Berita Daerah
Berawal dari Telat Membawa Makanan, Buruh Bangunan Bacok Istri dan Empat Warga Tewas Dikeroyok Massa
Kasus peristiwa berdarah di Kabupaten Gowa tersebut hingga saat ini masih dalam pengusutan pihak kepolisian.
Setelah mendapat informasi tersebut, kemudian piket buser Polsek Tambora yang dipimpin Panit Reskrim Ipda I Gusti Ngurah Astawa mendatangi lokasi kejadian.
Setibanya di lokasi tim buser berusaha melerai kedua kelompok yang sedang saling lempar batu, botol dan panah.
Bahkan mereka saling mengarahkan letusan mercon di antara kedua kelompok tersebut.
Tiba-tiba kelompok pemuda setia kawan terus mendesak ke arah Pangkalan Bemo, Tambora, Jakarta Barat.
Saat itu Panit Reskrim Polsek tambora Ipda I Gusti Ngurah Astawa berusaha membubarkan tawuran dengan memberikan tembakan peringatan ke atas.
Namun hal itu tidak dihiraukan. Tiba-tiba ada pemuda yang membacok dari arah belakang Ipda I Gusti Ngurah Astawa.
Akibat insiden itu Panit Reskrim Polsek Tambora mengalami luka bacokan sepanjang 12 cm dengan kedalaman sekitar 7 cm.
Selanjutnya tim buser yang melihat kejadian tersebut langsung membawa anggota terluka ke Rumah Sakit Sumber Waras untuk mendapatkan pengobatan.
"Ipda Ngurah Astawa mengalami luka bacok dengan panjang sekitar 12 cm dengan kedalaman sekitar 7 cm. Saat itu anggota kami yang mengalami luka bacok telah menjalani perawatan intensif," kata Iver.
Setelah itu, warga yang terlibat aksi tawuran diamankan petugas.
Namun, satu pelaku yang melakukan aksi pembacokan terhadap polisi kabur dan menjadi buronan polisi.
(Kompas.com/M24/Wartakotalive.com)
Komplikasi artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Hanya Bacok Istri karena Telat Bawakan Makan, Buruh Bangunan Juga Aniaya 4 Warga" dan "Bacok Istri karena Terlambat Bawakan Makanan, Seorang Buruh Bangunan Tewas Dikeroyok"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/20151010-bacok_20151010_185750.jpg)