Ini Cara Kemenhub Tingkatkan Jumlah Wisatawan di Yogyakarta Melalui Bandara YIA
Kehadiran Bandara YIA bisa dimanfaatkan sebagai etalase keindahan destinasi wisata di Yogyakarta dan sekitarnya, khususnya Borobudur.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong peran Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YI) di Kulonprogo untuk membantu menarik wisatawan.
Yaitu sebagai upaya dalam pemulihan ekonomi di tengah wabah pandemi Covid-19.
Apalagi, di wilayah ini ada Candi Borobudur yang sudah ditetapkan menjadi destinasi wisata prioritas oleh pemerintah.
• 5 Glamping di Bogor yang Cocok untuk Habiskan Akhir Pekan, Mulai Rp 400.000 Per Malam
• Curhatan PSK yang Digrebek Satpol PP di Apartemen Tangerang:Buat Beli Obat dan Ajak Jalan-jalan Mama
“Yogyakarta memiliki modal infrastruktur dan kekayaan budaya yang sudah mumpuni sebagai daya tarik wisatawan (domestik dan mancanegara), tinggal bagaimana kita pikirkan lagi bagaimana melakukan suatu upaya-upaya untuk memulihkan kembali geliat ekonomi dan pariwisata di Yogyakarta,” ujar Budi Karya, Jumat (21/8/2020).
Pernyataan itu disampaikan Budi Karya ketika membuka acara diskusi virtual Persiapan Seminar Beyond Tourism.
Dengan tema "Pelestarian dan Pengembangan Living Culture di Saujana Pusaka Borobudur, Prambanan, Joglo Semar”.
Acara itu yang diinisiasi para akademisi dari Universitas UGM dari berbagai latar belakang keilmuan seperti Arkeolog, Arsitek, Budayawan, dan lain-lain.
Upaya-upaya tersebut, lanjut Budi Karya, dapat berupa format tertentu dalam kegiatan marketing yang unik dan orisinal.
Sehingga mampu menarik masyarakat luas untuk berkunjung ke Yogyakarta dan sekitarnya.
• Viral Video Polisi Diduga Minta Rp 1 Juta Saat Tilang Turis Jepang di Bali, karena Lampu Motor Mati
• Beredar Pergub Ganjil Genap Motor Diberlakukan, ini Penjelasan Kadishub DKI
Dalam upaya inilah, peran para akademisi dari berbagai latar belakang keilmuan sangat dibutuhkan.
Apalagi, pariwisata di Borobudur dan sekitarnya masih terpuruk sejak terjadinya pandemi Covid-19.
“Kami membutuhkan pemikiran dari para akademisi untuk mencari format-format tertentu untuk meningkatkan daya jual keindahan Borobudur yang bisa dikemas secara unik untuk semakin meningkatkan minat wisatawan datang ke Borobudur,” tutur Budi Karya.
Budi Karya mengungkapkan, Bandara YIA telah memiliki fasilitas lengkap berstandar Internasional.
Infrastruktur transportasi yang lengkap ini bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk mempromosikan destinasi wisata.
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi menyambut baik upaya pemerintah tersebut.
Menurut dia, kehadiran Bandara YIA yang menggantikan Bandara Adi Sucipto, bisa dimanfaatkan sebagai etalase keindahan destinasi wisata di Yogyakarta dan sekitarnya, khususnya Borobudur.
Faik menuturkan, Bandara YIA memiliki runway sepanjang 3250 meter yang bisa dilandasi pesawat terbesar seperti Airbus 380 atau Boeing 747 dan 777.
Sehingga, sangat berpotensi untuk menghadirkan banyak turis mancanegara.
Pihaknya juga telah menyiapkan galeri di kompleks Bandara YIA, yang dapat memamerkan hasil karya seniman seperti lukisan, batik, patung, dan karya seni lainnya.
Siapkan Tempat UMKM
Selain itu, ke depan pihaknya akan menyiapkan tempat khusus di bandara, bagi pengusaha UMKM unggulan.
Tempat khusus ini akan menjadi etalase terbesar bagi produk-produk UMKM di banding bandara lainnya.
Tempat ini akan melengkapi Bandara YIA, yang memiliki fasilitas terminal penumpang tiga lantai seluas 219 ribu meter persegi, dan berkapasitas 20 juta penumpang per tahun tersebut.
“Pandemi Covid memang sangat berdampak kepada Angkasa Pura I, untuk itu kami ingin segera bangkit dengan membantu mempromosikan destinasi wisata di Yoyakarta," katanya.
"Yaitu melalui pemanfaatan fasilitas yang ada di Bandara YIA ini. Semoga ini bisa menjadi daya tarik dan memberikan informasi yang menarik bagi para wisatawan yang berada di Bandara,” tambahnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/bandara-new-yogyakarta-international-airport-kulon-progo.jpg)