Kriminalitas

Pemenang Games Pesta Seks Gay di Apartemen Kuningan Dapat Diskon di Pesta Seks Berikutnya

Dimana di setiap pesta seks gay, penyelenggara menetapkan tarif masuk Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu per orang atau Rp 350 ribu untuk datang bertiga.

Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Dodi Hasanuddin
Warta Kota/Budi Sam Law Malau
Rekonstruksi kasus pesta seks gay yang digelar di Mapolda Metro Jaya, Kamis (3/9). 

WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Calvijn Simanjuntak, mengatakan, dari 26 adegan rekonstruksi yang dilakukan 9 tersangka dan para saksi, dalam kasus pesta seks gay di Kuningan, Jakarta Selatan, terungkap bahwa saat pelaksanaan pesta digelar sejumlah games atau permainan cabul.

"Dan untuk pemenang dari sejumlah games, hadiahnya adalah diskon 50 persen untuk tarif masuk di acara pesta seks selanjutnya," kata Calvijn di Mapolda Metro Jaya, usai rekonstruksi kasus pesta seks gay, Kamis (3/9/2020).

Dimana di setiap pesta seks gay, penyelenggara menetapkan tarif masuk Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu per orang atau Rp 350 ribu untuk yang datang bertiga.

"Ini artinya, para panitia penyelenggara, sudah berencana menggelar acara serupa atau pesta seks selanjutnya setelah acara tersebut," kata Calvijn.

Karenanya kata Calvijn, penggerebekan yang dilakukan pihaknya, membatalkan rencana komunitas ini atau panitia penyelenggara untuk menggelar acara pesta seks gay selanjutnya.

"Jika mereka ini tidak kita tangkap, pada Sabtu 29 Agustus dinihari lalu, dipastikan mereka akan menggelar acara serupa dalam beberapa bulan mendatang," ujar Calvijn.

Para penyelenggara kata Calvijn diketahui sudah enam kali menggelar acara serupa di Jakarta sejak 2018.

Dalam rekonstruksi ini kata dia juga terungkap bahwa penyelenggaraan acara diinisiasi oleh tersangka Teuku Ramzy Farrazy (25) alias TRF.

"Dia yang meminta persetujuan komunitasnya lewat grup WhatsApp, sampai merencanakan dengan membuat undangan digital, hingga persiapan, menyewa hotel dan memimpin acara games saat pesta dilangsungkan," kata Calvijn.

Kembangkan Platform LaporCovid-19, Pemprov DKI Jakarta Gandeng Kedutaan Besar Inggris

Kodim 0621 Kabupaten Bogor Siap Kerjakan Pelebaran Jalur Puncak 2

Perencanaan kata Calvijn dilakukan TRF dan penyelenggara sejak awal Agustus 2020.

Dalam rekonstruki, penyidik juga meminta saksi dan tersangka memperagakan adegan oral seks dalam permainan atau game pertama.

Sebelumnya panitia penyelenggara telah memilah peserta gay yang berperan sebagai laki-laki atau Top dan yang berperan sebagai perempuan atau Bottom, atau bisa keduanya atau Vers.

"Tersangka TRF atau ketua penyelenggara memutar musik, dan meminta peserta setiap kategori, memutar botol air mineral secara estafet," kata penyidik saat rekonstruksi digelar, Kamis.

Saat musik berhenti, maka peserta yang memegang botol air mineral terpillih dalam permainan.

"Sehingga terpilih 3 Top dan 3 Bottom untuk permainan pertama dan mereka dipasangkan, untuk melakukan oral seks. Dimana peserta bottom melakukan oral seks terhadap peserta top," kata penyidik.

Seorang Pasien Covid-19 di Depok Tewas Loncat dari Lantai 13 RSUI

Mendagri Larang Konvoi dan Arakan Massa pada Pendaftaran Bakal Paslon Besok, Minta Dilakukan Virtual

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved