Berita Video
VIDEO: Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Imbau Warga Pesisir Tak Mudah Diperdaya Bandar Narkoba
"Supaya tidak ada lagi, jalur tikus atau jalur sepi di laur Indonesia yang dimanfaatkan jaringan narkoba ini," ujar Listyo.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Ahmad Sabran
Untuk mencegah peredaran narkoba, pihaknya akan terus memantau dan mengawasi penyelundupan sabu lewat jalur laut ini.
"Supaya tidak ada lagi, jalur tikus atau jalur sepi di laur Indonesia yang dimanfaatkan jaringan narkoba ini," ujar Listyo.
Dia menjelaskan, dari penyitaan 1,2 ton sabu dari Serang, Banten dan Sukabumi, Jawa Barat, juga diamankan 16 tersangka termasuk 4 di antaranya warga negara asing (WNA) asal Yaman dan Palestina.
"Sabu jaringan pengedar internasional ini berasal dari Iran," katanya.
• 1 Ton Sabu dan Ratusan Kilogram Ganja Bakal Dimusnahkan di Lapangan Polda Metro Jaya
• Kepada WNA Tersangka Narkoba, Arman Depari: Kamu yang Mau Nembak Saya ya?
Menurut Listyo, narkoba tersebut berpotensi merusak 6 juta orang.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Idham Azis memimpin langsung pemusnahan narkoba jenis sabu, ekstasi dan ganja di Lapangan Promoter Ditlantas Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/7/2020).
Narkoba yang dimusnahkan menggunakan mobil incenerator sebanyak 1,2 ton sabu, 35.000 butir ekstasi dan 410 kg ganja kering siap edar.
Hadir dalam pemusnahan itu Ketua MPR Bambang Soesatyo, Komisi III DPR Herman Heri, Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari dan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana.
Kapolri Jenderal Idham Azis mengatakan, narkoba tersebut dari kasus selama Mei sampai Juni 2020 oleh Mabes Polri dan Polda Metro Jaya.
• 4 Polisi Gadungan yang Kerap Peras WNA Ditangkap, Mengaku Anggota Tim Buser Narkoba Jakpus
• Lokasi Syuting Jadi Tempat Transaksi Narkoba Ridho Ilahi, Polisi Akan Panggil Pemilik Rumah Produksi
"Kejahatan narkoba ini tergolong kejahatan luar biasa atau extraordanary crime dan lintas negara," kata Idham Azis di Mapolda Metro Jaya.
"Karenanya ini menjadi ancaman bagi bangsa khususnya generasi milenial dan dapat menyerang segala sendi kehidupan berbangsa," katanya.
Menurut Idham Azis, pihaknya tidak akan berhenti memberantas jaringan pengedar dan bandar narkoba.
"Karena Indonesia tidak boleh jadi tempat transit, apalagi menjadi pasar peredaran narkoba ini," kata Idham.
Menurut Idham, dalam pemusnahan narkoba tersebut diharapkan tidak ada penyelewengan barang bukti yang dilakukan jajarannya.
"Sebab musuh dari dalam adalah kita sendiri. Kalau nggak kuat iman segenggam narkoba nilainya miliaran diambil. Karenanya untuk menghindari itu, saya perintahkan untuk cepat-cepat agar barang bukti narkoba ini dimusnahkan," kata Idham Azis.