Kabar Tokoh

Susi Pudjiastuti Ditanya Hotman Tak Calonkan Jadi Presiden: Partai Takut Sama Keras Kepalanya Saya

Susi Pudjiastuti ditanya Hotman Paris kenapa tidak mencalonkan diri jadi presiden, ini jawabannya...

Metro TV
Susi Pudjiastuti dan Hotman Paris di acara Cek Ombak Susi di Metro TV 

"Bang Hotman pilih mana dibully netizen atau dimarahi istri," kata Susi

"Lebih baik dibully netizen lah, kalau istri udah kebal bertahun-tahun," jawab Hotman.

"Lalu lebih baik ketinggalan dompet apa cincin bang," tanya Susi

"Lebih baik dompet lah. Dompet paling tinggi bawa uang cash 10 juta. Kalau cincin harganya 3 miliar," jawab Homan lagi.

Lihat videonya di sini:

Ramai Jenazah ABK Dibuang di Laut, Susi Pudjiastuti Kenang Tragedi Perbudakan Nelayaa'n 'Benjin

WARTAKOTALIVE.COM--Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti turut berkomentar soal dugaan Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia yang diduga diperbudak hingga meninggal dunia dalam pelayaran

Hingga ABK itu meninggal dan jenazahnya dilarung ke laut

Melihat berita itu, Susi jadi teringat dengan kejadian Benjina.

 Jokowi Ingin Kurva Kasus Covid-19 Harus Turun Mei, Mardani Ali Sera Singgung Kedatangan TKA Cina

 Kecewa dan Heran Sandiaga Uno Gandeng Ebenezer, Babe Haekal Hasan: Dari Dulu Emang Udah Feeling

 Susi Pudjiastuti Komentari Video Jenazah ABK Indonesia Dilempar ke Laut, Bu Susi Pun Jadi Trending

"Itulah kenapa Ilegal Unreported Unregulated Fishing harus dihentikan. Ingat dulu kasus Benjina ? Dibawah ini berita dari Korea," tulis Susi di akun Twitternya, Kamis (7/5/2020)

Tragedi Benjina yang terungkap April 2015 itu memang menyisakan duka mendalam dalam industri .

Saat itu, kantor berita Associated Press (AP) justru yang mengungkap perbudakan itu untuk pertama kali.

Dalam tragedi itu, sebanyak 322 anak buah kapal (ABK) asing terdampar di areal pabrik milik PT Pusaka Benjina Resorces (PBR) di Benjina, Kepulauan Aru, Maluku.

 Mengenang Tragedi Benjina, Praktik Sadis Perbudakan Nelayan, Ada Kuburan Massal di Lokasi Penyekapan

Mereka semua dalam kondisi sangat memprihatinkan.

Mereka diduga menjadi korban kerja paksa oleh perusahaan perikanan berbendera Thailand di wilayah Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved