Berita Jakarta

Resmi Diterapkan, Penumpang di Terminal Kalideres Masih Awam CLM

Resmi Diterapkan, Penumpang di Terminal Kalideres Masih Awam CLM. Begitu Juga Petugas yang masih Belum Siap layani Pembuatan CLM Penumpang

Penulis: Desy Selviany | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Calon penumpang bus di Terminal Kalideres Sumiati mengaku tidak mengetahui terkait CLM, Jumat (17/7/2020) 

Misalnya saja diungkapkannya terjadi pada Kamis (16/7/2020) kemarin, aplikasi menampilkan keterangan aman dan tidak aman untuk penumpang yang diizinkan berangkat.

Namun hari ini keterangan sudah berubah menjadi berisiko rendah dan berisiko tinggi.

Hal itu kerap membuat petugas terminal bingung untuk membaca hasil keterangan CLM.

Selain itu, petugas yang paham CLM di Terminal Kalideres juga terbatas untuk mengawasi seluruh penumpang yang lalu lalang.

Sehingga banyak penumpang luput dari pemeriksaan petugas.

 Nasib Korban Kebakaran di Rorotan Belum Jelas, Pemkot Jakut Akan Berkordinasi dengan Dinas PRKP DKI

"Karena kan petugas disini sudah memiliki job desk masing-masing. Jadi yang pantau CLM hanya beberapa saja," jelas Revi.

Hal itu membuat Revi berencana menyosialisasikan CLM ke kondektur dan pengemudi bus.

Satu laptop disediakan di Terminal Kalideres untuk penumpang yang hendak membuat CLM namun tidak memiliki smartphone, Jumat (17/7/2020).
Satu laptop disediakan di Terminal Kalideres untuk penumpang yang hendak membuat CLM namun tidak memiliki smartphone, Jumat (17/7/2020). (Warta Kota)

Diharapkan jika pengemudi bus dan kondektur paham penggunaan CLM, maka PO bus akan mandiri dalam mendeteksi penyebaran Covid-19.

Saat ini sendiri, terdapat tiga petugas di Pos Pemantauan Terminal Kalideres. Selain mengecek kelengkapan SIKM sopir dan kondektur bus, para petugas juga memantau CLM calon penumpang.

Di posko itu terdapat sebuah laptop yang digunakan untuk penumpang yang tidak memiliki smartphone dan hendak membuat CLM.

Para petugas itu juga selain cek CLM dan berkas sopir serta kondukter, mereka juga cek suhu tubuh calon penumpang yang hendak masuk terminal.

Diketahui CLM merupakan kepanjangan dari Corona Likelihood Metric yang dapat diakses melalui aplikasi Jaki.

Corona Likelihood Metric atau CLM merupakan alat tes di Indonesia untuk melakukan skrining mandiri.

CLM adalah sistem aplikasi yang mengharuskan masyarakat mengisi formulir semacam self-assessment terhadap indikasi awal apakah mereka terpapar Covid-19 atau tidak.

Dalam proses pengisian CLM, masyarakat diminta mengisi biodata dan kondisi kesehatan secara jujur. (m24)

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved