hujan) 20 sampai 40 persen itu bukan kenaikan yang kecil," tuturnya.

Kepala Negara juga meminta agar informasi mengenai perkembangan cuaca terus disampaikan sesegera mungkin kepada seluruh provinsi.

Dalam siaran pers yang diterima Wartakotalive.com dari Biro Pers Setpres, dengan itu, pemerintah daerah dapat secara optimal mempersiapkan langkah-langkah pencegahan untuk mengantisipasi pemicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

"Saya minta untuk disebarluaskan informasi mengenai perkembangan cuaca secepat-cepatnya ke seluruh provinsi dan daerah sehingga tahu semuanya sebetulnya curah hujan bulanan ke depan ini akan terjadi kenaikan seperti apa," tandasnya.

Antisipasi Banjir di Jakarta

Sementara itu Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta telah menyiapkan tiga jenis pompa untuk pengendalian banjir. Ketiga pompa itu adalah pompa stasioner, pompa mobile dan pompa apung.

Kepala SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, jumlah pompa stasioner saat ini mencapai 487 unit. Seluruh pompa itu, kata dia, tersebar di 178 lokasi.

“Lokasi Pompa Stasioner tersebut umumnya berada di dekat sungai, waduk, maupun pintu air. Ketika tinggi muka air meningkat, pompa ini akan bekerja langsung untuk memompa air menuju sistem drainase yang lebih besar,” kata Juaini berdasarkan keterangan yang diterima pada Senin (12/10/2020).

Juaini mengatakan, sejauh ini kondisi pompa stasioner 90 persen dalam keadaan baik, sedangkan 10 persen lagi masih dalam perbaikan.

Untuk pompa yang kondisinya baik pun secara rutin dilakukan pengecekan agar pompa dapat bekerja secara optimal pada saat musim hujan.

Baca juga: Kapolres Jakarta Pusat Izinkan FPI Demo Besok, Asalkan Tidak di Taman Pandang Istana

Selain pompa statisioner, Juaini mengungkapkan tahun ini pihaknya juga telah menyiapkan penambahan sekitar 10 unit pompa mobile. Saat ini pihaknya telah mempunyai 160 unit pompa mobile dengan kapasitas hingga 400 liter per detik.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved