Virus Corona

Epidemiolog UI: Vaksin Covid-19 Bukan Solusi, Intinya Pakai Masker

Alih-alih mengampanyekan untuk memakai masker dan menjaga jarak, Pandu menilai pemerintah malah gencar menginformasikan soal vaksin.

khybernews.tv
Ilustrasi 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Epidemiolog Universitas Indonesia (UI ) Pandu Riono menilai pemerintah tidak berupaya mengampanyekan pencegahan penyebaran Covid-19.

Padahal, menurut Pandu, kunci pencegahan penyebaran Covid-19 adalah dengan memakai masker dan menjaga jarak.

Kedua perilaku tersebut, menurut Pandu, yang harus dikampanyekan secara intensif kepada masyarakat.

DAFTAR Klaster Penyebaran Covid-19 di Kementerian dan Lembaga: Kemenkes Terbanyak dengan 252 Kasus

"Perilaku penduduk jadi penting. Perilakunya akhirnya tidak ada komunikasi, tidak ada upaya untuk melakukan kampanye publik."

"Dan akhirnya ditengarai untuk melakukan kampanye pakai masker, menjaga jarak terpisah tadi."

"Padahal ini satu paket. Memang intinya adalah masker," ujar Pandu dalam webinar yang digelar Iluni UI, Sabtu (19/9/2020).

Jawab Fokus Pemerintah Tangani Covid-19, Menko PMK: Ekonomi Justru Bikin Sehat, Jangan Dibolak-balik

Alih-alih mengampanyekan untuk memakai masker dan menjaga jarak, Pandu menilai pemerintah malah gencar menginformasikan soal vaksin.

Menurut Pandu, pemerintah seakan menjadikan vaksin sebagai solusi dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Padahal menurut Pandu, kehadiran vaksin tidak serta merta menjadi solusi.

ICW Usul Polisi Ajak KPK Bentuk Tim Gabungan Ungkap Motif Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung

"Waktu sekarang dinarasikan bahwa kita akan menghadapi masalah pandemi ini tidak akan sulit hanya akan ada vaksin."

"Ini juga salah. Vaksin itu bukan solusi," tegas Pandu.

Pandu menjelaskan, vaksin tidak selalu menjadi solusi karena hingga saat ini belum ditemukan.

Mantan Politikus PPP Sebut Indonesia Anut Sistem Politik Berbayar, Parpol Jadi Pasar Bebas

Jika telah ditemukan, Pandu mengatakan kemungkinan vaksin itu dipaksakan ada.

Efektivitas dari vaksin tersebut belum dapat dipastikan. Selain itu, ada efek samping dari vaksin.

"Orang belum ada, mungkin vaksin itu dipaksakan ada. Dipaksakan ada, mungkin efektivitasnya 50 persen sudah dipakai begitu," tutur Pandu.

Luhut Pandjaitan: Saya Memang Bukan Epidemiolog, tapi Manajer yang Baik

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved