Berita Nasional

Said Didu Prihatin Anies Baswedan Diserang Buzzer hingga Dijegal Pemerintah Pusat terkait PSBB Total

Said Didu juga menyebut, ada pemutarbalikan fakta yang terjadi, yakni Anies disalahkan akibat kebijakan PSBB yang diberlakukan selama ini.

Editor: Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS/LITA FEBRIANI
Said Didu seusai Diskusi Publik Pertamina Sumber Kekacauan, yang digelar oleh Indonesia Resources Studies (Iress) di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Kamis (19/12/2019). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi perbincangan di sosial media setelah berencana menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara total.

PSBB diadakan kembali mulai Senin (14/9/2020) mendatang.

Kebijakan itu diambil karena angka pandemi virus corona atau Covid-19 di Jakarta kembali tinggi.

Din Syamsudin, Rocky Gerung hingga Said Didu Deklarasikan KAMI, I Kadek Andre: Sarat Muatan Politis

Menag Fachrul Razi Rencanakan Sertifikasi Penceramah, Fadli Zon: Mirip Cara-cara Kolonial Penjajah

Berikut ini pernyataan lengkap Anies Baswedan:

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang kami hormati, seluruh warga Jakarta, seluruh warga Ibu Kota.

Izinkan pada malam hari ini saya dan Pak Wakil Gubernur kembali menyampaikan perkembangan situasi terkini terkait wabah Covid-19 di Jakarta.

Sekaligus juga menyampaikan pengumuman yang sangat penting untuk kita perhatikan, untuk kita patuhi sama-sama.

Saat ini kita sudah menjalani bulan ketujuh pandemi Covid-19, enam bulan sudah kita lewati masa pandemi ini bersama-sama.

Dan data per 9 September ini menunjukkan bahwa, secara kumulatif di Jakarta telah mencapai angka 49.837 kasus.

Melihat banyaknya kasus begini, ada dua parameter yang harus jadi kewaspadaan.

Pertama adalah angka kematian, yang kedua adalah angka kasus aktif, sampai dengan saat ini, ada 1.347 saudara-saudara kita di Jakarta yang telah wafat akibat Covid-19.

Memang bila melihat angka tingkat kematian atau bisa disebut case fatality rate, sesungguhnya tingkat kematian Covid di Jakarta memang rendah, yaitu 2,7 persen.

Lebih rendah dari tingkat kematian nasional di angka 4,1 persen, bahkan lebih rendah di tingkat kematian global di angka 3,3 persen.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved