Ini Alasan Anies Baswedan Sekarang Memakai Masker Bedah

Padahal sebelumnya, Anies selalu mengampanyekan warganya untuk memakai masker berbahain kain.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Agus Himawan
Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memakai masker beda usai menghadiri rapat paripurna Raperda P2APBD di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Senin (7/9/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sejak beberapa pekan terakhir cenderung memakai masker bedah saat beraktivitas di kantor. Padahal sebelumnya, Anies selalu mengampanyekan warganya untuk memakai masker berbahain kain.

Bahkan Anies sampai memberikan 22 juta masker berbahan kain kepada 11 juta warganya sejak 29 April sampai 19 Juni 2020. Selain kuat dan tahan lama, masker tersebut juga bisa dipakai berulang kali.

Petugas Satpol PP Sasar Manusia Silver yang Kerap Beroperasi di Sekitar Lampu Merah

Seorang Perempuan Cari Udara Segar di Atas Sayap Pesawat Boeing 737 Setelah Membuka Pintu Darurat

Hal itu dilakukan Anies agar ketersediaan masker bedah untuk tenaga medis tetap aman. Dengan demikian, tenaga kesehatan bisa tetap terlindungi dari bahaya penularan Covid-19 saat menangani pasien.

Namun pada Senin (7/9/2020), Anies justru memakai masker bedah. Hal itu terungkap saat Anies menghadiri rapat paripurna Raperda P2APBD 2019 di DPRD DKI Jakarta.

Kemudian Anies membeberkan alasannya memakai masker bedah. Bagi Anies, alasan utama adalah agar ketika berkomunikasi suaranya dapat didengar dengan baik oleh lawan bicara.  “Iya jadi ketika bicara pakai masker (kain) suaranya enggak keluar. Simpel kan,” kata Anies.

“Kalau gini (pakai masker medis) kan kedengaran, tapi kalau pakai masker (kain) melempem suaranya,” tambahnya.

PT LIB Imbau Suporter Tonton Liga 1 2020 di Rumah Saja

Dua Pemain Timnas Indonesia U-19 Absen Saat Lawan Kroasia

Seperti diketahui, tujuh pejabat utama di lingkungan pemerintahan sebelumnya sempat terpapar virus Covid-19. Mereka kemudian menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, dua dari tujuh orang yang terpapar Covid-19 adalah petinggi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Sementara lima orang lainnya adalah pejabat eselon II-A dan II-B.

Rinciannya, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasruddin; Ketua TGUPP Amin Subekti; Asisten Pemerintah Setda DKI Jakarta Reswan W. Soewaryo; Kepala Biro Pemerintahan Setda DKI Jakarta Premi Lesari; Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual DKI Jakarta Hendra Hidayat.

Kemudian Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzi Marsitawati dan Kepala Biro Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Afan Adriansyah Idris.

VIDEO: Master Meter Dianggap Lebih Mahal, Warga RW 19 Tugu Utara Minta Sambungan Air Bersih Langsung

Latihan Belum Maksimal, Marko Simic Perlu Beberapa Hari Kembalikan Kondisi di Persija Jakarta

Mereka dinyatakan positif Covid-19 saat melakukan pengetesan mandiri ataupun yang digelar Pemprov DKI. Pengetesan dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan para pejabat tersebut dalam melayani masyarakat.

“Dari tes swab itu, sejumlah pejabat hasil tesnya positif. Mereka yang diduga positif Covid-19, saat ini melakukan isolasi mandiri dan tetap menjalankan tugas dari rumah,” kata Saefullah berdasarkan keterangan yang diterima pada Jumat (28/8/2020).

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved