Pilkada Serentak
Rekomendasi Dikembalikan, PDIP Tak Ikut Pilgub Sumbar, Hasto Bilang Mulyadi-Ali Mukhni Mudah Goyah
Alex mengatakan, partainya akan terus berjuang merebut hati rakyat Tanah Minang, meski ada upaya politisasi menegatifkan pernyataan Puan Maharani.
"Beliau para tokoh tersebut adalah para pejuang bangsa, sosok pembelajar yang baik, dan menjadi keteladanan seluruh kader Partai," ucap Hasto.
Ia mengatakan, sikap Mulyadi tersebut sangat dipahami, karena politik kekuasaan bagi yang tidak kokoh dalam prinsip, hanya menjadi ajang popularitas.
“Bagi PDI Perjuangan menjadi pemimpin itu harus kokoh dan sekuat batu karang, ketika menghadapi terjangan ombak, terlebih ketika sudah menyangkut Pancasila,” tuturnya.
• Depok Terapkan Jam Malam, Ahmad Riza Patria: DKI Belum Sampai Situ
Lebih jauh Hasto mengatakan, komitmen PDIP terhadap Pancasila dan kemajuan Sumbar tidak pernah surut, meski 10 tahun terakhir tampak ada sesuatu yang berbeda.
“Meski Pak Jokowi dan PDI Perjuangan kalah pada Pemilu 2014 dan 2019, kami tetap selalu mendorong Pak Jokowi untuk sering ke Sumbar, dan membangun Sumbar tanpa kecuali."
"Apakah masyarakat Sumbar akan berterima kasih? Itu nomor kesekian."
• Mahfud MD: Tak Ada Hukum Atau Konstitusi yang Bisa Halangi Nepotisme
"Yang penting, sikap partai terhadap Sumbar tidak berubah karena provinsi tersebut memiliki sumbangsih terhadap kepeloporan kemerdekaan Indonesia yang luar biasa."
"Jadi wajib hukumnya bagi Pak Jokowi dan kader PDIP dukung kemajuan Sumbar, baik ada dukungan maupun tidak!” tegasnya.
Menurut Hasto, PDIP sangat kagum dengan Sumbar.
• Mahfud MD Bilang Politik Uang Tak Bisa Dihindari, Malaikat Bisa Jadi Iblis Kalau Jabat Kepala Daerah
Salah satunya dari aspek kebahasaan, yakni bahasa Melayu.
Sejarah mencatat bagaimana bahasa yang pada tahun 1928 digunakan oleh sebagian kecil masyarakat Nusantara, mampu diterima sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional, dan diterima oleh semua suku bangsa menjadi bahasa persatuan Indonesia.
" Itu kan hebat. Hal tersebut terjadi karena kepeloporan tokoh nasional Sumatera Barat," cetusnya.
• JADWAL Hari Tanpa Bayangan di Jakarta, Banten, dan Jabar Tahun 2020, Catat Tanggal dan Waktunya!
Selain itu, makanan Padang yang diterima secara luas di seluruh Indonesia.
Makanan yang diterima secara terbuka, dan oleh masyarakat Indonesia dijadikan sebagai makanan nasional.
"Kalau bahasa dan makanan sudah Go Nusantara, masa mendapat masukan dan harapan agar modal kultural kepeloporan Sumbar untuk lebih Pancasilais, lalu direspons seperti itu."
• Penerapan Sanksi Dituding Kristenisasi, Wagub DKI: Orang Meninggal Akibat Perang Juga Masuk Peti