Virus Corona
Ridwan Kamil Ajak Generasi Z Bangun Kembali ke Desa Usai Pandemi Covid-19, Bangun Bisnis Mendunia
Ridwan Kamil mengimbau anak muda yang masuk dalam kategori generasi Z, membangun bisnis di desa, setelah pandemi Covid-19 berakhir.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau anak muda yang masuk dalam kategori generasi Z, membangun bisnis di desa, setelah pandemi Covid-19 berakhir.
Hal tersebut disampaikan Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, seiring adanya data sektor pertanian, perikanan, dan kelautan, tidak terlalu terdampak pandemi Covid-19.
"Buat para milenial generasi Z pasca-Covid, menurut saya kembali ke desa, karena dia jarang ada penyakit Covid."
• Soroti Car Free Day di Jakarta, Achmad Yurianto: Banyak Masyarakat Lupa Physical Distancing Penting
"Yang banyak di perkotaan, Bogor, Depok, Bekasi, dan Bandung Raya," kata Emil dalam webinar Cokrotv bertema Pemimpin di Tengah Pandemi, Jakarta, Minggu (21/6/2020) malam.
"Nanti slogannya adalah tinggal di desa, rezeki kota, tapi bisnis mendunia," sambung Kang Emil.
Emil menjelaskan, perekonomian di Jawa Barat yang paling tangguh adalah sektor pertanian, karena pertumbuhannya hanya terkoreksi 0,9 persen, sementara jasa manufaktur minus 48 persen.
• Moeldoko: Indonesia Harus Bisa Ambil Keuntungan Jika AS dan Tiongkok Perang di Laut Cina Selatan
"Contohnya ada di pesantren yang mengelola pertanian, tidak terdampak dan tidak meminta bantuan sosial, karena permintaannya meningkat," paparnya.
Selain itu, pemasaran produk pertanian dari pesantren tersebut juga mengikuti perkembangan zaman, yaitu menggunakan sistem digital atau dipasarkan secara online.
Di sisi lain, dalam menyelamatkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19, Emil menyebut pemerintah Provinsi Jawa Barat telah membolehkan 90 persen sektor ekonomi dibuka kembali untuk zona biru.
• VIDEO dan Foto-foto Car Free Day di Masa PSBB Transisi, Banyak yang Langgar Protokol Covid-19
"Kalau kami tidak melakukan, kami terkena resesi pada 2020, 2021."
"Tapi kalau buka ekonomi lebih cepat, awal Juni ini dan segera menggerakkan ekonomi dengan belanja negara, maka kami tetap ada pertumbuhan, turun tapi tidak minus," papar Kang Emil.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, tak ada lagi kabupaten/kota di Jawa Barat yang berada di level merah penularan Covid-19.
• Vaksin Covid-19 Belum Ditemukan, Jusuf Kalla Bilang Wajib Pakai Masker Bisa Sampai 2 Tahun Lagi
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah membuat lima level tingkat penularan Virus Corona.
Tingkatannya dari yang level hitam (kritis), merah (berat), kuning (cukup berat), biru (moderat), dan hijau (aman).
"Kalau level kota/kabupaten di Jawa Barat sudah tidak ada lagi yang merah, itu minggu lalu," ujar Ridwan Kamil dalam silaturahmi Universitas Muhammadiyah Bandung yang digelar secara daring, Rabu (10/6/2020).
• Arief Poyuono Bilang Negara Besar dan WHO Lakukan Propaganda Covid-19 untuk Hancurkan Ekonomi Dunia
Jawa Barat memiliki 18 kabupaten dan 9 kota.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, saat ini terdapat 12 kabupaten/kota yang masuk level kuning, sementara 15 kota kabupaten lainnya telah masuk level biru.
Mantan Wali Kota Bandung ini mengungkapkan, angka penularan Covid-19 berada di bawah satu.
• DAFTAR 136 Kabupaten/Kota yang Masuk Zona Kuning, Boleh Terapkan New Normal
Dirinya mengatakan Jawa Barat masuk dalam posisi bawah dari 34 provinsi terkait penularan Covid-19.
"Dua hari terakhir angka penularan ini 0,7 untuk penduduk terbesar se-Indonesia yaitu 50 juta," tutur Emil.
Emil mengatakan, dalam kategori Badan Kesehatan Dunia (WHO), Jawa Barat masuk wilayah terkendali dalam penularan Virus Corona.
• Ini Tiga Alasan Partai Gerindra Langgengkan Prabowo Subianto Sebagai Ketua Umum Menurut Pengamat
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus proaktif untuk mencegah penyebaran Virus Corona.
Per 9 Juni 2020, terdapat 25 warga Jawa Barat yang dinyatakan positif Covid-19, 10 dinyatakan sembuh, dan tak ada yang meninggal dunia.
Berikut ini sebaran 45.891 kasus Covid-19 per 21 Juni 2020:
1. Aceh: 49 kasus positif;
2. Bali: 1.050 kasus positif;
3. Banten: 1.355 kasus positif;
4. Bangka Belitung: 148 kasus positif;
5. Bengkulu: 116 kasus positif;
6. DI Yogyakarta: 288 kasus positif;
7. DKI Jakarta: 9.971 kasus positif;
8. Gorontalo: 227 kasus positif;
9. Jambi: 112 kasus positif;
10. Jawa Barat: 2.848 kasus positif;
11. Jawa Tengah: 2.667 kasus positif;
12. Jawa Timur: 9.542 asus positif;
13. Kalimantan Barat: 298 kasus positif;
14. Kalimantan Timur: 434 kasus positif;
15. Kalimantan Tengah: 764 kasus positif;
16. Kalimantan Selatan: 2.569 kasus positif;
17. Kalimantan Utara: 176 kasus positif;
18. Kepulauan Riau: 279 kasus positif;
19. Lampung: 181 kasus positif;
20. Maluku Utara: 411 kasus positif;
21. Maluku: 603 kasus positif;
22. Nusa Tenggara Barat: 1.056 kasus positif;
23. Nusa Tenggara Timur: 111 kasus positif;
24. Papua Barat: 224 kasus positif;
25. Papua: 1.429 kasus positif;
26. Riau: 142 kasus positif;
27. Sumatera Selatan: 1.779 kasus positif;
28. Sumatera Barat: 707 kasus positif;
29. Sumatera Utara: 1.095 kasus positif;
30. Sulawesi Utara: 853 kasus positif;
31. Sulawesi Tenggara: 332 kasus positif;
32. Sulawesi Selatan: 3.797 kasus positif;
33. Sulawesi Tengah: 173 kasus positif;
34. Sulawesi Barat: 104 kasus positif. (Seno Tri Sulistiyono)