Kabar Tokoh

Susi Pudjiastuti Ditanya Hotman Tak Calonkan Jadi Presiden: Partai Takut Sama Keras Kepalanya Saya

Susi Pudjiastuti ditanya Hotman Paris kenapa tidak mencalonkan diri jadi presiden, ini jawabannya...

Metro TV
Susi Pudjiastuti dan Hotman Paris di acara Cek Ombak Susi di Metro TV 

Komentar Fadli Zon

Kejadian menyedihkan Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia yang dibuang dan dilarung di laut oleh kapal ikan Cina menimbukan kegeraman masyarakat Indonesia.

Meski belum diketahui alasan meninggalnya ABK itu, sejumlah pihak menduga terjadi praktik perbudakan di kapal Cina itu.

Politisi Partai Gerindra pun meminta agar Pemerintah Indonesia melakukan investigasi terhadap kejadian itu.

 Sudah Iklan ke Mana-mana Tapi Belum Laku, Rumah Mewah Muzdalifah Kini Ditawar Baim Wong Rp40 Miliar

 Kronologi Jenazah ABK Indonesia yang Dibuang ke Laut dari Kapal Ikan Cina, KBRI Beijing Respon

 Sri Mulyani Akui Angka Kemiskinan Indonesia Naik Drastis Selama Wabah Corona Menyerang

 Rizal Ramli Sebut DPR Ngawur soal Usulan Cetak Uang di Tengah Pandemi:Picu Inflasi, Rontokkan Rupiah

Fadli Zon mengaku sangat miris dan sedih apabila memang terjadi praktik perbudakan di kapal tersebut. 

"Ini harus diusut dan diinvestigasi. Kalau benar berita MBC maka negara harus menuntut pihak China," tulis Fadli Zon di akun Instagramnya, Kamis (7/5/2820)

"Selain praktik perbudakan, apa yg dilakukan thd ABK Indonesia jelas pelanggaran HAM n penghinaan thd rakyat Indonesia. Kita bukan budak China! @Menlu_RI @KemnakerRI @jokowi," imbuhnya.

Kronologi

Kementerian Luar Negeri RI memberikan penjelasan soal video viral kasus pelanggaran HAM terhadap asal Indonesia di sebuah kapal ikan Cina.

Dalam laporan stasiun MBC Korea Selatan, dijelaskan jenazah WNI yang bekerja di kapal China dilempar ke tengah laut.

Video tersebut dirilis di Youtube pada kanal MBC bertajuk "Eksklusif, 18 jam sehari kerja. Jika jatuh sakit dan meninggal, lempar ke laut, demikian dikutip dari Kompas.tv.

Video tersebut dirilis di Youtube pada kanal MBC bertajuk "Eksklusif, 18 jam sehari kerja. Jika jatuh sakit dan meninggal, lempar ke laut

 Sri Mulyani Akui Angka Kemiskinan Indonesia Naik Drastis Selama Wabah Corona Menyerang

 Rizal Ramli Sebut DPR Ngawur soal Usulan Cetak Uang di Tengah Pandemi:Picu Inflasi, Rontokkan Rupiah

 Di Tengah Isu Dukhan, Malam Ini Hingga Besok Puncak Hujan Meteor, Bisa Dilihat dari Indonesia

Seorang Youtuber bernama Jang Hansol mengulas berita tersebut dalam kanal Youtube, Korea Reomit pada Rabu waktu setempat (6/5/2020).

Di video tersebut Hansol, menterjemahkan secara perlahan, pemberitaan MBC dari bahasa Korea ke bahasa Indonesia.

"Video yang akan kita lihat habis ini adalah kenyataan pelanggaran HAM orang Indonesia yang bekerja di kapal China," ujar Hansol menterjemahkan laporan penyiar MBC.

Masih dari berita yang diterjemahkan Hansol, disebutkan MBC mendapatkan rekaman video Jenazah ABK Indonesia yang dilempar ke laut setelah kapal tersebut kebetulan tengah bersandar di Pelabuhan Busan

Dijelaskan juga bahwa MBC mendapat video dari orang Indonesia dan meminta bantuan kepada pemerintah Korea Selatan dan media setempat.

 VIRAL Balas Sindiran Bupati Lumajang soal Bansos, Bupati Boltim Sehan Salim: Urus Saja Rakyatmu!

 Kecewa dan Heran Sandiaga Uno Gandeng Ebenezer, Babe Haekal Hasan: Dari Dulu Emang Udah Feeling

 Jika 3 x 24 Jam Denny Siregar Tak Klarifikasi Cuitan soal Almira,Demokrat Seret Densi ke Jalur Hukum

Pada awalnya, pihak televisi tidak bisa memercayai rekaman tersebut. Apalagi ketika hendak dilakukan pemeriksaan, kapal itu disebutkan sudah kembali berlayar. Pihak MBC menyatakan dibutuhkan penyelidikan internasional untuk memastikan kabar itu.

Dalam Video itu disebutkan bertanggap 30 Maret di Samudera Pasifik bagian barat. Sementara kotak merah seperti kantung jenazah yang ditempatkan di geladak kapal adalah Ari, pria yang berusia sekitar 24 tahun.

Hansol menterjemahkan laporan penyiar MBC bahwa Ari dia sudah bekerja lebih dari satu tahun dan meninggal. Setelah melakukan seperti "upacara", jenazah kemudian dibuang ke tengah laut.

"Dan Mas Ari menghilang di tempat yang kita tidak tahu kedalamannya," kata Hansol menirukan pembawa suara.

Laporan MBC juga menjelaskan sebelum Ari meninggal, sebelumnya sudah ada Al Fatah yang disebut berusia 19 tahun dan Sepri (24), yang dibuang ke laut setelah meninggal.

Video laporan MBC tersebut diunggah pada 5 Mei 2020 dan telah ditonton sebanyak 2,610,842 netizen

 Kisah Hidup Didi Kempot, Ngamen di Jalanan Jakarta hingga Jadi The Godfather of Broken Heart

 Isu Dukhan Tanda Kiamat pada 15 Ramadan 2020, Buya Yahya dan Ustaz Riza Basalamah Ikut Angkat Bicara

 Kronologi Lengkap Pemuda di Grobogan Tewas Usai Overdosis Lem Aibon

 Ribuan Perusahaan di DKI Masih Beroperasi Meski Dilarang Anies, Ternyata Kemenperin yang Beri Izin

 

Penjelasan Kemlu

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri menjelaskan kejadian tersebut.

Pihak Kemlu menyebut insiden itu terjadi di perairan Selandia Baru ketika kapal itu berlayar di perairan itu.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menerangkan, masalah tersebut sudah ditangani oleh perwakilan Indonesia di tiga tempat yaitu Cina, Korea Selatan, dan Selandia Baru.

"Pelarungan jenazah dilakukan di perairan yang masuk wilayah kerja KBRI Selandia Baru," ujar Faizasyah

 Nikita Mirzani Ngebet Niikah, Sahabatnya Bocorkan Ciri-ciri Duda Ganteng yang Kini Dekat dengan Nyai

 Video Syur Mirip Dirinya Masih Viral di Situs-situs Dewasa, Soraya Rasyid Akui Followers Naik Pesat

 VIRAL Balas Sindiran Bupati Lumajang soal Bansos, Bupati Boltim Sehan Salim: Urus Saja Rakyatmu!

Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh KBRI Beijing dan kini kasus itu sedang mengurus penanganan ABK Indonesia di kapal itu.

Kemudian, KBRI Beijing menindaklanjuti dengan pemerintah setempat dan KBRI Seoul yang mengurusi penanganan ABK Indonesia, termasuk pemulangan," kata

Sebagian artikel ini tayang di kompas.tv dengan judul media-korsel-melaporkan-video-jenazah-abk-asal-indonesia-di-kapal-china-yang-dibuang-ke-laut?page=3

.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved