Virus Corona
Pasien Covid-19 Sembuh di Indonesia Naik 10 Persen, tapi Jumlah Kematian Lampaui Rata-rata Dunia
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, angka kesembuhan pada Juli ini terus mengalami peningkatan.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, angka kesembuhan pada Juli ini terus mengalami peningkatan.
Meski jumlah pasien sembuh menurun pada 23 Juli di angka 1.909 kasus, dari 2.133 kasus pada 19 Juli lalu, tapi dalam 13 hari terakhir mengalami peningkatan.
"Tapi kalau kita lihat dari grafik ini terlihat mulai dari Juli tanggal 10 sebesar 878 orang."
• UPDATE 24 Juli 2020: RS Wisma Atlet Rawat 1.555 Pasien Positif Covid-19, di Pulau Galang Sisa 10
"Dan terus meningkat jumlah sembuhnya menjadi 1.909," kata Wiku di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (24/7/2020).
Wiku mengatakan, angka kesembuhan secara nasional setiap bulannya mengalami peningkatan drastis.
Pada Maret lalu persentase kesembuhan pasien Covid-19 hanya 3,84 persen.
• Hetty Andika Perkasa Pakai Masker Jutaan Rupiah, KSAD: Istri Saya Sakit Berat
Angka tersebut meningkat sebulan kemudian atau pada April, menjadi 9,79 persen.
Pada Bulan Mei, persentase kesembuhan menyentuh dua digit menjadi 21,97 persen, lalu pada Juni meningkat 37,19 persen.
Pada Juli ini peningkatan persentase kesembuhan hampir 10 persen, menjadi 47,08 persen.
• Bupati Jember Dimakzulkan DPRD, Tito Karnavian Tunggu Putusan Mahkamah Agung
"Jadi kita harus optimis tapi tetap waspada."
"Bila ada pasien dalam pengawasan atau yang terkonfirmasi dan jalani isolasi mandiri di rumah, jangan sampai terlambat untuk datang ke RS bila keadannya memburuk," tuturnya.
Meningkatnya jumlah serta persentase kesembuhan tersebut, menurut Wiku, disebabkan oleh sejumlah faktor.
• Pemerintah Akui Kasus Baru Positif Covid-19 Cenderung Makin Tinggi, Laporan Belum Real Time
Di antaranya, terkait kemampuan rumah sakit dan kerja sama masyarakat dalam melaporkan kasus yang butuh perawatan di rumah sakit.
Sementara, beber Wiku, rata rata persentase kematian di Indonesia pada Juli ini sebesar 4,86 persen.
Angka tersebut melampau angka rata-rata kematian di dunia.
• 240 Tenaga Medis di Jayapura Positif Covid-19, Pemerintah Minta Nakes Selalu Gunakan APD
"Juli ini maksimum sudah turun cukup banyak, yakni 5,08 persen, dan rata-ratanya 4,86 persen."
"Sedangkan angka kematian dunia adalah 4,2 persen," ungkap Wiku.
Menurut Wiku, angka kematian di Indonesia sangat fluktuatif.
• Adaptasi Kebiasaan Baru kepada Masyarakat Harus Berbasis Lifestyle, Jangan Lagi Berorientasi Sanksi
Misalnya pada Kamis kemarin kasus meninggal sebanyak 117 orang, namun sehari sebelumnya mencapai angka tertinggi, yakni 139 orang.
Wiku mengatakan, fluktuatifnya angka kematian disebabkan sejumlah faktor, salah satunya terdapat kasus berat Covid-19.
"Atau bisa disebabkan sistem pelaporan yang belum terintegrasi secara optimal di Indonesia."
• Tak Lagi Gelar Konferensi Pers Update Kasus Covid-19 per Hari, Pemerintah Bantah Tutupi Data
"Sehingga laporan dari beberapa daerah belum bisa langsung diakses oleh publik atau dicatat oleh pemerintah sehingga diberikan langsung," terangnya.
Oleh karena itu, dalam melihat kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia tidak bisa berdasarkan data harian, melainkan harus tiga hari, seminggu, dan seterusnya.
"Sehingga dapat melihat tren lebih baik," ucapnya.
• Evi Novida Ginting Menang Gugatan di PTUN Jakarta, Jokowi Punya Waktu 14 Hari untuk Banding
Dilihat secara keseluruhan, menurut Wiku, angka kematian di Indonesia sangat tinggi terjadi pada periode April.
Pada Maret lalu, kasus kematian ada pada angka maksimal, dalam sehari mencapai 9,34 persen dengan rata-rata 4,89 persen.
Lalu pada April meningkat tajam dengan angka maksimumnya 9,5 persen, dan rata-ratanya 8,64 persen.
• Ada Oknum Jaksa Bertemu Djoko Tjandra, MAKI Lapor ke Komisi Kejaksaan
Pada Bulan Mei, kasus kematian mulai menurun dengan rata-rata 6,68 persen dan maksimum 7,66 persen.
Sebulan kemudian atau Juni kondisinya menurun dengan persentase kematian menjadi maksimum 6,09 persen dan rata-rata 5,56 persen.
"Pada Juli ini maksimum sudah turun cukup banyak, yakni 5,08 persen, dan rata-ratanya 4,86 persen," paparnya.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 23 Juli 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 19.450 (21.0%)
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 18.068 (19.2%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 8.527 (9.3%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 8.021 (8.3%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 5.824 (6.3%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 5.332 (5.7%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 3.165 (3.5%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 3.263 (3.3%)
BALI
Jumlah Kasus: 2.996 (3.2%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 2.724 (3.0%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 2.120 (2.2%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 1.822 (2.0%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 1.707 (1.9%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 1.475 (1.6%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 1.345 (1.5%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 1.034 (1.0%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 1.010 (1.1%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 849 (0.9%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 712 (0.7%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 620 (0.6%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 496 (0.5%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 386 (0.4%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 359 (0.4%)
RIAU
Jumlah Kasus: 350 (0.3%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 349 (0.4%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 246 (0.3%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 218 (0.2%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 200 (0.2%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 195 (0.2%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 182 (0.2%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 171 (0.2%)
ACEH
Jumlah Kasus: 158 (0.2%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 137 (0.2%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 136 (0.1%). (Taufik Ismail)