Buronan Kejaksaan Agung

Operasi Penangkapan Djoko Tjandra Dirancang Sejak 20 Juli, Cuma 4 Orang Ini yang Tahu Detailnya

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengaku tidak kaget Djoko Tjandra berhasil ditangkap.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Buronan kasus korupsi pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra, tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (30/7/2020) malam. Bareskrim Polri menangkap Djoko Tjandra di Kuala Lumpur, Malaysia. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengaku tidak kaget Djoko Tjandra berhasil ditangkap.

Sebab, Mahfud MD sudah mengetahui skenario penangkapan Djoko Tjandra, karena sudah disusun sejak 20 Juli 2020.

Ia pun menyebut pihak yang tahu skenario ini adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kapolri Jenderal Idham Azis, dan Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo.

Isi Surat Warga Tiongkok yang Bunuh Diri di Apartemen Kawasan Ancol: Kematian Saya Adalah Pelepasan

"Saya tidak terlalu kaget, karena saya tahu dia akan tertangkap itu sudah sejak tanggal 20 juli yang lalu," kata Mahfud MD melalui keterangan resmi kepada wartawan, Kamis (30/7/2020).

"Jadi pada tanggal 20 juli, 10 hari lalu, Hari Senin, saya itu undang rapat lintas kementerian."

"Berlangsung, rapat itu diselenggarakan jam 17.30 sore, jam 11.30 tiba-biba Kabareskrim datang, Pak Listiyo Sigit ke kantor saya."

KISAH Emak-emak Driver Ojol Duel Lawan Begal, Selesaikan Orderan Nasi Goreng Setelah Rebut Celurit

"Sehingga sejak itu juga saya tahu hanya tunggu waktu, tetapi ada kesepakatan bahwa yang tahu operasi ini hanya Presiden, Kapolri dan Menko Polhukam."

"Yang di atas Pak Sigit itu, sehingga kami sepakat untuk diam," bebernya.

Selain itu, Mahfud MD telah mengetahui secara detail terkait operasi penangkapan Djoko Tjandra.

UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 30 Juli 2020: Pasien Positif Melonjak Jadi 106.336 Orang

Sehingga, ia tak ingin mengumbar teknis terkait penangkapan Djoko Tjandray ang akan segera ditangkap.

"Sebabnya sejak tanggal 20 itu, saya tidak pernah bicara secara spesifik bagaimana menangkap Djoko Tjandra."

"Urusan yang satunya menangkap Djoko Tjandra itu sudah ada yang memprosesnya melakukan tersendiri."

BREAKING NEWS: Ahok Laporkan Kasus Pencemaran Nama Baik di Medsos ke Polda Metro Jaya

"Dan malam ini sudah kejadian apa penangkapan itu," jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim) Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan keberhasilan Polri memulangkan Djoko Tjandra, buronan kasus dugaan korupsi pengalihan hak tagih Bank Bali.

Menurut dia, keberhasilan memulangkan Djoko Tjandra dilakukan atas kerja sama Polri dengan Kepolisian Kerajaan Malaysia.

Upaya penangkapan itu berawal dari Kapolri Jenderal Idham Azis membentuk tim khusus untuk memulangkan Djoko Tjandra ke Indonesia, agar menjalani proses hukum.

 Ditanya Soal Dinasti Politik di Pilkada, Zulkifli Hasan: Di Mana Salahnya?

Setelah melakukan upaya penelusuran, kata Listyo, diketahui buronan atas nama Djoko Tjandra sedang berada di Negeri Jiran.

"Atas perintah Kapolri, Kapolri membentuk tim khusus secara intensif mencari keberadaan Djoko Tjandra."

"Dari pencarian, kami mendapati informasi yang bersangkutan ada di Malaysia," ujar Listyo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (30/7/2020).

 Polisi Minta Temui Penyidik Jika Punya Bukti Baru Kematian Yodi Prabowo, Jangan Berspekulasi

Dia menjelaskan, Polri melakukan kerja sama dengan Kepolisian Kerajaan Malaysia selama upaya penangkapan dan pemulangan Djoko Tjandra.

"Ditindaklanjuti kegiatan police to police."

"Bapak Kapolri kirim surat kepada Polisi Diraja Malaysia untuk bersama-sama melakukan kegiatan upaya pencarian," kata Listyo.

 FPI Bakal Polisikan Orator di Video yang Sebut Rizieq Shihab Manusia Sampah

Pada Kamis siang, Polri menerima informasi keberadaan Djoko Tjandra.

Setelah itu, Listyo bersama tim khusus bentukan Kapolri berangkat ke Malaysia.

"Siang, kami mendapatkan informasi target diketahui."

 Zulkifli Hasan Pastikan PAN Dukung Anak dan Menantu Jokowi di Pilkada Serentak 2020

"Kami dari Bareskrim bersama tim khusus, Kadiv Propam, berangkat untuk melakukan pengambilan."

"Dan, Alhamdulillah, Bareskrim dengan Kepolisian Diraja Malaysia."

"Narapidana sudah berhasil diamankan," tuturnya.

 Potensi Paslon Tunggal di Pilkada Solo, Zulkifli Hasan: Rakyat Tetap Bisa Pilih Gibran Atau Kotak

Dia menambahkan, upaya memulangkan dan memproses hukum Djoko Tjandra merupakan langkah dari Polri menjawab keraguan di masyarakat.

"Tentu untuk menjawab keraguan publik apakah Polri bisa menangkap."

"Dan hari ini kami tunjukkan komitmen Djoko bisa kami amankan dan tangkap," tambahnya.

 Gaji Direktur Eksekutif Program Kartu Prakerja Rp 77,5 Juta, Politikus PDIP: Wajar

Sementara, Menteri Koordinasi bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengaku bersyukut atas kabar buronan Djoko Tjandra ditangkap pihak kepolisian.

Djoko Tjandra ditangkap pada Kamis (30/7/2020) siang di Malaysia, dan langsung dibawa ke Jakarta pada malam harinya.

"Tanggapan pertama, tentu alhamdulillah saya tadi langsung sujud syukur, begitu apa mendapat kepastian berita itu, dari Malaysia," ucapnya kepada wartawan, Kamis (30/7/2020).

 UPDATE 30 Juli 2020: Pasien Covid-19 di Secapa AD Tinggal 314 Orang dan Tanpa Keluhan

Mahfud MD mengaku tidak terlalu kaget dengar kabar penangkapan Djoko Tjandra.

Sebab, operasi penangkapan tersebut telah dilakukan sejak 20 Juli lalu.

"Tetapi saya tidak terlalu kaget, karena saya tahu dia akan tertangkap itu sudah sejak tanggal 20 juli yang lalu," jelas Mahfud MD.

 Jaksa Pinangki yang Foto Bareng Djoko Tjandra Dicopot dari Jabatan Kasubag, MAKI: Harusnya Dipecat

Djoko Tjandra tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (30/7/2020).

Berdasarkan pengamatan Tribunnews, Djoko Tjandra dijemput dari Malaysia menggunakan pesawat jet mewah berwarna putih.

Dia tampak tiba menggunakan pesawat tersebut sekitar pukul 22.39 WIB.

Djoko Tjandra terlihat menggunakan baju tahanan berwarna oranye bertuliskan Bareskrim Polri, bermasker putih dengan kedua tangan diborgol. (Fransiskus Adhiyuda)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved