Omnibus Law
Dipertemukan dengan Wali Kota Airin saat Demo UU Ciptaker, Mahasiswa Cipayung Plus Usir Wartawan
Sikap yang ditunjukkan mahasiswa tersebut sangat mencoreng transparasi keterbukaan publik.
Menurutnya, sikap mahasiswa yang melarang peliputan audiensi dengan Wali Kota Tangsel Airin justru justru akan memunculkan kecurigaan publik terhadap mahasiswa yang selama ini semangat menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.
Kata ia, praktik komunikasi yang tertutup itu berpotensi menimbulkan kepentingan dari kelompok tertentu di tengah gelombang penolak UU Cipta Kerja.
"Kalau pertemuan tertutup begini, kami jadi curiga nih. Jangan-jangan mahasiswa yang bermain dengan pemerintah. Seperti halnya aksi di DPRD kemarin. Itu Cipayung Plus juga, mahasiswa dikecoh sebenarnya sama Ketua Dewan dan hanya sebatas mengetahui," ujar Hasan.
"Nah kalau misalnya di tingkat lokal saja mahasiswa sudah bermain, kami jadi curiga dengan teman-teman yang maju di tingkat nasional. Jadi sebenarnya yang ngangkangin gerakan massa ini siapa. Harusnya mereka transparan dong, yang ngawal kami (media), yang berdarah-darah kami. Kami yang menyuarakan, tapi mereka malah ketemu ngumpet begitu," pungkasnya. (m23)