Antisipasi Banjir di Ibu Kota, Ini Jenis Pompa yang Disiagakan Dinas SDA DKI Jakarta

Saat ini memiliki 65 unit pompa apung yang telah disebar ke lima wilayah DKI Jakarta. Di mana masing-masing wilayah mendapatkan 13 unit pompa apung.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Agus Himawan
Dinas SDA DKI Jakarta
Dinas SDA DKI Jakarta menyiapkan tiga jenis pompa untuk pengendalian banjir saat musim hujan. Ketiga jenis pompa itu di antaranya pompa stasioner, pompa mobile dan pompa apung. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta telah menyiapkan tiga jenis pompa untuk pengendalian banjir. Ketiga pompa itu adalah pompa stasioner, pompa mobile dan pompa apung.

Kepala SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, jumlah pompa stasioner saat ini mencapai 487 unit. Seluruh pompa itu, kata dia, tersebar di 178 lokasi.

“Lokasi Pompa Stasioner tersebut umumnya berada di dekat sungai, waduk, maupun pintu air. Ketika tinggi muka air meningkat, pompa ini akan bekerja langsung untuk memompa air menuju sistem drainase yang lebih besar,” kata Juaini berdasarkan keterangan yang diterima pada Senin (12/10/2020).

Baca juga: Irfan Bachdim Turut Puji Penampilan Jack Brown saat Timnas Indonesia Laga Uji Coba di Kroasia

Baca juga: Mireya Hadirkan 2 Produk Kosmetik Terbaru Diklaim Aman Dipakai Sehari-hari

Juaini mengatakan, sejauh ini kondisi pompa stasioner 90 persen dalam keadaan baik, sedangkan 10 persen lagi masih dalam perbaikan. Untuk pompa yang kondisinya baik pun secara rutin dilakukan pengecekan agar pompa dapat bekerja secara optimal pada saat musim hujan.

Selain pompa statisioner, Juaini mengungkapkan tahun ini pihaknya juga telah menyiapkan penambahan sekitar 10 unit pompa mobile. Saat ini pihaknya telah mempunyai 160 unit pompa mobile dengan kapasitas hingga 400 liter per detik.

“Jumlah tersebut akan bertambah sekitar 10 unit. Pompa mobile tersebut diprioritaskan untuk lokasi seperti Kali Betik, Muara Angke dan Teluk Gong, serta lokasi rawan genangan lainnya,” ujar Juaini.

Kata dia, yang terbaru Dinas SDA saat ini memiliki 65 unit pompa apung yang telah disebar ke lima wilayah DKI Jakarta. Di mana masing-masing wilayah mendapatkan 13 unit pompa apung.

Baca juga: Terekam CCTV, Sekelompok Pemuda Tawuran Pakai Sajam di Warakas Gara-gara Masalah Sepele

Baca juga: Kapolda Sebut Demo Rusuh Tolak UU Ciptaker Ditunggangi Kelompok Anti Kemapanan

Pompa Apung memiliki bentuk yang sederhana, sehingga praktis digunakan untuk menyedot air di permukaan yang tidak dapat dilalui pompa mobile. “Meski ukurannya lebih kecil dan bentuknya lebih sederhana, daya sedot Pompa Apung cukup besar, yakni mencapai 50 liter per detik. Kami berharap Pompa Apung ini dapat semakin memaksimalkan penanganan banjir di seluruh wilayah DKI Jakarta,” jelasnya.

Sementara itu, pengerukan secara masif juga masih terus dilakukan di sungai/waduk/embung/situ yang ada di DKI Jakarta melalui program Gerebek Lumpur. Tak hanya mengerahkan alat berat, pembersihan lumpur dan sampah juga dilakukan di saluran-saluran mikro secara manual oleh Satgas Dinas SDA.

Kolaborasi dengan kelurahan untuk menggerakkan warga juga dilakukan untuk meningkatkan kepedulian warga terkait kebersihan saluran di sekitar tempat tinggalnya. Gerebek Lumpur sendiri secara masif telah dilakukan di dua lokasi dengan mengerahkan hingga 3 kali lipat alat berat.

Baca juga: Prabowo Mengaku Nyaris Terperangkap Massa Saat Berlangsung Demo UU Cipta Kerja

Baca juga: Karya Anak Bangsa, Fox Logger ID Card Bantu Awasi Pasien Covid-19, Ini Kecanggihan dan Cara Kerjanya

Pada tahap pertama telah dilaksanakan di Waduk Ria Rio, Jakarta Timur pada 21 September 2020 lalu, dengan menggunakan 15 unit ekskavator. Selanjutnya tahap kedua telah dilakukan di Kali Baru Barat segmen Jalan Dr Saharjo, Setiabudi, Jakarta Selatan pada 30 September 2020.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria turut meninjau langsung kegiatan Gerebek Lumpur tahap kedua tersebut. “Ini merupakan program berkelanjutan yang telah dilakukan sejak Maret 2020 dan akan berakhir pada Desember 2020,” katanya.

“Program Gerebek Lumpur ini bertujuan untuk memaksimalkan daya tampung saluran dan kali, sehingga diharapkan dapat mencegah luapan air dari kali dan saluran ke permukiman warga,” tambahnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved