Kebakaran

UPDATE Kebakaran Kejagung: Penyidik Minta Keterangan Ahli dari IPB dan UI, Ini Kesimpulannya

Tim penyidik gabungan Polri meminta keterangan para ahli dari sejumlah universitas ternama terkait penyidikan kasus kebakaran Gedung Utama Kejagung.

Warta Kota/Alex Suban
Petugas berusaha memadamkan api membakar gedung Kejaksaan Agung di Jakarta Selatan, Sabtu (22/8/2020). Warta Kota/Alex Suban 

Dalam kesempatan sama pengamat Rocky Gerung mengatakan yang sebenarnya terjadi gedung Kejaksaan Agung itu tidak terbakar. 

Rocky Gerung mengucapkan terima kasih karena 'rumahnya' sudah dibakar.

Jadi rakyat tidak mau tahu keterangan dari presiden, tidak mau tahu keterangan pemerintah, mengapa demikian? Jadi orang bertanya kenapa gedung Kejaksaan Agung kok terbakar.

"Bagi saya gedung Kejaksaan Agung tidak terbakar, yang terbakar itu adalah pasar yaitu pasar gelap keadilan. jadi itu adalah pasar gelap kekuasaan atau black market of power karena disitu terjadi transaksi ketidakadilan," ujar Rocky Gerung di acara ILC TV One.. 

Rocky Gerung bicara soal ketidakpercayaan publik dengan terbakarnya gedung Kejaksaan Agung, di ILC TV One, Selasa (25/8/2020)
Rocky Gerung bicara soal ketidakpercayaan publik dengan terbakarnya gedung Kejaksaan Agung, di ILC TV One, Selasa (25/8/2020) (Youtube ILC TV One)

"Mau gedungnya Anies, gedung Sekneg gak ada relevansinya buat saya," imbuh Rocky.

Menurut Rocky Gerung, gedung Kejagung menyimpan heritage berupa justice karena itu publik Indonesia menganggap bahwa biarkan saja gedung itu jangan diperbaiki lagi.

"Karena akan jadi heritage yaitu orang akan kenang bahwa itulah pasar gelap keadilan, jangan diperbaiki biarkan itu mangkrak seterusnya bahkan dengan jelaga yang masih menempel di dindingnya supaya ada pelajaran sejarah orang akan ingat jadi monumen pemberantasan korupsi," tutur Rocky dikutip Wartakotalive.com dari Youtube TV One.

 Gedung Kejaksaan Agung Kebakaran, Mahfud MD: Pemerintah Tidak Pernah Ada Niat Sembunyikan Kasus

Saat ini publik tidak percaya begitu saja dengan keterangan pemerintah soal alasan terbakarnya gedung Kejaksaan Agung.  

"Nah mengapa publik gak percaya dengan alasan itu gedung tua, korsleting listrik karena bekerja semacam suspision bahwa di belakang kasus itu ada yang mau disembunyikan  istilahnya harmonic suspicion. Melihat kasus ini kita harus melihat bahwa yang terbakar adalah rasa keadilan publik jadi konstruksi ini harus dipahami jurubicara lembaga negara," tegasnya.

Kata Rocky Gerung percuma saja sewa influencer kalau dia tidak berbicara dengan kejujuran.

Peristiwa kebakaran ini harus diingat sebagai monumen buruk dari penegakan keadilan.

"Kalau direnovasi maka yang buruk itu tidak bisa diingat lagi sama orang biarkan saja kondisi gedung Kejaksaan dalam kondisi kumal dan buruk supaya ingatan kita soal buruknya keadilan diingat terus melalui akal sehat kita," tegasnya. 

Heritage itu ada di hati nurani penegak hukum bukan pada gedung itu," pungkas Rocky Gerung. 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved