Minim Pendaftar, Kepsek SMPN 02 Babakan Madang Terpaksa Keliling ke 16 SDN untuk Jaring Calon Siswa
Kendala yang dialami pihak sekolah bukan hanya masalah geografis dan sinyal, tapi juga pola pikir masyarakat setempat yang mayoritas petani
WARTAKOTALIVE.COM, BABAKAN MADANG --- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 02 Babakan Madang, yang berlokasi di Jalan Bukit Aladin, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, sepi peminat.
“Seminggu ini saya kemarin keliling sampai 16 sekolah SD. Saya menjaring sekolah-sekolah SD yang dekat dengan SMP ini dan semuanya itu masih berpikir apakah masuk SMP atau tidak. Ini akses yang sangat sulit dijangkau anak-anak dan banyak masyarakat yang tidak memiliki transportasi,” kata Kepala Sekolah SMPN 02 Babakan Madang, Siti Khodijah kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (25/6/2020).
Bahkan, di sekolah ini tak ada penolakan pendaftar PPDB yang ramai seperti di daerah lain karena pihak sekolah justru kekurangan siswa.
“Saya sosialisasi ke sekolah-sekolah, kerja sama dengan UPT, kepala-kepala sekolah semua koordinasi untuk hayu sama-sama majukan Bojongkoneng untuk sekolah. Target saya hanya 7 kelas kok, gak banyak, mudah-mudahan itu terealisasi, sekarang sudah mau 5 kelas nih, mudah-mudahan perjuangan ini membuahkan hasil,” ungkap Siti.
Dalam PPDB kali ini, pihak sekolah hanya membuka satu loket berupa satu meja pendaftaran yang diisi beberapa petugas.
Namun, pendaftar yang datang terlihat jarang dan sepi tak ada antrean.
Joko, guru SDN 03 Babakan Madang, juga ikut keliling membantu SMPN 02 Babakan Madang mencari calon siswa.
“Saya kan guru kelas 6-nya. Saya tolong mereka untuk didaftarkan. Saya udah daftarkan 31 siswa. Kemarin ada 27 siswa, setelah dirayu-rayu, ada yang mau juga daftar,” kata Joko.
Joko mengatakan bahwa memang banyak orang tua murid di sekolahnya yang anaknya baru lulus SD enggan melanjutkan ke SMP.
Sehingga, ketika saat berkeliling ke rumah-rumah muridnya, dia tak lepas dari bujuk rayu agar anak-anak mereka bisa melanjutkan sekolah.
Tak ada sinyal
Kendala yang dialami pihak sekolah rupanya bukan hanya masalah geografis dan sinyal, tapi juga pola pikir masyarakat setempat yang mayoritas berprofesi sebagai buruh tani.
Pantauan TribunnewsBogor.com, Kamis (25/6/2020), sekolah ini berlokasi di area perbukitan yang terpantau jauh dari kepadatan permukiman penduduk.
Bangunan sekolah ini pun tampak dikelilingi lahan kosong dan perkebunan bahkan akses jalan yang ada pun sama sekali tak dilintasi alat transportasi umum.
“PPDB untuk siswa SD yang ingin daftar di kami pakai sistem luring (luar jaringan/offline), karena kalau daring (online) di sini tidak ada sinyal,” kata Kepala Sekolah SMPN 02 Babakan Madang, Siti Khodijah.
Meski begitu, kata dia, pihak sekolah tetap berkeliling melakukan sosialisasi agar warga mau melanjutkan sekolah anak-anaknya ke SMP.
Kemudian pendaftaran PPDB dilakukan secara kolektif.