Teknologi
Pertama di Dunia, Teknologi Plasmacluster Sharp Terbukti Nonaktifkan Virus Corona, Ini Penjelasannya
“(Temuan) Ini merupakan kontribusi yang dapat dilakukan oleh Sharp dalam membantu menjaga kesehatan konsumen setianya di seluruh dunia...”
Sejak tahun 2000, Sharp telah mempromosikan ‘Pemasaran Akademik’ *8 guna membuktikan keefektifan teknologi Plasmacluster dengan bekerja sama dengan tiga puluh lembaga penelitian independen pihak ketiga di delapan negara dunia.
Sejauh ini, banyak lembaga penelitian independen yang bekerjasama dengan Sharp telah membuktikan secara klinis kemampuan Plasmacluster dalam menekan aktivitas zat berbahaya termasuk virus influenza pandemi baru, bakteri yang resistan terhadap obat, dan alergen tungau, serta mengurangi tingkat peradangan bronkial *9 pada anak-anak penderita asma.
Pada saat yang sama, keamanan ion Plasmacluster juga telah dikonfirmasi * 10 oleh lembaga penelitian terhadap tubuh manusia.
“Ke depannya, Sharp akan terus berkontribusi kepada kesehatan masyarakat dengan melakukan berbagai penelitian dengan memverifikasi berbagai aplikasi teknologi Plasmacluster guna menunjukkan keefektifan Ion Plasmacluster bagi kesehatan masyarakat dunia,” ungkap Hiromasa Okajima,, SAS Global Plasmacluster Equipment Product Planning Division General Manager.
Terbukti nonaktifkan Virus Corona
Sementara itu, Dr Jiro Yasuda, Profesor Pusat Penelitian Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Universitas Nagasaki selaku kepala dalam penelitian ini menyatakan, “Penggunaan disinfektan seperti alkohol dan deterjen (surfaktan) sangat efektif untuk penanggulangan virus yang melekat (adhesive), namun belum ada penanggulangan efektif untuk mengurangi risiko infeksi yang dimediasi oleh aerosol (mikrodroplet) selain memakai masker."
"Namun dengan penelitian ini dapat dipastikan jika teknologi Plasmacluster terbukti dapat menonaktifkan virus corona jenis baru yang tersuspensi di udara, sehingga diharapkan dapat menurunkan resiko terinfeksi virus tidak hanya di rumah, perkantoran, kendaraan, tetapi juga di ruang fisik seperti institusi medis," paparnya. (*)