Kriminalitas

Ditetapkan Tersangka, dokter Pelaku Pelecehan Saat Rapid Test di Bandara Soetta Menghilang

Pemanggilan dan pemeriksaan terhadap EFY akan dilakukan setelah penyidik Polresta Bandara Soetta menemui langsung korban yakni LHI di Bali.

Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Budi Sam Law Malau
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus 

Dimana melakui akun twitternya, korban menjelaskan kronologis hingga ia diperas dan dilecehkan oleh dokter EFY, saat menjalani rapid test di Bandara Soetta.

Saat itu korban LHI hendak terbang ke Nias.

"Setelah mengatahui hal itu beberapa waktu lalu, petugas langsung mencari dan memeriksa saksi serta mendalami identitas korban untuk lakukan penyelidikan," ujarnya.

Saat itu kata Yusri petugas berhasil menghubungi korban yang sedang berada di Nias. "Yang bersangkutan kami minta datang untuk membuat laporan, tapi ia terbang ke Bali. Karenanya pagi ini, kami lakukan jemput bola, menemui korban yang ada di Bali," ujarnya.

Menurut Yusri pihaknya sudah berkomunikasi dengan otoritas Bandara Soekarno Hatta untuk meminta rekaman CCTV yang ada, sebagai barang bukti.

Dalami Dugaan Pelecehan oleh Dokter Saat Rapid Test di Bandara Soetta, Polisi Jemput Korban ke Bali

"Kami juga sudah mengkonfirmasi ke pihak penyelenggara rapid test yakni Kimia Farma dan diketahui terduga pelakunya adalah EFY," kata Yusri.

Karenanya kata dia rencananya EFY akan dipanggil dan diperiks setelah penyidik memintai keterangan korban di Bali.

"Semoga semuanya bisa cepat termasuk memeriksa EFY. Agar bis diketahui bagaimana tindak lanjut kasus ini ke depannya," kata Yusri.

Sebelumnya, seorang wanita berinisial LHI viral di media sosial setelah mengaku diperas dan dilecehkan seksual saat menjalani pemeriksaan rapid test di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Cengkareng, Banten.

LHI membagikan cerita dan pengakuannya itu melalui akun Twitter @listongs. Melalui sebuah thread dia membagikan cerita terkait dugaan pemerasan dan pelecehan seksual saat menjalani pemeriksaan rapid test di Bandara Soetta pada Minggu 13 September 2020.

Kelompok Maluku dan BPPKB Banten Sudah Berdamai, Jangan Ada yang Terprovokasi

Saat itu, LHI hendak melakukan perjalanan ke Nias, Sumatera Utara.
Dia mengaku berencana untuk kembali melakukan rapid test di Bandara, meski hari sebelumnya telah melakukan tes.

LHI mengaku, tiba terminal 3 Bandara Soetta pada pukul 4 pagi, untuk melakukan tes di tempat resmi yang disediakan pihak bandara. Dia mengaku yakin bahwa hasil tes akan non reaktif, namun ternyata hasilnya dinyatakan reaktif.

Dia mengaku telah berniat membatalkan penerbangannya. Namun, Dokter yang melakukan pemeriksaan disebut justru menawarkan perubahan data atas hasil rapid.

Singkat cerita, LHI mengaku oknum dokter tersebut mengikutinya hingga departure gate dan meminta bayaran. LHI pun mengaku memberikan transfer kepada oknum dokter tersebut sebesar Rp 1,4 Juta.

Ngabalin Dikeroyok dan Ditikam di Duren Sawit Jakarta Timur, Penyebabnya soal Uang Komisi

Selain meminta bayaran, LHI menyebut oknum dokter tersebut juga melakukan pelecehan kepada dirinya dengan mencium dan meraba payudara.

"Aku kira cuma selesai sampai di situ, ternyata enggak :(abis itu, si dokter ndeketin aku, buka masker aku, nyoba untuk cium mulut aku. di situ aku bener2 shock, ga bisa ngapa2in, cuma bisa diem, mau ngelawan aja gabisa saking hancurnya diri aku di dalam," kata LHI lewat akun twitternya.(bum)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved