Opini

Sains, Transhuman, dan Digital Realm

Tapi tulisan Hamid memang provokatif dan menggugah. Dalam tiga bagian terakhir dari enam tulisannya yang berseri itu, ia menulis tentang “transhuman”.

theconversation.com
Ilustrasi 

SAINS, TRANSHUMAN, DAN DIGITAL REALM
Opini: Alois Wisnuhardana

WARTAKOTALIVE.COM - Tulisan berseri Hamid Basyaib, akhirnya membuat saya tergelitik ikut nimbrung dalam percakapan tentang sains, agama, filsafat, dan pandemi yang melibatkan puluhan orang dan ramai disambut banyak kalangan lebih dari sebulan terakhir ini.

Enam seri tulisannya yang diunggah saban hari dan berakhir 21 Juni, telah membuka ruang yang lebih luas tentang teknologi -sebagai produk sains— dikehendaki atau tidak sedang dan akan mengubah “takdir” sekaligus nasib manusia sebagai produk alam.

Saya tak paham dengan sebagian besar pendapat seluruh penulis dalam diskursus ini secara utuh.

Paham yang saya maksud itu artinya, sebagaimana saya bisa memahami utuh reaksi reduksi oksidasi alias reaksi redoks dalam ilmu kimia yang saya pelajari dulu di SMA atau kuliah tujuh tahun lamanya.

Nama-nama yang dikutip para penulis, sesungguhnya juga tak terlalu asing di telinga -kecuali Quentin Meillasoux-, gara-gara dulu diberi izin oleh Romo Dipo Sudiarja SJ untuk menjadi mahasiswa pendengar di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi St Paulus, Yogyakarta.

Tiap minggu duduk bareng para frater yang sekarang sebagian sudah menjadi uskup.

Jadi, membaca narasi banyak penulis hebat dalam diskursus ini, saya masih merasa khawatir dan inferior, lalu mendefinisikan seekor gajah itu adalah binatang yang bentuknya tipis lebar hanya karena saya cuma memegang telinganya saja. Tidak utuh.

Tapi tulisan Hamid memang provokatif dan menggugah. Dalam tiga bagian terakhir dari enam tulisannya yang berseri itu, ia menulis tentang “transhuman” dengan mengutip Ray Kurzweil.

Kurzweil, sebagaimana dielaborasi singkat oleh Hamid, adalah saintis terpandang yang sekarang bekerja di Google dan merupakan salah satu nama inventor paling berpengaruh saat ini.

Ia meramalkan selambat-lambatnya pada tahun 2045, akan tercipta manusia hibrid, sebagaimana ia sebut dalam bukunya yang terbit pada tahun 2012.

Tidak terbantahkan bahwa transhuman akan datang. Bahkan lebih cepat dari yang diperkirakan.

Saya menemukan dan membaca satu prediksi yang lebih maju dari perkiraan Kurzweil.

World Economic Forum (WEF) mewawancarai sekitar 800 eksekutif korporasi dan pemimpin industri dari seluruh dunia.

Mereka ditanya banyak hal, yang kemudian menjadi “tipping point” dalam perjalanan manusia menghasilkan teknologi.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved