Idul Adha 2020
Ini Tempat yang Asyik untuk Berakhir Pekan Setelah Idul Adha, dari Dufan hingga Museum Layang-layang
Selain bersantai di rumah, beberapa tempat di bawah ini bisa menjadi pilihan lokasi berakhir pekan bagi warga Jakarta dan sekitarnya.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Momentum perayaan hari raya Idul Adha Jumat (31/7/2020) besok akan diikuti dengan libur akhir pekan, waktu yang tepat untuk kembali menyegarkan pikiran.
Selain bersantai di rumah, beberapa tempat di bawah ini bisa menjadi pilihan lokasi berakhir pekan bagi warga Jakarta dan sekitarnya.
Masjid Kubah Emas

Masjid megah dengan kubah warna emas di Depok, Jawa Barat, adalah salah satu rumah ibadah umat muslim yang paling megah di Asia Tenggara.
Masjid ini tak cuma jadi tempat ibadah, tapi juga sering didatangi oleh wisatawan.
Dufan

Taman bermain Dufan di Ancol adalah salah satu tempat hiburan andalan di Jakarta.
Khusus untuk 1-2 Agustus, Dufan menawarkan diskon tiket masuk yang bisa dibeli di situs resmi Ancol.
Taman wisata alam mangrove Angke Kapuk

Taman konservasi alam mangrove ini memiliki luas 99,82 hektare, tepat untuk pencinta wisata alam.
Taman wisata ini terdiri di Kamal Muara, bersebelahan dengan kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Pelabuhan Sunda Kelapa

Pelabuhan Sunda Kelapa Sejumlah wisatawan menumpang perahu motor di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Sabtu (25/7/2020).
Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi salah satu destinasi yang bisa dikunjungi wisatawan saat PSBB masa transisi di Jakarta.
Pelabuhan Sunda Kelapa di Jakarta bisa jadi tujuan wisata akhir pekan ini.
Selain bagus untuk tempat berfoto, wisatawan bisa mencoba menaiki kapal besar melewati jembatan bambu di pelabuhan.
Banyak juga nelayan di kapal kecil yang menawarkan jasa mengantarkan turis ke kapal besar.
Museum Layang Layang

Museum ini mematok tiket Rp20.000 untuk anak dan Rp20.000 untuk dewasa. Sejak 1 Juli 2020, Museum Layang Layang telah beroperasi seperti biasa.
Pengunjung bisa mengikuti lokakarya membuat layang-layang yang bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.
• Horee, Menkeu Sri Mulyani Akan Bayarkan Gaji ke-13 ASN, TNI, dan Polri pada Agustus 2020
"Travel Storytelling"
Travel Storytelling dinilai efektif untuk promosikan destinasi wisata budaya (Biro Komunikasi Kemenparekraf)
Seharusnya Sawahlunto punya nilai jual yang jauh lebih baik dibanding warisan budaya yang lain
Travel Storytelling dinilai efektif menjadi metode untuk menggali nilai-nilai wisata yang unik dan menarik dari sebuah destinasi wisata budaya.
Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Buatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Alexander Reyaan di Jakarta, Jumat (17/7/2020), mengatakan, Travel Storytelling bisa menjadi alat untuk mempromosikan nilai-nilai budaya dalam sebuah objek wisata, misalnya Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada 6 Juli 2019.
“Karena sudah ditetapkan menjadi warisan budaya dunia, seharusnya Sawahlunto punya nilai jual yang jauh lebih baik dibanding warisan budaya yang lain,” kata Alex.
• Astra Tol Tangerang-Merak Tingkatkan Kualitas dan Pemeliharaan Jalan
Alex mengungkapkan pihaknya telah berkomitmen untuk terus mempromosikan destinasi wisata Sawahlunto.
“Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan menjadikan Sawahlunto sebagai sebuah destinasi yang difavoritkan wisatawan dan akan diprioritaskan untuk dikembangkan ke depan khususnya dengan menggali potensi budayanya,” katanya.
Kepala Bidang Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Dinas Kebudayaan, Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Kota Sawahlunto, Rahmat Gino Sea Games memaparkan, dalam sejarahnya nama Sawahlunto berasal dari dua kata, yaitu Sawah dan Lunto.
“Jadi sawah ini dilintasi Sungai Lunto atau Batang Lunto, sehingga kota ini dinamai Sawahlunto,” ujar Rahmat.
• Fraksi Partai Golkar Sarankan Anies Kembalikan PSBB seperti Awal Karena Covid-19 Terus Naik
Dalam perkembangannya, lanjut Rahmat, Sawahlunto memang dikenal sebagai kota pertambangan di masa penjajahan Hindia-Belanda. Sawahlunto memang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil batu bara.
“Karena dikenal sebagai kota tambang, orang-orang yang tinggal di kota ini pun beraneka ragam latar belakangnya. Ada orang Eropa dan keturunan Indo-Eropa, ada orang Tionghoa, serta orang-orang pribumi seperti orang Minangkabau dan pekerja tambang yang disebut ‘Orang Rantai’,” jelasnya.
Hal ini tentu saja menjadikan adanya tradisi budaya yang beranekaragam di Sawahlunto. Sehingga, dalam Sidang Komite Warisan Dunia UNESCO ke-43 pada 6 Juli 2019 di Baku, Azerbaijan, Sawahlunto ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia, yaitu “Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto”.
Penulis travel Astrid Savitri menuturkan ada banyak hal yang dapat diceritakan mengenai Sawahlunto.
• Turki dan Rusia: Musim Tentara Bayaran
Menurut Astrid, penyajian nilai-nilai sejarah dan budaya lewat Travel Storytelling akan jauh lebih menarik bagi wisatawan dibanding penyampaian fakta-fakta sejarah saja.
“Dengan travel storytelling, kita bisa mengajak audiens untuk merasakan nuansa petualangan dari objek wisata tersebut melalui cerita. Dalam cerita itu, kita gabungkan kekuatan data, visualisasi, dan narasi, lalu tambahkan sentuhan empati dan emosi,” tutur Astrid. (Antaranews)