Virus Corona Jabodetabek
9 Pedagang Positif Virus Corona, Pasar Palmerah Ditutup 3 Hari Mulai Besok 25 Juni 2020
Sembilan pedagang Pasar Palmerah, Tanah Abang, Jakarta Pusat, terkonfirmasi positif virus corona atau Covid-19
Penulis: Joko Supriyanto |
WARTAKOTALIVE.COM, TANAH ABANG - Sembilan pedagang Pasar Palmerah, Tanah Abang, Jakarta Pusat, terkonfirmasi positif virus corona atau Covid-19 setelah diketahui hasil swab test massal.
Terkait pedagang positif virus corona, maka Pasar Palmerah ditutup selama 3 hari, mulai Kamis (25/6/2020) hingga Sabtu (27/6/2020).
Penutupan sementara Pasar Palmerah dilakukan untuk melakukan sterillisasi area pasar sebelum dibuka kembali untuk umum.
Pedagang terpapar Covid-19 ini dibenarkan oleh Camat Tanah Abang Jakarta Pusat, Yassin Pasaribu.
"Sembilan orang yang positif. Itu semuanya pedagang Pasar Palmerah," kata Yassin saat dikonfirmasi, Rabu (24/6/2020).
Yassin mengatakan, rapid test beberapa waktu lalu diikuti 93 pedagang dan 54 di antarnya menjalani swab test. Dari hasil rapid test ditemukan 2 pedagang reaktif virus corona.
• Diduga Menghindari Swab Test Massal, Pedagang Pasar Gembrong Cempaka Putih Pilih Tutup Kios
Sementara itu, 54 pedagang yang menjalani swab test karena memiliki penyakit penyerta (komorbid) atau telah usia lanjut, 9 di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.
Melihat kondisi itu, Yassin memutuskan untuk menutup pasar selama tiga hari sesuai aturan yang telah disepakati bersama dengan Perumda Pasar Jaya sebagai pengelola pasar tradisional di Ibu Kota.
"Ya nanti ditutup dulu 3 hari untuk terilisasi Pasar," katanya.
Asisten Manager Area II Perumda Pasar Jaya Agus mengatakan, selama penutupan tiga hari, di Pasar Palmerah akan dilakukan sterilisasi dengan melibatkan tim damkar Jakarta Pusat.
"Ya nanti rencananya akan dilakukan penyemprotan disinfektan. Jadi kita ingin pasar steril dulu," ujarnya.
Menurut Agus, hari ini pihak Manager Area II Pasar Jaya tengah melakukan sosialisasi sekaligus memberikan selebaran mengenai informasi penutupan Pasar Palmerah selama tiga hari kedepan.
"Hari ini kami juga sudah sosialisasi ke pedagang. Buat selembaran. Mungkin nanti setelah buka kembal akan diperketat kembali protokol kesehatannya," ucap Agus.
• Swab Test di Pasar Inpres Pademangan Barat Targetnya 50 Orang Sehari
Tutup kios
Sementara itu, pada hari ini pedagang Pasar Gembrong Cempaka Putih, Jakarta Pusat, memilih menutup kios tempat dagangannya, Rabu (24/6/2020).
Mereka diduga menutup kios untuk menghindari pemeriksaan swab test yang dilakukan Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih.
Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com pemeriksaan swab test dimulai pukul 08.00 WIB. Namun, hingga pukul 10.00 WIB, baru 'segelintir', pedagang yang datang ke tenda pemeriksaan swab test massal.
Padahal sebelum pelaksanaan swab test digelar, para pedagang diminta untuk datang semuda dan tidak ada aturan ganji genap pada Rabu (24/6/2020).
Langkah itu dilakukan agar semua pedagang dapat menjalani swab test massal ini.
Pedagang yang membuka kiosnya diminta menjalani swab test sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19 di area pasar tradisional.
• Ratusan Pedagang dan Pengunjung Pasar Cikarang dan SGC Rapid Test, Hasilnya Dua Orang Reaktif
Kepala Pasar Gembrong, Cempaka Putih, Delita Purba mengatakan, banyak pedagang memilih menutup kios untuk menghindar swab test.
Sebelumnya, pada pedagang sudah diberi informasi tentang pelaksanaan swab test massal.
"Banyak yang tutup ini mungkin karena semalem mulai bangun tenda. Nah mereka tau kalo ada pemeriksaan test ini," kata Delita di Pasar Gembrong Cempaka Putih, Rabu (24/6/2020).
Menurut Delita, jumlah pedagang yang berjualan di Pasar Gembrong Cempaka Putih sebanyak 294.
Rencananya swab test ini akan menyasar 50 persen pedagang di Pasar Gembrong Cempaka Putih Jakarta Pusat.
Sementara itu, Kepala Puskemas Kecamatan Cempaka Putih, Dicky Alsadik menyayangkan sikap para pedagang yang menutup kios mereka.
Dicky mengatakan, pihaknya telah memberikan imbauan agar pedagang tetap buka kios normal untuk hari ini.
"Jadi sebenarnya sudah sepakat tidak ada ganjil genap untuk pedagang biar diperiksa swab test dulu. Tapi malah banyak pedagang yang lebih memilih tutup," kata Dicky.
• 105 Pedagang dari 15 Pasar di Jakarta Terinfeksi Covid-19
Menurut Dicky, pemeriksaan swab test ini, Puskemas Kecamatan Cempaka Putih Jakarta Pusat menargetkan rapid test sebanyak 80-100 pedagang dan swab test untuk 40 sampai 60 pedagang.
Lurah Cempaka Putih Barat, Parsono mengatakan, pihaknya berencana akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui kondisi pedagang yang menghindari pemeriksaan swab test ini.
"Ya nanti akan kami panggil lagi jika mereka menghindar hari ini," ucap Parsono.
Berdasarkan pemantauan Wartakotalive.com, kios di Pasar Gembrong Cempaka Putih sebagian tutup.
Bahkan kios yang seharusnya buka jika aturan ganjil-genap diberlakukan juga terlihat tutup.
Masyarakat yang ingin berbelanja di pasar pun kaget melihat kondisi Pasar Gembrong sepi.
"Saya juga binggung ini. Masa ke Pasar cuma dapat cabai doang, pedagangnya banyak yang nggak buka. Padahal mah kemarin rame banget," kata Yuli, pembeli di Pasar Gembrong Cempaka Putih, Rabu (24/6/2020).
• VIDEO: Pasar Petojo Enclek Kembali Beroperasi Setelah 3 Hari Ditutup
Ujang (50), pedagang Pasar Gembrong mengatakan, pedagang takut kehilangan pelanggan jika mengikuti swab test sehingga memilih untuk tutup kios.
"Mereka ini takut kehilangan pelanggan. Makannya nggak mau ikut test. Menghindari mereka. Orang biasanya ramai, tu kayak tukang air, Lebaran aja buka, masa ini swab test tutup," kata Ujang.
Dia mengaku bahwa sejak kemarin sudah mengajak pedagang lainnya untuk mengikuti swab test agar Pasar Gembrong bebas virus corona.
Namun, kata Ujang, ajakannya itu dianggap angin lalu oleh rekan-rekannya.
"Kemarin itu udah saya ajakin. Cuma memang pas semalam bikin tenda itu mereka mikir kali ya, takut atau gimana nggak tahu dah. Orang biasanya ini juga ramai, samping saya aja hampir semua ini tutup," katanya.