Pembunuhan

Hasil Cek TKP Ulang Atas Tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo, Tak Ada Kekerasan Benda Tumpul

Luka lebam di tubuh korban, dipastikan adalah lebam mayat karena jenazah korban ditemukan sekitar tiga hari setelah meninggal dunia.

Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Mohamad Yusuf
Dok TMC Polda Metro Jaya
Jenazah editor Metro TV, Yodi Prabowo, ditemukan di pinggir jalan tol JORR W2, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Penyidik menyimpulkan tidak ada kekerasan benda tumpul atau pemukulan terhadap Editor Metro Tv Yodi Prabowo yang ditemukan tewas.

Hal itu diungkapkan oleh penyidik dari kepolisian setelah memeriksa 34 saksi dan melakukan cek tempat kejadian perkara (TKP) ulang, atas tewasnya Yodi Prabowo.

Luka lebam di tubuh korban, dipastikan adalah lebam mayat karena jenazah korban ditemukan sekitar tiga hari setelah meninggal dunia.

"Kemarin tim langsung dipimpin oleh Pak Dirkrimum Polda Metro bersama Kasat Reskrim Jaksel melakukan cek lagi ke TKP untuk bisa memastikan keterangan dari saksi-saksi yang ada," kata Kombes Yusri Yunus Kabid Humas Polda Metro Jaya, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (21/7/2020).

 Kini Pemeriksaan SIKM di Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma Dihapus

 Bingung Mau Buang Barang Elektronik Bekas? Bisa Hubungi Dinas LH DKI, Langsung Dijemput Gratis

"Keterangan dari saksi ahli, keterangan dari forensik juga ada, serta dari labfor juga ada ikut ke TKP," tambahnya.

Hal itu kata Yusri untuk mensinkronkan antara temuan di lapanhan dengan hasil keterangan saksi yang ada dan petunjuk lain yang didapat penyidik. mengsinkronkan.

"Hasilnya, memang betul korban sudah hampir tiga hari meninggal di TKP, dengan kondisi jenazah sudah mengalami pembusukan," kata Yusri.

"Kemudian apa yang diisukan adanya kekerasan terhadap korban itu tidak ditemukan. Ini juga berdasar dari labfor. Lebam yang ada adalah lebam mayat," lanjutnya.

Meski begitu kata Yusri, korban dipastikan tewas karena tusukan senjata tajam di lehernya.

"Hasil dari kedokteran forensik tidak ada pemukulan dan tidak ada benda tumpul yang mengenai korban. Korban murni adanya tusukan dan sayatan di sekitar leher. Ini yang mengakibatkan korban meninggal dunia," kata Yusri.

Dalam cek ulang TKP kata Yusri juga dipastikan barang pribadi dari korban tidak ada yang hilang.

"Jam 2 malam motornya ditemukan oleh salah satu saksi yang ada di TKP dan kemudian dipindahkan ke dekat portal," kata Yusri.

Mengenai satu barang bukti pisau yang ditemukan di TKP, kata Yusri menurut keterangan saksi ditemukan di bawah jenasah korban yang tertelugkup.

"Yang pada saat itu kondisi korban menurut keterangan saksi yang menemukan awal, yakni tertelungkup dan di bawahnya itu ada pisau. Nah ini lah kemudian pisau dilakukan pemeriksaan untuk pengecekan DNA dan sidik jari yang ada," ujar Yusri.

Hasil sementara dari labfor mengenai sidik jari dan dna di pisau yang ditemukan baru sidik jari korban.

"Kami periksa dengan berbagai cara karena pisau ini sudah lebih dari tiga hari. Tapi ini masih hasil sementara. kami masih mendalami. Oleh tim labfor masih terus melakukan pendalaman, dan mudah-mudahan secepatnya akan kita sampaikan ya," paparnya.

Selain itu kata Yusri temuan di TKP tentang kemungkinan adanya ceceran darah di TKP, untuk sementara baru ditemukan di sekitar tubuh korban sendiri.

"Saat itu kondisinya tertelungkup. Jadi cuma ada pada saat itu. Ini tim penyidik masih mengumpulkan bukti-bukti dan juga petunjuk lain masih melakukan penyelidikan terus," kata dia.

Selain itu katanya tim masih bergerak di lapangan.

"Nanti juga akan memeriksa beberapa saksi tambahan lagi dan memeriksa saksi-saksi yang telah diperiksa untuk dilakukan pemeriksaan ulang," katanya.

 Mabes Polri Benarkan Brigjen Pol Prasetijo Utomo Dampingi Djoko Tjandra ke Pontianak Naik Pesawat

 Pengamat Sebut, Majunya Gibran di Pilkada Solo 2000, Bisa Jadi Buah Simalakama untuk Jokowi

Seperti diketahui jenazah Yodi ditemukan di pinggir Tol JORR di ruas Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) lalu.

Di leher dan dadanya ditemukan luka tusukan senjata tajam.

Tak jauh dari temuan jenazah korban, ditemukan sebilah pisau dapur yang diduga digunakan pelaku dalam menghabisi korban.

Yusri menjelaskan untuk handphone korban yàng ada di TKP juga sudah dibawa ke Labfor untuk isi dan jejaknya, yang bisa saja ada sesuatu hal yang diduga berhubungan dengan kematian korban.

Sebelumnya tambah Yusri, beberapa petunjuk awal didapat penyidik, setelah pihaknya menurunkan anjing pelacak untuk melacak jejak pelaku pembunuhan.

Anjng pelacak diturunkan di lokasi temuan jenazah.

"Kami minta bantuan K9 sebanyak dua ekor anjing untuk mengendus baju, kemudian pisau dapur, dan barang pribadi korban yang ada di TKP, juga mencari bukti lain,” kata Yusri.

Dari sana, anjing K9 berhenti di sebuah warung, yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi penemuan mayat Yodi di Jalan Ulujami Raya. Karenanya kata Yusri, pelaku diduga sempat mampir di warung tersebut.

"Hasil autopsi menunjukkan ada luka tusukan senjata tajam di leher dan dadanya," kata dia.

Tusukan senjata tajam itulah kata Yusri yang menyebabkan tewasnya korban.

"Tusukan di leher mengakibatkan robek pada tenggorokan dan ini penyebab matinya korban. Termasuk yang di dada, menembus tulang iga dan paru-paru," kata Yusri.

Menurutnya hasil autopsi juga menunjukkan bahwa korban telah meninggal dunia sekitar 2-3 hari sebelum penemuan jenasah.

Terkait motif, Yusri mengatakan bukanlah perampokan atau ekonomi, karena barang-barang korban utuh saat jenasah ditemukan termasuk sepeda motor korban. "Motif akan diketahui setelah pelakunya kita tangkap," katanya. (bum)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved