Virus Corona Jabodetabek
Klaim Sudah Izin Ridwan Kamil dan Nadiem Makarim, Kota Bekasi Gelar Simulasi Tatap Muka di 6 Sekolah
Pemkot Bekasi tampaknya ngotot memberlakukan belajar tatap muka meski belum masuk zona hijau alias masih zona kuning
Penulis: Muhammad Azzam |
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI -- Pemkot Bekasi tampaknya ngotot memberlakukan belajar tatap muka meski belum masuk zona hijau.
Setelah relatif gagal dengan 4 sekolah role model, kini malah 6 sekolah di Kota Bekasi menggelar simulasi belajar tatap muka selama satu bulan kedepan.
Simulasi belajar tatap muka itu digelar mulai Senin (3/8/2020) hingga 28 Agustus 2020.
• Jatiasih dan Pondok Gede Kota Bekasi Jadi Wilayah Rawan Tawuran, Satu Bulan 4 Kali Tawuran
• Hendak Diberlakukan Sekolah Tatap Muka, Mendagri Anjurkan Lakukan Simulasi Terlebih Dahulu
Hadi Sunaryo, Juru Bicara Sekolah Role Model Pemkot Bekasi mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan perizinan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Pemprov Jawa Barat untuk melakukan simulasi belajar tatap muka ini.
"Kita sudah melakukan perizinan, sudah menyampaikan surat kepada Mendikbud (Nadiem Makarim) dan Gubernur Ridwan Kamil," kata Hadi, di Bekasi, pada Selasa (4/8/202).
Hadi menjelaskan hasil kegiatan simulasi belajar tatap muka ini, bakal dijadikan role model jika kedepan sudah resmi diperbolehkan belajar tatap muka.
• Parto Ijinkan Amanda Caesa Berpacaran dengan Dul Jaelani, Tapi Ini Syaratnya
Ditegaskan, kegiatan simulasi ini bukan pengganti dari belajar daring atau online.
Kegiatan ini hanya untuk mengetahui visualisasi penerapan belajar tatap muka.
"Jika ini sukses ya mudah-mudahan dijadikan satu dasar, patokan dari pemerintah untuk menyelenggarakan KBM tatap muka," imbuh dia.
Ia menegaskan hal ini bukan berarti menentang dan menerjang aturan.
Pihaknya tetap menjalankan aturan Pemprov Jawa Barat maupun surat keputusan bersama (SKB) empat menteri terkait pelaksanaan belajar tatap muka.
Kota Bekasi sendiri masih zona kuning, sehingga masih tidak diperbolehkan untuk menggelar belajar tatap muka.
• Wawancara Anji-Hadi Pranoto Tuai Kontroversi di Masyarakat, Ini Imbauan IDI untuk Influencer
"Makanya ini kan simulasi ya, bukan belajar tatap muka. Ini terpenting, simulasi ini kan tidak bersifat mengantikan pembelajaran daring atau di rumah," jelas dia.
Tujuan diselenggarakannya role model satuan pendidikan dalam simulasi pembelajaran tatap muka ini yakni, untuk mendapatkan pengalaman dalam praktik pengelolaan dan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka sesuai dengan SKB Empat Menteri.
Kemudian, untuk mendapatkan visualisasi secara lengkap perilaku warga satuan pendidikan dari mulai masuk ke pintu gerbang satuan pendidikan, masuk ke ruangan kelas, memulai pembelajaran, proses pembelajaran, menutup pembelajaran, jeda waktu antar mata pelajaran, keluar kelas, dan keluar lingkungan satuan pendidikan.
"Simulasi ini juga bertujuan melatih perilaku pembelajaran tatap muka, pelayanan, dan pengelolaan lingkungan satuan pendidikan sesuai dengan SKB Empat Menteri hingga diperolehnya legitimasi status zona dan waktu pemberlakuan belajar tatap muka secara resmi," tandasnya.
• Angka PHK Meningkat selama Pandemi Corona, BPJAMSOSTEK Jakarta Slipi Salurkan Klaim Rp 424 Miliar
Diketahui, sebanyak enam sekolah di Kota Bekasi menggelar simulasi belajar tatap muka, pada Senin (3/8/2020).
Enam sekolah itu yakni, SMP Negeri 2 Kota Bekasi, SMP Victory Plus, SMP Nassa, SD Negeri Pekayonjaya VI, SD Negeri Jaticempaka VI dan SD Al Azhar VI.
4 Sekolah Role Model
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bekasi dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Bekasi beberapa kali mengungkapkan bakal memperbolehkan belajar tatap muka bagi empat sekolah role model.
Akan tetapi hingga kini belum ada satu sekolah role model yang sudah mulai melakukan belajar tatap muka.
• Akses Jalan ke Kantor Wali Kota Tangerang Bertabur Lubang, Ini Keluhan Pengendara yang Melintas
Empat sekolah role model yang diizinkan dibuka termasuk dari enam sekolah role model saat ini.
Yakni, Sekolah Victory Plus Kemang Pratama, SD Islam Alzhar Jaka Permai, SMP Negeri 2 Kota Bekasi, dan SD Negeri 6 Pekayon Jaya.
Pengamatan Wartakotalive.com pada Senin (20/7/2020) di SMP Negeri 2 Kota Bekasi belum melakukan belajar tatap muka.
Hanya ada beberapa sejumlah orangtua dan anaknya yang tak memakai seragam.
Kedatangannya juga buat untuk kegiatan belajar, akan tetapi pengarahan orangtua.
"Belum belum (tatap muka), kami masih ada sejumlah persiapan-persiapan. Jadi hari ini belum tatap muka," kata Kepala SMPN 2 Kota Bekasi, Samsu, pada Senin (20/7/2020).
Samsu menjelaskan belum dilakukan tatap muka karena ada sejumlah persiapan yang harus dilakukan.
Pihaknya juga sangat berhati-hati dalam penerapan belajar tatap muka ini.
"Kita role model iya, tapi masih persiapan. Dan ini tidak bisa semudah itu, harus benar-benar antisipasinya," beber Samsu.
• Langsung Bergabung dengan Tim Persikabo 1973, Begini Perasaan Aditya Putra Dewa
Tak hanya SMPN 2 Kota Bekasi, Sekolah Victory Plus Kemang Pratama, SD Islam Alzhar Jaka Permai, dan SD Negeri 6 Pekayon Jaya juga belum melalukan belajar tatap muka.
Alasan Belum Tatap Muka
Empat sekolah telah mendapat izin dari Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi untuk melakukan tatap muka kegiatan belajar mengajar di sekolah , Senin (13/7/2020).
Keempat sekolah yang telah diizinkan belajar tatap muka yakni Sekolah Victory Plus Kemang Pratama, SD Islam Alzhar Jaka Permai, SMP Negeri 2 Kota Bekasi, dan SD Negeri 6 Pekayon Jaya.
Akan tetapi dari empat sekolah itu hanya satu sekolah yakni Victory Plus Kemang Pratama yang menggelar tatap muka.
Sekolah lain mengaku belum siap menggelar tatap muka. Mereka memilih mematuhi surat keputusan bersama empat menteri.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, seharusnya sekolah itu sudah bisa melakukan tatap muka karena telah diizinkan.
"Kalau ternyata setelah sekarang mereka belum melakukan, ya mungkin ada pertimbangan lain," kata Rahmat Effendi, di Stadion Chandrabhaga, Kota Bekasi, Senin (13/7/2020).
• Lupa Tarik Rem Tangan, Truk Tronton Tabrak Rumah Warga di Kebon Jeruk
"Tapi simulasi itu menunjukkan mereka telah memenuhi standar, telah memenuhi alur protokol sehingga tinggal kita lihat saja ya apakah besok, atau lusa," katanya lagi.
Rahmat Effendi menjelaskan, keempat sekolah itu bisa menjadi percontohan dalam penerapan protokol kesehatan ketika proses belajar tatap muka dilakukan.
Menurut dia, sekolah dipersilakan mengajukan permohonan jika sarana dan prasarana memenuhi standar dan akan dilakukan pemeriksaan.
"Tapi kalau belum siap jangan, yang tidak berkemampuan lebih baik ditunda dulu. Yang sudah siap dan disetuju termasuk empat role model ini silakan," kata Rahmat.
Terkait pembukaan sekolah belajar tatap muka, kata Rahmat, pihaknya telah bersurat ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
"Sudah buat surat ke Gub (Ridwan Kamil) dan Menteri Pendidikan pada saat kita simulasi sudah langsung. Dijelaskan kita sudah hijau sebenarnya, angka kematian nol dan kesembuhan 100 persen," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala SMPN 2 Kota Bekasi, Samsu mengatakan bahwa hari ini sekolah tidak ada MPLS tatap muka dan belajar tatap muka.
Alasannya, sesuai surat keputusan bersama (SKB) empat menteri itu, tahap awal itu baru untuk SMA/ SMK.
"Hari ini di SMPN 2 belum ada proses belajar tatap muka, yang ada sama masih daring termasuk MPLS ini," kata Samsu, pada Senin (13/7/2020).
SMP Negeri 2 dibuka kembali atau melakukan belajar tatap muka setelah proses evaluasi tingkat SMA/ SMK.
Unuk hari ini, Senin (13/7/2020), hanya ada kegiatan briefing guru untuk menyamakan persepsi dalam menyambut proses pembelajaran tatap muka.
"Guru tadi briefing untuk menyamakan persepsi walaupun udah siap dan memberikan informasi pembelajaran ke anak-anak juga orang tua," katanya.
Jika sudah mendapatkan informasi lanjutan, kata Samsu, SMP Negeri 2 Kota Bekasi siap belajar tatap muka.
Sejumlah sarana dan prasarana sudah disiapkan secara baik.
Apalagi dalam peninjauan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, SMP Negeri 2 masuk ke dalam percontohan dan role model pembelajaran tatap muka.
"Hasil jajak pendapat orang tua murid juga, 61 persen mereka setuju izinkan anaknya sekolah tatap muka. Sisanya ada yang tidak setuju maupun abstain," katanya.
Samsu menambahkan, sekolah juga menyediakan tiga metode pembelajar, mulai dari tatap muka, daring maupun kombinasi daring, dan luring atau tatap muka.
Bagi orang tua yang tidak mengizinkan anaknya tatap muka, proses pembelajaran bisa dilakukan daring.
"Jadi pelayanan proses pembelajarannya tetap kita layani sehingga proses itu ada tiga model, ada luring atau tatap muka, daring dam kombinasi keduanya," kata Samsu. (MAZ)