Jakob Oetama Meninggal Dunia

Di Mata Mantan Karyawan: Pak Jakob Oetama Sangat Memperhatikan Karyawannya, Tidak Dianggap Robot

Para karyawan berambut putih alias yang sudah pensiun melambai-lambaikan tangan ke arah mobil jenazah Jakob Oetama

Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
Wartakotalive/Desy Selviany
Pensiun karyawan Kompas Gramedia Wiyati Utama kenang berkerja dengan Jakob Oetama, Kamis (10/9/2020) 

Ketua Dewan Pers: Keindonesiaan Jakob Oetama 1.000 Karat

Ketua Dewan Pers M Nuh mengaku sangat kehilangan sosok pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama. Kecintaan Jakob Oetama untuk Indonesia dianggap mencapai 1000 karat.

Hal itu diungkapkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI M Nuh ketika bertakziah Jakob Oetama di Gedung Kompas Gramedia, Rabu (9/9/2020) malam.

M Nuh mengaku kerap bertemu dengan Jakob untuk berdiskusi soal Indonesia. Baik soal kebudayaan, perkembangan media, sampai pendidikan dan generasi muda Indonesia.

Video: Suasana Haru Penghormatan Terakhir Para Karyawan Kompas Gramedia kepada Jakob Oetama

Dalam pertemuan itu bahkan keduanya berhasil menemukan inovasi Tv Digital di tahun 2007.

"Salah satu gagasan saat diskusi ketika saya di Kominfo yaitu memanfaatkan digital deviden dari situlah ketemu yg namanya tv digital," ujar M Nuh.

 Tokoh Besar Pers Nasional, PWI: Jakob Oetama adalah Sosok Jalan Tengah

 Anies Baswedan Takziah Rabu Malam, Mengaku Kagum dengan Jakob Oetama Sejak Kuliah

Selain itu, keduanya juga pernah fokus dalam kembangkan pendidikan yang memiliki landasan karakter khususnya di bidang digital.

Lewat diskusi itu keduanya mencentuskan Universitas Multimedia Nusantara.

Sebab Jakob pernah berharap bonus demografi di Indonesia merupakan bonus demografi yang memiliki kecerdasan digitalisasi.

Sehingga M Nuh meyakini bahwa keindonesiaan Jakob Oetama tidak dapat diragukan lagi.

 Juru bicara Presiden: Jakob Oetama Semasa Hidupnya Merupakan Mercusuar Pers Indonesia

"Beliau memang tegak lurus untuk urusan merah putih, karatnya itu udah 1.000 karat gak perlu lagi dipertanyakan," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya sejumlah pegawai Kompas Gramedia hormat ketika jenazah mendiang pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama tiba di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat.

Jenazah tiba di Gedung Kompas Gramedia pada Rabu (9/9/2020) pukul 21.00 WIB.

Jenazah tiba menggunakan ambulan berwarna hitam setelah sebelumnya mengikuti prosesi misa di rumah duka Jalan Sri Wijaya Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

 Jakob Oetama Tutup Usia, Karangan Bunga dari Tokoh Berjejer di Depan Gedung Kompas Gramedia

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved