Virus Corona Jabodetabek
Wali Kota Jakarta Timur Khawatir Ada Klaster Baru karena Warga Tak Pakai Masker saat Berkumpul
Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengkhawatirkan munculnya klaster baru di permukiman warga.
Penulis: Rangga Baskoro |
Sedangkan untuk status Kota Jakarta Timur sendiri, saat ini kembali memasuki zona merah setelah sempat beberapa pekan berada di zona oranye.
"Untuk status Jakarta Timur naik turun, kalau sekarang zona merah.
"Sebelumnya sempat keluar dari zona merah. Tapi sekarang jadi zona merah lagi," kata Uus.
Atasi Penularan Covid-19 Tak Cukup dengan Tes PCR Massal
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menilai, mengatasi penularan Covid-19 tidak cukup dengan tes massal PCR massal.
Dia lalu menyoroti pernyataan Pemprov DKI Jakarta yang mengklaim tes PCR terus ditingkatkan, namun seakan sudah maksimal sebagai upaya pencegahan yang dikerjakan.
“Pemeriksaan PCR hanya untuk menemukan pasien yang mempunyai virus di tubuhnya.
• Ternyata Ada 30 Narapidana Kuliah Gratis di Unis Tangerang, Begini Penjelasan Rektor
"Masalah pelik adalah ternyata pemeriksaan PCR hanya mampu menangkap 60 persen penderita,” kata Gilbert berdasarkan keterangan yang diterima pada Kamis (3/9/2020).
Gilbert menganalogikan, dari 10 pasien yang terinfeksi Covid-19 saat diperiksa dengan metode PCR, maka hanya enam orang yang ditemukan virusnya.
Padahal empat orang yang hasil tes negatif akan menularkan ke orang lain karena merasa dirinya tidak ada virus.
• Akhirnya Tiga Pelaku Spesialis Pencurian Sepeda di Perumahan Mewah Diringkus Polisi
“Seandainya sebanyak 10 juta penduduk Jakarta diperiksa, akan ditemukan 500.000 penderita yang positif Covid-19 bila positivity rate lima persen.
"Jadi, yang harus disadari adalah ternyata ada 333.000 penderita yang hasil tesnya negatif, dan berkeliaran karena merasa sehat,” ujar mantan Wakil Rektor Akademik UI ini.
Menurutnya, dari contoh itu terungkap bahwa pemeriksaan laboratorium tidak mencegah penularan.
• Sensus Penduduk di Grogol Petamburan Dimulai, RT RW Dilibatkan untuk Cocokan Data
Sekalipun total populasi diperiksa PCR, tetap akan ada 333.000 penderita yang tidak terdeteksi.
“Jadi tidak ada gunanya memperbanyak pemeriksaan. Ini yang menjelaskan kenapa ditemukan kasus yang demikian banyak di DKI, walau dilakukan tes yang disebutkan melebihi standar WHO.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/m-anwar-1501.jpg)