Teknologi
Pertama di Dunia, Teknologi Plasmacluster Sharp Terbukti Nonaktifkan Virus Corona, Ini Penjelasannya
“(Temuan) Ini merupakan kontribusi yang dapat dilakukan oleh Sharp dalam membantu menjaga kesehatan konsumen setianya di seluruh dunia...”
Dalam penelitian ini virus corona baru (SARS-CoV-2) yang melayang di udara disinari oleh ion Plasmacluster selama sekitar 30 detik, hasilnya menunjukan bahwa titer infeksi virus dapat berkurang lebih dari 90%.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - PT Sharp Electronics Indonesia mengumumkan temuan baru terhadap kemampuan teknologi Plasmacluster yang telah lolos uji dalam menurunkan risiko penularan Novel Coronavirus (SARS-CoV-2) melalui udara pertama di dunia.
Sebelumnya, dalam pertemuan di Jenewa beberapa waktu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui bukti yang muncul tentang penyebaran virus corona jenis SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 melalui airborne atau udara.
• Rilis Spesifikasi dan Harga Oppo Reno4 SE RAM 8GB, Reno4 Versi Murah Ini akan Meluncur di Indonesia?
• Dibuka, Blind Pre-order Vivo V20 dan V20 SE yang Tipis dan Ringan, Ini Teknologi Unggulannya
Walaupun belum dapat dipastikan secara valid, namun kemungkinan penyebaran ini tetap dapat terjadi jika keadaan lingkungan mendukung terhadap perkembangan virus tersebut, misalnya kualitas udara yang buruk akibat sirkulasi udara yang tidak baik.
“(Temuan) Ini merupakan kontribusi yang dapat dilakukan oleh Sharp dalam membantu menjaga kesehatan konsumen setianya di seluruh dunia,” ungkap Shinji Teraoka, Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia, saat pengumuman temuan baru Sharap melalui acara webinar Selasa (22/9/2020).
• AC Panasonic dengan Teknologi NanoeTM X Terbukti Mampu Hambat Virus Corona, Ini Penjelasannya
• Tebar Ratusan Juta Rupiah di Sharp Lovers’ Day, Sharp Ajak Konsumennya Belanja Sambil Berdonasi

Pertama di dunia
Pencapaian Sharp tersebut merupakan kolaborasi penelitian Sharp Corporation bersama Profesor Jiro Yasuda dari Pusat Penelitian Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Institute of Tropical Medicine, Universitas Nagasaki dan Professor Asuka Nanbo (anggota Dewan Perkumpulan Virologi Jepang) Universitas Nagasaki.
Kemudian Profesor Hironori Yoshiyama dari Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Shimane.
Ia juga anggota Dewan institusi yang dihormati secara internasional dalam penelitian penyakit menular di Jepang.
• Sharp Indonesia Tawarkan Produk Notebook di Masa Kenormalan Baru Seharga Rp9 Juta–Rp16 Juta
• Kecil tapi Tangguh, Lemari Es Sharp Kirei Sakura Bisa Beroperasi dengan 90 Watt, Ini Keunggulannya
Dalam siaran resmi Sharp Electronics Indonesia yang diterima Wartakotalive.com, Selasa (22/9/2020), penelitian virus corona baru (SARS-CoV-2) melalui perangkat uji virus yang dilengkapi dengan teknologi Plasmacluster dari Sharp tersebut merupakan yang pertama di dunia.
Dalam penelitian ini virus corona baru (SARS-CoV-2) yang melayang di udara disinari oleh ion Plasmacluster selama sekitar 30 detik *3, hasilnya menunjukan bahwa titer infeksi virus *4 dapat berkurang lebih dari 90%.
• Rilis, Sharp Aquos Zero 2 dan Sharp Aquos R3, Ponsel Teringan di Dunia yang Cocok untuk para Gamers
Keefektifan teknologi Plasmacluster
Pada bulan Desember 2019 lalu, wabah "penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19)" yang disebabkan oleh virus corona baru (SARS-CoV-2) mulai tersebar, dan pada Agustus 2020, lebih dari 25 juta orang telah terinfeksi SARS-CoV- 2 dan lebih dari 840.000 orang di dunia meninggal karena penyakit menular ini *5.
Wabah ini telah menjadi pandemic global di mana tindakan penanggulangan guna melakukan pencegahan di berbagai bidang harus segera dilakukan.
Pada tahun 2004, Sharp sudah membuktikan keefektifan dari teknologi Plasmacluster terhadap virus corona yang menyebar melalui kucing, anggota keluarga Coronaviridae *6.
Pada tahun berikutnya, di tahun 2005, kembali Sharp membuktikan keefektifannya terhadap virus asli SARS coronavirus * 7 (SARS-CoV), yang menyebabkan wabah (2002-2003) dan secara genetik mirip dengan novel coronavirus (SARS-CoV-2).
Dan di tahun 2020 Sharp telah memastikan bahwa Ion Plasmacluster yang dimilikinya juga efektif melawan "virus korona baru" (SARS-CoV-2) yang mengambang di udara.
