Virus Corona Jabodetabek
Kompolnas Setuju Preman Diajak Tegakkan Protokol Kesehatan, Ikatan Pedagang Pasar Menolak
Poengky menyampaikan Polri harus memberikan penanda bagi preman atau penguasa informal yang diajak membantu menegakan disiplin protokol kesehatan.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menilai rencana Wakapolri Komjen Gatot Eddy Purnomo menggandeng preman untuk menegakkan disiplin penggunaan masker dan protokol kesehatan Covid-19 lainnya, telah tepat.
"Saya melihat tidak masalah jika mereka dilibatkan untuk membantu."
"Agar masyarakat yang berdagang, berbelanja atau jalan-jalan di area publik tersebut untuk benar-benar mematuhi protokol Covid-19."
• Putri Eks Dirjen Imigrasi Dapat Rp 20 Juta dari Jaksa Pinangki, Ternyata Cuma Jual Beli Suvenir
"Toh faktanya mereka adalah 'penguasa informal' yang punya pengaruh di area tersebut," kata Poengky saat dihubungi, Minggu (13/9/2020).
Menurut Poengky, pencegahan penyebaran Covid-19 tidak hanya tugas pemerintah.
Sebaliknya, kesadaran dan pengawasan terhadap protokol kesehatan merupakan tugas semua pihak.
• Amien Rais Segera Deklarasikan Partai Baru, Semboyannya Lawan Kezaliman dan Tegakkan Keadilan
"Di Indonesia, masyarakat kita majemuk, ada yang punya kesadaran dan patuh."
"Tapi ada juga yang bandel, dan ada yang baru melaksanakan karena takut ada sanksi hukuman.
"Oleh karena itu untuk mendisiplinkan masyarakat, polisi dapat menggandeng tokoh masyarakat untuk membantu memberikan penyadaran pada masyarakat," jelasnya.
• Arief Poyuono Nilai Anies Baswedan Layak Dinonaktifkan, Minta Gerindra Siapkan Penggantinya
Ia mengatakan, penguasa informal tak melulu diidentikkan dengan preman saja.
Poengky menyampaikan, penguasa informal bisa saja seseorang yang dituakan di tempat tersebut.
"Di area-area publik, misalnya pasar, terminal, atau stasiun, kan faktanya ada penguasa informal."
• Ini Spesifikasi Tank AMX-13 yang Tabrak Gerobak di Bandung, Indonesia Pemakai Paling Banyak
"Penguasa informal di area publik jangan dilihat hanya preman saja."
"Misalnya di situ ada pangkalan ojek.
"Nah, tukang ojek yang dituakan di situ bisa dilibatkan membantu mengajak masyarakat sekitar untuk mematuhi protokol kesehatan, paling sederhananya pakai masker," paparnya.
• Hari Ini Diundang KPK Gelar Perkara Jaksa Pinangki, Kejagung Tak Ingin Berandai Ada Pelimpahan Kasus