Cuaca Jakarta

Presiden Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas La Nina yang Berpotensi Curah Hujan TInggi dan Banjir

Presiden Joko Widodo mengadakan ratas membahas potensi bencana Hidrometeorologi atau curah hujan tinggi dan banjir akibat La Nina

Biro Pers/Setpres - Muchlis Jr
memimpin rapat terbatas mengenai Antisipasi Bencana Hidrometeorologi melalui konferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/10/2020) 

“Jumlah tersebut akan bertambah sekitar 10 unit. Pompa mobile tersebut diprioritaskan untuk lokasi seperti Kali Betik, Muara Angke dan Teluk Gong, serta lokasi rawan genangan lainnya,” ujar Juaini.

Kata dia, yang terbaru Dinas SDA saat ini memiliki 65 unit pompa apung yang telah disebar ke lima wilayah DKI Jakarta. Di mana masing-masing wilayah mendapatkan 13 unit pompa apung.

Baca juga: IPW Minta Aksi Demonstrasi Tolak UU Ciptaker Tak Perlu Disikapi Dengan Panik

Pompa Apung memiliki bentuk yang sederhana, sehingga praktis digunakan untuk menyedot air di permukaan yang tidak dapat dilalui pompa mobile.

“Meski ukurannya lebih kecil dan bentuknya lebih sederhana, daya sedot Pompa Apung cukup besar, yakni mencapai 50 liter per detik. Kami berharap Pompa Apung ini dapat semakin memaksimalkan penanganan banjir di seluruh wilayah DKI Jakarta,” jelasnya.

Sementara itu, pengerukan secara masif juga masih terus dilakukan di sungai/ waduk/ embung/ situ yang ada di DKI Jakarta melalui program Gerebek Lumpur.

Tak hanya mengerahkan alat berat, pembersihan lumpur dan sampah juga dilakukan di saluran-saluran mikro secara manual oleh Satgas Dinas SDA.

Kolaborasi dengan kelurahan untuk menggerakkan warga juga dilakukan untuk meningkatkan kepedulian warga terkait kebersihan saluran di sekitar tempat tinggalnya.

Baca juga: Dikritik Fadli Zon dan Fahri Hamzah Soal BIN Miliki Juru Bicara, Berikut Komentar Pengamat Intelijen

Gerebek Lumpur sendiri secara masif telah dilakukan di dua lokasi dengan mengerahkan hingga 3 kali lipat alat berat.

Pada tahap pertama telah dilaksanakan di Waduk Ria Rio, Jakarta Timur pada 21 September 2020 lalu, dengan menggunakan 15 unit ekskavator.

Selanjutnya tahap kedua telah dilakukan di Kali Baru Barat segmen Jalan Dr Saharjo, Setiabudi, Jakarta Selatan pada 30 September 2020.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria turut meninjau langsung kegiatan Gerebek Lumpur tahap kedua tersebut.

“Ini merupakan program berkelanjutan yang telah dilakukan sejak Maret 2020 dan akan berakhir pada Desember 2020,” katanya.

“Program Gerebek Lumpur ini bertujuan untuk memaksimalkan daya tampung saluran dan kali, sehingga diharapkan dapat mencegah luapan air dari kali dan saluran ke permukiman warga,” tambahnya. (faf)

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved