Viral Medsos
Kasus Data Telkomsel Denny Siregar, Pengamat: Pelaku Gabungkan Data Korban yang Telanjur Bocor
Johnny G. Plate meminta penyelenggara jaringan bergerak seluler melakukan investigasi internal terkait indikasi kebocoran data pelanggan.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Pemerintah bergerak cepat terkait adanya kasus kebocoran data pegiat media sosial, Denny Siregar.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate meminta penyelenggara jaringan bergerak seluler melakukan investigasi internal terkait indikasi kebocoran data pelanggan.
Sejatinya, industri telekomunikasi sudah memiliki aturan terkait data pelanggan.
Kementerian Kominfo memiliki Permenkominfo Nomor 12 Tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi.
Aturan tersebut menegaskan, penyelenggara jaringan bergerak seluler wajib merahasiakan data dan/atau identitas pelanggan serta wajib memiliki sertifikasi paling rendah ISO 27001 untuk keamanan informasi dalam mengelola data pelanggan.
• Ramai Soal Denny Siregar, Telkomsel Jelaskan 3 Fakta Soal Bagaimana Keamanan Sistem Data Telkomsel
ISO 27001 adalah sertfikasi manajemen keamanan.
Informasi itu mensyaratkan implementasi kontrol keamanan spesifik untuk melindungi aset informasi dan seluruh gangguan keamanan, termasuk potensi kebocoran data.
“Hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh Kementerian Kominfo, saat ini seluruh penyelenggara jaringan bergerak seluler telah memiliki sertifikasi ISO 27001. Guna mencegah adanya kebocoran data pelanggan jasa telekomunikasi seluler, Kominfo mengimbau masyarakat untuk merahasiakan dan menyimpan data pribadi dengan baik," jelasnya, Senin (6/7).
Guna mencegah adanya kebocoran data pelanggan jasa telekomunikasi seluler, Johnny mengimbau masyarakat untuk merahasiakan dan menyimpan data pribadi dengan baik.
• Ini Klarifikasi Telkomsel Soal Data Pribadi Denny Siregar Tersebar
"Kementerian Kominfo menhimbau kepada masyarakat untuk merahasiakan dan menyimpan dengan baik data pribadi seperti NIK, No.KK dan data pribadi lainnya. Jangan sampai diketahui pihak lain yang tidak berhak dan menyalahgunakan data pribadi ini dengan tujuan yang dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum," jelasnya.
Apa kata pengamat teknologi?
Ketua Program Studi Magister Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB), Ian Joseph Matheus Edward menyayangkan masih adanya data pribadi masyarakat yang beredar di ruang publik.
Ian mengatakan, belum tentu data yang pribadi yang menjadi perbincangan di publik tersebut berasal dari kebocoran data operator telekomunikasi.
Menurutnya, kebocoran data pribadi sebenarnya sudah banyak terjadi di Indonesia.
“Namun kebocoran data pribadi yang berasal dari perusahaan penyelenggara telekomunikasi menurut saya kemungkinannya sangat kecil," kata Ian dalam pernyataan tertulis, Selasa (7/7).