Virus Corona

E-commerce, Peluang Bisnis yang Terbuka Lebar di Era New Normal.

Artinya e-commerce berkembang pesat. Orang mulai terjun ke dunia e-commerce baik sebagai konsumen maupun pedagang.

Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
Istimewa
Deretan e-commerce Tanah Air seperti Tokopedia, Shopee, Blibli, Bukalapak, Lazada, Gojek, dan Grab mendukung UMKM Indonesia memanfaatkan platform digital melalui Gerakan #BanggaBuatanIndonesia. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Institut STIAMI, Dr Novianita Rulandari S.AP, M.Si menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan perubahan yang amat besar di hampir semua bidang.

Baik kesehatan, pendidikan maupun ekonomi. Semuanya terkena imbasnya,  Bahkan untuk bidang ekonomi sebagian besar ambruk. Perhotelan, restoran, gym, penerbangan, dan lainnya.

Namun,  tidak semua bisnis langsung lesu darah. Bisnis yang berhubungan dengan makanan dan obat-obatan justeru mengalami kenaikan.

Hanya saja, metode pemasarannya yang bergeser dari offline menjadi online.

“Artinya e-commerce berkembang pesat. Orang mulai terjun ke dunia e-commerce baik sebagai konsumen maupun pedagang,” kata Novianita.

Hingga Mei 2020 BRI Salurkan Pembiayaan kepada 30 Debitur Baru dengan Total Rp 750 Juta

Latihan Bersama Empat Negara Patroli Selat Malaka Berbasis Internet

Trakindo Customer App, dari Pesan Suku Cadang hingga Informasi Tagihan Alat Berat via Ponsel Saja

Belum Dibolehkan Angkut Penumpang, Para Driver Ojol Bekasi Nelangsa Cari Duit Rp 100 Ribu Saja Susah

Novianita menyampaikan hal tersebut Webinar yang digelar Institut STIAMI bertema Peluang dan Tantangan Indonesia Menuju Era New Normal, Minggu (21/6/2020). Dalam seminar itu melibatkan 500 peserta  dari kalangan dosen maupun mahasiswa.

Menurutnya, ini adalah peluang bisnis yang kini terbuka lebar pada era new normal. Dan inilah yang harus diadaptasi oleh para mahasiswa maupun kalangan perguruan tinggi.

Mereka dituntut untuk segera beradaptasi dengan kondisi di lapangan.

“Menciptakan bisnis dengan model baru, inovasi baru yang sesuai dengan tatanan baru. dan ini membutuhkan SDM andal dalam bidang tersebut,” tuturnya.

Owner Tanijoy, Ajib Hamdani, menilai tidak semua sektor usaha mengalami dampak negative selama pandemi. Sektor usaha yang tertekan dan sulit untuk bertahan.

Misalnya industri pengolahan, pertambangan, penggalian, ekspor barang tambang, penerbangan, energy, restoran, perhotelan, pariwisata dan perdagangan.

Adapun sektor usaha yang dapat bertahan antara lain perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, listrik, gas, air bersih dan pengangkutan.

“Nah untuk sektor usaha makanan, kesehatan, teknologi informasi, produk kesehatan pribadi dan retail malah mengalami peningkatan,” katanya.

Senada juga dikatakan Bima Laga, AVP Public Policy & Government Relations Bukalapak.

Ia menambahkan bahwa selama pandemi Covid-19, belanja online mengalami peningkatan hingga 25 persen, belanja makanan meningkat 100 persen belanja produk yang berkaitan dengan perlindungan virus meningkat 60,34 persen.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved