Kriminalitas
Ditetapkan Tersangka, dokter Pelaku Pelecehan Saat Rapid Test di Bandara Soetta Menghilang
Pemanggilan dan pemeriksaan terhadap EFY akan dilakukan setelah penyidik Polresta Bandara Soetta menemui langsung korban yakni LHI di Bali.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI--Setelah melakukan gelar perkara, polisi akhirnya menetapkan dokter EFY sebagai tersangka kasus penipuan dan pelecehan seksual, Rabu (23/9/2020).
Dokter EFY sebelumnya diduga telah melakukan pemerasan dan pelecehan seksual terhadap seorang wanita LHI, saat rapid test di Bandara Soekarno-Hatta.
"Setelah melakukan gelar perkara, dengan berdasar hasil keterangan korban, 8 saksi dari Kimia Farma, penyelenggaa rapid test di bandara dan pihak bandara, serta saksi ahli dari P2TP2A Gianyar Bali, maka ditemukan unsur pidana dan menetapkan dokter EFY sebagai tersangka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/9/2020).
• Jenderal Gatot Nurmantyo Endus Sejak 2008 Gerakan Komunis Muncul Lagi
• Peserta Apel Siaga Ganyang Komunis Bacakan Ikrar, Siap Jihad Qital di Bawah Komando Ulama
Menurutnya EFY ditetapkan sebagai tersangka penipuan dan pelecehan seksual terhadap LHi di Bandara Soetta.
"Setelah menetapkan tersangka, tim langsung memburu EFY, karena berdasarkan keterangan Kimia Farma, yang bersangkutan sudah dinonaktifkan. Namun saat dicari di kosan dan di rumah, EFY tidak ada. Saat ini tim masih mengejar dan memburu EFY," kata Yusri.
Sebelumnya kata Yusri, petugas Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta sudah memeriksa dan membuat laporan kasus dugaan pelecehan dan pemerasan yang dialami seorang wanita yakni LHI, saat menjalani rapid test di Bandara Soekarno Hatta.
Petugas melakukan jemput bola dengan menemui langsung LHI di Gianyar, Bali, Senin (21/9/2020).
• Bongkar Praktik Nakal Pengusaha Hiburan Malam di Masa PSBB, Dokter Tirta: Kamera Pengunjung Distiker
• Momen Mendebarkan Ketika Betrand Peto Cegah Ruben Onsu yang Berniat Bunuh Diri
"Tiga anggota Reskrim Polres Bandara Soetta berangkat ke Bali, Senin dan janjian dengan pelapor untuk buat laporan polisi dan diambil keterangannya," kata Yusri.
Dari keterangan korban kata Yusri sesuai dengan pengakuan yang diceritakannya di media sosial lewat akun twitternya.
"Pemeriksaan berikutnya, korban ada di P2TP2A Gianyar, untuk pemeriksaan psikologisnya," kata dia.
Kemudian menurut Yusri, petugas akan kembali untuk mengambil rekaman CCTv dari pengelola Bandara Soetta dan memeriksa beberapa saksi diantaranya penanggung jawab PT Kimia Farma yang melakukan rapid test di bandara Soetta.
"Rencana akan digelarkan perkaranya untuk melihat unsur dan bukti dugaaan pidananya, untuk melanjutkan kasus ini," katanya, Selasa.
Sebelumnya Yusri menjelaskan bahwa pihaknya akan memanggil dan memeriksa EFY seorang dokter yang diduga melakukan pemerasan dan pelecehan seksual terhadap LHI, saat rapid test di Bandata Soekarno-Hatta (Soetta).
Pemanggilan dan pemeriksaan terhadap EFY akan dilakukan setelah penyidik Polresta Bandara Soetta menemui langsung korban yakni LHI di Bali.
• Rayakan Ulang Tahun Noah tanpa Ashraf Sinclair, BCL Tuliskan Puisi Menyentuh
Ia menjelaskan kasus ini mencuat awalnya lewat media sosial twitter dan viral.
Dimana melakui akun twitternya, korban menjelaskan kronologis hingga ia diperas dan dilecehkan oleh dokter EFY, saat menjalani rapid test di Bandara Soetta.
Saat itu korban LHI hendak terbang ke Nias.
"Setelah mengatahui hal itu beberapa waktu lalu, petugas langsung mencari dan memeriksa saksi serta mendalami identitas korban untuk lakukan penyelidikan," ujarnya.
Saat itu kata Yusri petugas berhasil menghubungi korban yang sedang berada di Nias. "Yang bersangkutan kami minta datang untuk membuat laporan, tapi ia terbang ke Bali. Karenanya pagi ini, kami lakukan jemput bola, menemui korban yang ada di Bali," ujarnya.
Menurut Yusri pihaknya sudah berkomunikasi dengan otoritas Bandara Soekarno Hatta untuk meminta rekaman CCTV yang ada, sebagai barang bukti.
• Dalami Dugaan Pelecehan oleh Dokter Saat Rapid Test di Bandara Soetta, Polisi Jemput Korban ke Bali
"Kami juga sudah mengkonfirmasi ke pihak penyelenggara rapid test yakni Kimia Farma dan diketahui terduga pelakunya adalah EFY," kata Yusri.
Karenanya kata dia rencananya EFY akan dipanggil dan diperiks setelah penyidik memintai keterangan korban di Bali.
"Semoga semuanya bisa cepat termasuk memeriksa EFY. Agar bis diketahui bagaimana tindak lanjut kasus ini ke depannya," kata Yusri.
Sebelumnya, seorang wanita berinisial LHI viral di media sosial setelah mengaku diperas dan dilecehkan seksual saat menjalani pemeriksaan rapid test di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Cengkareng, Banten.
LHI membagikan cerita dan pengakuannya itu melalui akun Twitter @listongs. Melalui sebuah thread dia membagikan cerita terkait dugaan pemerasan dan pelecehan seksual saat menjalani pemeriksaan rapid test di Bandara Soetta pada Minggu 13 September 2020.
• Kelompok Maluku dan BPPKB Banten Sudah Berdamai, Jangan Ada yang Terprovokasi
Saat itu, LHI hendak melakukan perjalanan ke Nias, Sumatera Utara.
Dia mengaku berencana untuk kembali melakukan rapid test di Bandara, meski hari sebelumnya telah melakukan tes.
LHI mengaku, tiba terminal 3 Bandara Soetta pada pukul 4 pagi, untuk melakukan tes di tempat resmi yang disediakan pihak bandara. Dia mengaku yakin bahwa hasil tes akan non reaktif, namun ternyata hasilnya dinyatakan reaktif.
Dia mengaku telah berniat membatalkan penerbangannya. Namun, Dokter yang melakukan pemeriksaan disebut justru menawarkan perubahan data atas hasil rapid.
Singkat cerita, LHI mengaku oknum dokter tersebut mengikutinya hingga departure gate dan meminta bayaran. LHI pun mengaku memberikan transfer kepada oknum dokter tersebut sebesar Rp 1,4 Juta.
• Ngabalin Dikeroyok dan Ditikam di Duren Sawit Jakarta Timur, Penyebabnya soal Uang Komisi
Selain meminta bayaran, LHI menyebut oknum dokter tersebut juga melakukan pelecehan kepada dirinya dengan mencium dan meraba payudara.
"Aku kira cuma selesai sampai di situ, ternyata enggak :(abis itu, si dokter ndeketin aku, buka masker aku, nyoba untuk cium mulut aku. di situ aku bener2 shock, ga bisa ngapa2in, cuma bisa diem, mau ngelawan aja gabisa saking hancurnya diri aku di dalam," kata LHI lewat akun twitternya.(bum)