Berita Jakarta
Evakuasi Bayi yang Diceburkan ke Kolam Renang di Apartemen Cengkareng Butuh Waktu Tiga Jam
Petugas keamanan sendiri ketika itu tidak ada yang menceburkan diri meski ada yang sudah membuka sepatu dan menggulung celana.
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, CENGKARENG--Evakuasi bayi berinisial J, yang diceburkan ke kolam renang oleh ibunya, Yulia di apartemen di Cengkareng, Jakarta Barat dan viral di media sosial membutuhkan waktu sekitar tiga jam.
Ketua RT 08/05, Kelurahan Duri Kosambi, Leni Sundari mengatakan peristiwa yang viral di media sosial itu terjadi pada Sabtu (15/8) kemarin.
Setelah mendapat informasi dari warga, dirinya langsung melaporkan hal tersebut ke Dinas Sosial, Polsek Cengkareng serta ke Lurah Duri Kosambi Imam Santoso ditindaklanjuti.
• BREAKING NEWS: Bayi Kembar Siam Rahman-Rahim Meningggal Dunia, Ridwan Kamil Sempat Janjikan Operasi
• Penganiayaan Bayi di Kolam Renang Apartemen, Pelaku Diduga Alami Depresi

"Kita butuh 3 jam untuk menunggu waktu yang tepat mengevakusi baby J dari tangan Y. Ibu ini kalau langsung diambil (anaknya) pasti akan berontak," tuturnya, Kamis (20/8).
Leni menceritakan bahwa pihaknya sempat juga menghubungi pihak keamanan aparteman untuk menyelamatkan nyawa bayi malang tersebut dari tangan Yulia.
Sayangnya berdasarkan rekaman video amatir yang beredar di sosial media, pihak keamanan justru tidak berani untuk terjun ke kolam renang mengambil bayi itu.
Sementara kondisi bayi J dalam keadaan hampir tenggelam lantaran kehabisan nafas. Yulia pun menggendong kembali anaknya dan lagi-lagi menceburkannya ke kolam renang.
"Setelah itu ada 3 sekuriti di sana, baby J masih nangis, si ibu masih emosi lalu dilempar lagi ke air hingga akhirnya tenggelam," cerita Leni.
• Pemerintah Anggarkan Rp90 Miliar untuk Influencer dan Buzzer, Rizal Ramli: Pantes Semua Awut-awutan
• Cuti Bersama Jumat, 21 Agustus Besok, Polda Metro Tiadakan Ganjil Genap
"Setelah itu dia jalan, tangannya diangkat ditarik tarik. Setelah ditarik, diangkat, dilempar lagi ke air. Mulai baby J itu sudah tenggelam ke dalam," ungkapnya.
Petugas keamanan sendiri ketika itu tidak ada yang menceburkan diri meski ada yang sudah membuka sepatu dan menggulung celana. Meski begitu bayi tersebut berhasil diselamatkan.
"Setelah itu dia membiru, keadaan telentang langsung diangkat, kemungkinan ada air masuk ke hidung atau langsung masuk ke kepala atau bagaimana," ucap.
Sebelumnya, aksi penyiksaan terhadap seorang bayi 7 bulan viral media sosial Instagram. Ketika itu terlihat bayi J diceburkan, lalu diangkat dan diceburkan kembali ke dalam kolam renang.
• VIDEO: Polisi Ungkap Perkembangan Kasus Anak Amien Rais dengan Wakil Ketua KPK
Sementara pihak sekuriti berseragam merah tidak ada yang berani menceburkan diri ke dalam kolam renang. Pihak sekuriti hanya berdebat dengan Yulia yang kondisi kejiwaannya tidak stabil.
Pelaku diduga depresi
Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan yang diduga mengalami depresi menganiaya bayi kandungnya..
Awalnya, perempuan berinisial YU(45) itu dilihat warga melakukan penganiayaan terhadap bayinya berinisial J berusia 7 bulan di kolam renang apartemen.
Penganiayaan itu terjadi di apartemen Green Park View, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (19/8/2020) siang.
Menurut Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Antonius, warga melaporkan ada keributan di lantai dua apartemen Green Park View.
"Setelah dicek informasi telah terjadi perilaku yang tidak wajar yang dilakukan seorang ibu terhadap anaknya ," ucap Antonius, Rabu (19/8/2020).
• Kronologi Wanita yang Tinggal di Apartemen Alami Gangguan Mental Diduga Mau Aniaya Anaknya
• Bocah 10 Tahun Dianiaya Tetangga, Kakak Korban Adukan Dua Pelaku Bapak dan Anaknya Ke Polres
Ketika itu, petugas keamanaan apartemen tengah berdebat dengan YU.
Saat itu, petugas keamaan berusaha mencoba mencegah YU yang dianggap telah mencoba menganiaya anaknya di kolam renang.
Petugas keamanan melihat YU melepas pelampung dan membiarkan J tenggelam dalam kolam renang.
Setelah itu YU kembali menggendong J, kemudian menceburkannya lagi ke kolam renang.
Pihak aparteman pun meminta kepada YU agar tidak melakukan hal tersebut.
Akibat perbuatan pelaku, bayi itu mulai membiru dan kejang-kejang.
• Kekerasan Anak Seperti Bullying Marak Terjadi, Sheila Timothy Ikut Kampanye Kebaikan Untuk Anak-anak
• Akhiri Pernikahan Kedua, Okan Kornelius Mengaku Sering Cekcok hingga Terjadi Dugaan Kekerasan Anak
Meski demikian tidak ada satupun penghuni apartemen berani mencoba menyelamatkan bayi tersebut.
Warga sudah banyak yang mengetahui bahwa YU dalam keadaan depresi.
Pelaku mengalami depresi lantaran pria warga negara asing (WNA) enggan bertanggung jawab atas bayi tersebut.
Warga pun melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.
Akhirnya polisi segera datang dan meminta bantuan Suku Dinas Sosial Jakarta Barat untuk mengevakuasi YU ke rumah sakit.
Setelah diperiksa polisi, YU dan bayinya tinggal di unit yang tidak layak huni.
• Cenderung Berperilaku Agresif, ART Aniaya Anak Majikan di Jelambar Ditahan di Ruang Tahanan Khusus
• Wanita Aniaya Anak Majikan Bungkam, Polisi Periksa Kejiwaan NV di RS Polri Kramat Jati
Mereka hidup tanpa listrik dan air. Selain itu, YU tidak memiliki pekerjaan dan tidak ada uang untuk membeli susu anak.
"Selama ini makan dan minum J disupport dari donatur," jelas Antonius.
Antonius mengatakan, berdasarkan keterangan warga, bayi J juga kerap ditinggal sendirian di dalam unit apartemen.
YU pernah mengatakan kepada warga sekitar bahwa bayinya tidak akan ke mana-mana meskipun ditinggal sendiri dalam apartemen.
• Adrianus Aniaya Anak Tiri Pakai Helm hingga Korban Tak Sadarkan Diri
• Ditreskrimsus Polda Metro Tangkap Tiga Penganiaya Anak yang Viral di Facebook
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang wanita dievakuasi oleh petugas P3S Sudin Sosial Jakarta Barat karena diduga mengalami gangguan jiwa.
Wanita yang tinggal di Apartemen Green Park View, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat itu diduga hendak menganiayaan anaknya yang masih bayi.
Kabar penganiayaan itu diunggah dalam instagram Sudis_Sosial_Jakbar Rabu (19/8/2020).
Kasudin Sosial Mursidin mengatakan, petugas melakukan evakuasi terhadap perempuan tersebut, Rabu (19/8/2020) sore.
Sebelumnya, dia mendapat laporan dari Lurah Duri Kosambi terkait dugaan seorang perempuan yang menganiaya bayi.
"Jadi awalnya warga sekitar apartemen lapor ke pengelola. Kemudian pengelola lapor ke lurah dan lurah meminta kami evakuasi," ujar Mursidin dikonfirmasi Rabu malam.
Mursidin mengatakan bahwa ibu tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Sementara bayinya dievakuasi ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 Kedoya.
Mursidin tidak dapat menjelaskan kronologi lebih lanjut tentang peristiwa tersebut.
Pihaknya hanya evakuasi ibu dan bayi tersebut untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.